Brilio.net - Pernahkah kamu mendengar istilah kata konjungsi? Mungkin kata ini akan terdengar asing bagi beberapa orang. Padahal secara tidak sadar, kamu kerap menggunakan kata konjungsi ini untuk berkomunikasi dengan lawan bicara.
Kata konjungsi dalam sebuah kalimat adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki makna terkait dalam sebuah kalimat. Contoh kata konjungsi antara lain "dan", "atau", "tetapi", "sebab", "karena", "jika", "meskipun", "agar", "hingga", "namun", dan lain sebagainya.
BACA JUGA :
55 Contoh kata pronomina, ketahui ciri-ciri dan jenisnya
Penggunaan kata konjungsi dalam kalimat dapat memperjelas hubungan antara unsur-unsur dalam kalimat tersebut, sehingga membantu pembaca atau pendengar untuk lebih memahami makna kalimat secara keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata konjungsi adalah kata hubung yang menghubungkan unsur-unsur bahasa dalam kalimat atau klausa.
Kata konjungsi digunakan untuk menghubungkan dua kata, frasa, klausa, atau kalimat yang memiliki makna terkait dalam sebuah kalimat. Fungsi utama dari kata konjungsi adalah untuk menggabungkan unsur-unsur bahasa dalam sebuah kalimat, sehingga menghasilkan makna yang lebih utuh dan jelas.
Agar lebih memahami tentang kata konjungsi, yuk simak 55 contoh kata konjungsi, ciri-ciri dan jenisnya, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber padaSabtu(25/2).
BACA JUGA :
20 Contoh kata aktif, ketahui jenis dan ciri-cirinya
Ciri-ciri kata konjungsi.
foto: pixabay.com
1. Menghubungkan dua atau lebih unsur dalam kalimat, seperti kata, frasa, klausa, atau kalimat.
2. Menunjukkan hubungan antara unsur-unsur yang dihubungkannya, seperti hubungan sebab-akibat, hubungan waktu, atau hubungan perbandingan.
3. Tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat, melainkan harus digunakan bersama dengan unsur-unsur lain dalam kalimat.
4. Memiliki banyak jenis, seperti konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi korelatif.
5. Ditemukan pada berbagai jenis kalimat, seperti kalimat sederhana, kalimat majemuk setara, dan kalimat majemuk bertingkat.
6. Memiliki peran penting dalam menyampaikan makna dan mengatur susunan kalimat agar terstruktur dengan baik.
Jenis-jenis kata konjungsi.
foto: pixabay.com
1. Konjungsi koordinatif.
Konjungsi koordinatif menghubungkan unsur-unsur yang setara dalam kalimat. Konjungsi koordinatif dibagi menjadi lima jenis, yaitu: dan, atau, tapi, serta, dan tetapi.
Contoh:
- Saya mau makan nasi goreng dan ayam goreng.
- Saya bisa membaca buku atau menonton film.
- Dia tidak senang dengan pekerjaannya tapi tidak bisa berhenti.
- Ibu memasak rendang serta sayur asem.
- Dia datang ke pesta tetapi tidak lama.
2. Konjungsi subordinatif.
Konjungsi subordinatif menghubungkan unsur-unsur yang tidak setara dalam kalimat, seperti sebuah klausa yang bergantung pada klausa utama. Konjungsi subordinatif dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: karena, meskipun, sejak, jika, ketika, bahwa, dan lain-lain.
Contoh:
- Saya akan berolahraga karena ingin sehat.
- Meskipun hujan, mereka tetap bermain bola.
- Sejak dia lulus, dia langsung mencari pekerjaan.
- Jika kamu pergi, jangan lupa untuk mengucapkan selamat tinggal.
- Ketika aku pulang, rumahku sudah bersih.
- Dia berkata bahwa dia akan segera kembali.
3. Konjungsi korelatif.
Konjungsi korelatif adalah pasangan kata yang menghubungkan dua bagian kalimat yang setara. Konjungsi korelatif meliputi beberapa jenis, seperti: baik...maupun, tidak hanya...tetapi juga, entah...atau, antara...dan, dan lain-lain.
Contoh:
- Saya suka makanan pedas baik itu ayam goreng maupun sambal.
- Dia tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga pandai menulis.
- Entah dia sibuk atau malas untuk menemui saya.
- Antara ayah dan ibu, ibu yang lebih mengerti saya.
- Baik kamu belajar keras dan rajin berolahraga, tubuhmu akan tetap sehat.
Contoh kata konjungsi dan penjelasannya.
foto: pixabay.com
1. Dan - Menghubungkan dua hal yang sejenis atau sejajar, contohnya: "Saya makan nasi dan lauk pauknya".
2. Atau - Memberikan alternatif atau pilihan, contohnya: "Mau makan pizza atau pasta?".
3. Juga - Menunjukkan kesamaan antara dua hal, contohnya: "Dia suka berenang, dan saya juga suka berenang".
4. Tetapi - Menunjukkan perbedaan atau kontras, contohnya: "Dia kaya, tetapi dia tidak bahagia".
5. Karena - Menyatakan alasan, contohnya: "Saya terlambat karena macet".
6. Sebab - Sama seperti "karena", contohnya: "Saya tidak bisa datang sebab saya sakit".
7. Meskipun - Menyatakan suatu fakta yang bertentangan dengan kesimpulan yang mungkin diambil dari fakta tersebut, contohnya: "Meskipun hujan, dia tetap pergi ke kampus".
8. Walaupun - Sama seperti "meskipun", contohnya: "Walaupun capek, saya tetap ingin belajar".
9. Kecuali - Menyatakan pengecualian, contohnya: "Semua orang suka musik, kecuali dia".
10. Seolah-olah - Menunjukkan suatu kesan atau ilusi palsu, contohnya: "Dia berjalan seolah-olah tidak ada masalah".
11. Biarpun - Sama seperti "meskipun" dan "walaupun", contohnya: "Biarpun dia sudah kaya, dia tetap bekerja keras".
12. Sebab itu - Menyatakan akibat dari suatu peristiwa, contohnya: "Dia merokok terus-menerus, sebab itu dia sekarang sakit".
13. Oleh karena itu - Sama seperti "sebab itu", contohnya: "Dia tidak datang, oleh karena itu saya kesepian".
14. Bahkan - Menunjukkan kejutan atau fakta yang mengejutkan, contohnya: "Dia tidak hanya pandai bahasa Inggris, bahkan dia bisa berbicara bahasa Jepang".
15. Sedangkan - Menunjukkan perbedaan antara dua hal, contohnya: "Dia senang olahraga, sedangkan saya lebih suka membaca".
16. Sambil - Menunjukkan dua hal yang dilakukan secara bersamaan, contohnya: "Saya belajar sambil mendengarkan musik".
17. Setelah - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Setelah makan, saya biasanya tidur siang".
18. Sebelum - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Saya biasanya sarapan sebelum pergi kerja".
19. Sampai - Menunjukkan suatu batas waktu atau tempat, contohnya: "Dia menunggu sampai jam 10 malam".
20. Sejak - Menunjukkan waktu yang dimulai dari suatu titik tertentu, contohnya: "Saya sudah tidak makan daging sejak dua tahun yang lalu".
21. Hingga - Menunjukkan batas waktu atau tempat, contohnya: "Saya akan menunggu di sini hingga dia datang".
22. Karena itu - Sama seperti "sebab itu", contohnya: "Dia selalu menjaga kesehatannya, karena itu dia jarang sakit".
23. Agar - Menunjukkan tujuan atau maksud dari suatu tindakan, contohnya: "Saya belajar agar bisa lulus ujian".
24. Supaya - Sama seperti "agar", contohnya: "Saya berolahraga supaya tubuh saya sehat".
25. Yakni - Menjelaskan atau memberikan contoh secara rinci, contohnya: "Dia suka makan makanan yang berlemak, yakni burger dan kentang goreng".
foto: pixabay.com
26. Namun - Menunjukkan perbedaan atau kontras, contohnya: "Dia rajin, namun dia sering terlambat".
27. Hanya saja - Menunjukkan suatu perbedaan kecil atau penekanan, contohnya: "Dia pandai berbicara, hanya saja dia kurang pandai menulis".
28. Daripada - Memberikan pilihan atau alternatif, contohnya: "Lebih baik makan buah daripada makan cokelat".
29. Kalaupun - Menunjukkan kemungkinan yang sangat kecil atau tidak pasti, contohnya: "Kalaupun dia datang, dia pasti akan terlambat".
30. Malah - Menunjukkan kejutan atau fakta yang tidak terduga, contohnya: "Dia sebenarnya tidak suka berolahraga, malah suka bermain game".
31. Meski - Sama seperti "meskipun" dan "walaupun", contohnya: "Meski dia sibuk, dia selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya".
32. Maka - Menunjukkan suatu hasil atau konsekuensi dari suatu peristiwa, contohnya: "Dia telat datang, maka dia tidak bisa ikut rapat".
33. Sebabkan - Menunjukkan suatu alasan atau penyebab dari suatu peristiwa, contohnya: "Hujan deras sebabkan banjir di kota ini".
34. Yaitu - Memberikan penjelasan atau definisi dari suatu hal, contohnya: "Dia suka makan makanan yang pedas, yaitu sambal".
35. Segera setelah - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Segera setelah saya pulang, saya akan memasak makanan".
36. Kala itu - Menunjukkan suatu waktu yang spesifik di masa lalu, contohnya: "Kala itu, saya masih sekolah di SMP".
37. Sesudah itu - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Sesudah itu, saya akan pergi ke toko".
38. Selain itu - Menambahkan informasi atau opsi tambahan, contohnya: "Dia suka makan pizza, selain itu dia juga suka makan sushi".
39. Terlebih lagi - Menekankan suatu hal yang lebih penting atau spesifik, contohnya: "Saya harus tidur cukup, terlebih lagi ketika ada ujian".
40. Setelah itu - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Setelah itu, dia akan pergi ke kantor".
41. Sejurus dengan - Menunjukkan dua hal yang terjadi secara bersamaan, contohnya: "Dia bangun sejurus dengan suara adzan subuh".
42. Atau pun - Memberikan dua opsi atau alternatif, contohnya: "Dia bisa makan nasi atau pun mie untuk sarapan".
43. Baik...maupun - Menunjukkan dua hal yang sama-sama penting atau relevan, contohnya: "Dia harus rajin belajar baik di rumah maupun di sekolah".
44. Terkadang - Menunjukkan suatu kejadian yang terjadi sesekali atau tidak selalu, contohnya: "Dia terkadang suka makan makanan cepat saji".
45. Meskipun begitu - Menunjukkan suatu pernyataan yang berlawanan dengan pernyataan sebelumnya, contohnya: "Dia memang sibuk, meskipun begitu dia selalu menemukan waktu untuk olahraga".
46. Sesudah - Menunjukkan suatu urutan waktu, contohnya: "Sesudah makan, saya akan membersihkan dapur".
47. Bahkan - Menunjukkan suatu hal yang lebih besar atau lebih ekstrem, contohnya: "Dia tidak hanya pintar, bahkan dia lulus dengan nilai yang sangat baik".
48. Tetapi - Sama seperti "namun", contohnya: "Dia pintar, tetapi dia sering terlambat".
49. Karena itu - Menunjukkan suatu hasil atau konsekuensi dari suatu peristiwa, contohnya: "Dia tidak membawa payung, karena itu dia basah kuyup saat hujan".
50. Tanpa - Menunjukkan suatu keadaan yang tidak ada atau tidak terjadi, contohnya: "Tanpa bantuanmu, saya tidak bisa menyelesaikan tugas ini".
51. Sesuai dengan - Menunjukkan suatu kesesuaian atau kecocokan, contohnya: "Saya akan memilih pakaian yang sesuai dengan acara yang akan saya hadiri".
52. Sambil - Menunjukkan dua kegiatan yang dilakukan secara bersamaan, contohnya: "Saya akan menonton film sambil makan popcorn".
53. Sampai - Menunjukkan suatu batas waktu atau tujuan, contohnya: "Saya akan bekerja sampai jam 5 sore".
54. Oleh karena - Menunjukkan suatu alasan atau penyebab, contohnya: "Dia tidak bisa hadir, oleh karena ia sedang sakit".
55. Seandainya - Menunjukkan suatu kemungkinan atau keinginan yang tidak pasti, contohnya: "Seandainya saya punya lebih banyak waktu, saya akan pergi berlibur".