Brilio.net - Penggunaan media sosial yang semakin meningkat membuat banyak orang tidak sadar telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk scroll tanpa henti. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2022, sekitar 63,5% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial lebih dari 3 jam sehari, yang dapat berujung pada kecanduan.
Sementara itu, berdasarkan data State of Mobile 2024 yang dirilis oleh Data.AI menunjukkan Indonesia sudah kecanduan HP parah, bahkan masuk dalam peringkat pertama menghabiskan waktu menatap layar ponsel. Pada laporan tersebut disebutkan pada 2023, warga Indonesia menjadi pengguna paling lama menghabiskan waktu dengan perangkat mobile seperti HP dan tablet yakni selama 6,05 jam sehari.
BACA JUGA :
Rekomendasi terbaik Google TV, pengalaman menonton jadi lebih seru
Meski tidak spesifik pada media sosial, namun screening time tersebut tidak terlepas dari penggunaan media sosial yang semakin marak. Apalagi segala informasi bisa diperoleh dari sana, tentu membuat banyak orang rela menghabiskan waktu untuk scroll media sosial. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini yakni dengan rehat scroll media sosial secara berkala demi menjaga keseimbangan antara kesehatan mental dan fisik.
Kecanduan media sosial tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, seperti meningkatnya rasa cemas dan stres, tetapi juga berpengaruh pada kondisi fisik. Mata lelah, postur tubuh yang buruk, hingga kurang tidur adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi akibat penggunaan berlebihan.
Oleh karena itu, istirahat scroll media sosial dapat membantu mengurangi beban fisik dan mental yang disebabkan oleh aktivitas digital yang berlebihan. Mengambil jeda dari aktivitas online juga memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat serta fokus pada hal-hal yang lebih produktif.
BACA JUGA :
iPhone 16 segera rilis, kenali spesifikasi, keunggulan, dan harganya
Nah, berikut ini manfaat rehat scroll media sosial bagi kesehatan mental dan fisik, seperti disadur brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (10/9).
Manfaat rehat scroll media sosial bagi kesehatan mental dan fisik.
1. Meningkatkan kesejahteraan mental
Rehat dari scroll media sosial dapat meningkatkan kesejahteraan mental secara signifikan. Sebuah studi eksperimental yang dilakukan oleh Hunt et al. (2018), dipublikasikan dalam Journal of Social and Clinical Psychology menemukan bahwa membatasi penggunaan media sosial hingga 30 menit per hari selama tiga minggu bisa menurunkan tingkat depresi dan kesepian.
Selain itu, ada pula riset oleh Tromholt (2016) yang diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking menunjukkan bahwa peserta yang berhenti menggunakan Facebook selama satu minggu dilaporkan mengalami peningkatan kepuasan hidup, emosi yang positif, serta menurunnya tingkat depresi, terutama bagi pengguna HP berat.
2. Memperbaiki kualitas tidur
Nggak cuma jaga kesehatan mental, ternyata rehat dari kebiasaan scroll media sosial bisa dampak baik bagi tubuh, termasuk menjaga kualitas tidur. Kebiasaan scroll media sosial sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur, yang menyebabkan kesulitan tidur sekaligus tidur yang tidak nyenyak.
Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang penting untuk tidur yang berkualitas. Studi yang dipublikasikan di Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa mengambil waktu untuk istirahat dari media sosial sebelum tidur dapat memperbaiki kualitas tidur dan membantu memulihkan energi tubuh. Dengan menghindari penggunaan media sosial setidaknya satu jam sebelum tidur, kamu dapat tidur lebih cepat serta mendapatkan istirahat yang lebih berkualitas.
3. Meningkatkan produktivitas dan fokus
Istirahat dari media sosial juga dapat meningkatkan produktivitas maupun fokus. Ketika seseorang tidak terganggu oleh notifikasi maupun distraksi online, kamu cenderung dapat lebih konsentrasi pada tugas-tugas penting.
Riset yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology mengungkapkan bahwa gangguan yang disebabkan oleh media sosial dapat mengurangi efisiensi kerja bahkan mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk scroll media sosial, seseorang dapat lebih fokus sekaligus lebih produktif dalam aktivitas sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun dalam kegiatan belajar.
4. Mengoptimalkan kesehatan fisik
Rehat dari media sosial dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan fisik dengan mendorong aktivitas fisik yang lebih banyak. Waktu yang biasanya dihabiskan untuk scroll dapat dialihkan ke aktivitas seperti berolahraga, berjalan-jalan, atau kegiatan fisik lainnya yang mendukung kesehatan tubuh.
Melansir studi dari American Journal of Preventive Medicine menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Dengan mengurangi waktu layar maupun meningkatkan aktivitas fisik, kesehatan secara keseluruhan dapat diperbaiki.
5. Menyediakan waktu untuk refleksi diri
Ambil jeda dari media sosial memberikan kesempatan untuk refleksi diri sekaligus pengembangan diri. Waktu yang sebelumnya digunakan untuk scroll dapat dimanfaatkan untuk merenungkan tujuan hidup, mengembangkan keterampilan baru, atau mengejar hobi.
Penelitian dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa waktu refleksi diri yang cukup dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional, serta membantu individu dalam menetapkan tujuan maupun prioritas hidup yang lebih baik. Rehat dari media sosial memungkinkan kamu untuk lebih fokus pada pengembangan pribadi maupun pencapaian tujuan jangka panjang.
6. Perbaikan postur dan kesehatan mata
Rehat dari scroll media sosial dapat memperbaiki postur dan kesehatan mata. Sebuah studi oleh Xie et al. (2016) yang diterbitkan dalam Work menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal, terutama di leher dan bahu.
Penelitian lain oleh Moon et al. (2014) dalam BMC Ophthalmology menemukan bahwa penggunaan smartphone yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan mata maupun gejala mata kering. Oleh sebab itu, dengan rehat dari media sosial secara tidak langsung bisa mempengaruhi kondisi tubuh.