Brilio.net - Banyak mitos yang beredar tentang kehamilan, termasuk larangan memotong rambut. Bagi sebagian orang, kehamilan dianggap sebagai periode yang mistis, di mana berbagai pantangan dianggap perlu diikuti agar bayi lahir dengan selamat dan sehat.
Salah satu larangan yang sering didengar adalah tidak boleh memotong rambut saat hamil, karena katanya akan memengaruhi kondisi bayi. Entah karena alasan budaya atau kebiasaan turun-temurun, larangan ini masih sering dipercaya dan bahkan dipatuhi oleh banyak calon ibu.
BACA JUGA :
Heboh kontrasepsi IUD bisa picu kanker payudara, pahami manfaat, kelebihan, dan risikonya
Memotong rambut sebenarnya merupakan hal biasa dan bahkan bisa menjadi kegiatan yang menyegarkan. Di sisi lain, saat hamil, beberapa wanita ingin merapikan atau memotong rambut agar lebih mudah diatur dan mengurangi rasa panas di leher. Namun, mitos yang berkembang terkadang membuat calon ibu ragu dan bahkan takut untuk memotong rambut selama kehamilan. Benarkah memotong rambut bisa membawa dampak buruk bagi bayi?
Yuk, simak ulasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (15/11), agar kamu lebih tenang menjalani kehamilan tanpa terbebani dengan mitos yang belum tentu benar.
1. Mitos: memotong rambut mengurangi nutrisi ke bayi.
BACA JUGA :
Cara menggunakan tespek, lengkap dengan cara membaca hasilnya dan waktu penggunaan
foto: freepik.com
Ada yang percaya bahwa memotong rambut saat hamil akan mengurangi nutrisi yang diterima bayi. Katanya, rambut yang tumbuh adalah hasil dari nutrisi yang diserap tubuh, jadi jika rambut dipotong, nutrisi tersebut akan terbuang.
Faktanya, nutrisi untuk bayi tidak ada hubungannya dengan kondisi rambut ibu. Nutrisi untuk bayi disalurkan melalui plasenta, bukan dari rambut atau kuku. Jadi, memotong rambut saat hamil sama sekali tidak memengaruhi nutrisi bayi dalam kandungan.
2. Mitos: memotong rambut bisa mengubah bentuk kepala bayi.
Banyak yang percaya bahwa memotong rambut saat hamil bisa mengubah bentuk kepala bayi. Mitos ini mungkin terdengar aneh, tetapi masih saja ada yang percaya.
Pada kenyataannya, bentuk kepala bayi ditentukan oleh faktor genetik dan posisi bayi di dalam rahim, bukan karena panjang atau pendeknya rambut ibu. Tidak ada kaitan ilmiah antara memotong rambut dan bentuk kepala bayi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir bentuk kepala bayi akan berubah hanya karena kamu ingin potong rambut.
3. Mitos: memotong rambut membuat bayi jadi malas atau lemah.
foto: freepik.com
Mitos lainnya adalah bahwa memotong rambut saat hamil bisa membuat bayi menjadi malas atau lemah. Katanya, jika ibu memotong rambut, semangat atau energi ibu akan menurun dan berdampak pada bayi yang menjadi lemah. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung mitos ini.
Energi atau kesehatan bayi tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya rambut ibu, melainkan oleh pola makan, kesehatan ibu secara keseluruhan, dan perawatan medis yang diterima. Jadi, jangan khawatir untuk memotong rambut jika kamu merasa perlu.
4. Mitos: memotong rambut mengganggu proses persalinan.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa memotong rambut saat hamil bisa mengganggu proses persalinan. Katanya, jika ibu memotong rambut, persalinan akan lebih sulit atau bayi bisa lahir dalam kondisi tertentu. Kepercayaan ini biasanya berasal dari tradisi lama yang mengaitkan rambut dengan kekuatan atau keberuntungan.
Secara medis, memotong rambut sama sekali tidak memengaruhi proses persalinan. Persalinan yang lancar lebih bergantung pada kondisi kesehatan ibu dan penanganan medis yang tepat daripada pada panjang rambut.
5. Mitos: memotong rambut membuat bayi lahir prematur.
foto: freepik.com/stockking
Beberapa orang juga percaya bahwa memotong rambut saat hamil bisa membuat bayi lahir prematur. Mitos ini beredar luas dan membuat beberapa calon ibu takut untuk merapikan rambutnya selama hamil. Faktanya, kelahiran prematur biasanya disebabkan oleh faktor medis seperti tekanan darah tinggi, infeksi, atau komplikasi lainnya, bukan karena ibu memotong rambut.
Jika kamu ingin potong rambut demi kenyamanan atau penampilan, lakukanlah tanpa khawatir. Selama kamu tetap menjaga kesehatan dan mengikuti saran dokter, risiko kelahiran prematur dapat diminimalkan.
6. Mitos: memotong rambut menyebabkan bayi terlahir dengan cacat.
Mitos paling menakutkan mungkin adalah yang mengatakan bahwa memotong rambut saat hamil bisa menyebabkan bayi terlahir dengan cacat. Katanya, perubahan yang dilakukan ibu pada tubuhnya bisa memengaruhi kondisi fisik bayi. Ini tentu saja tidak benar.
Kondisi fisik bayi ditentukan oleh faktor genetik, kesehatan ibu, serta nutrisi yang dikonsumsi selama kehamilan, bukan dari panjang rambut ibu. Memotong rambut tidak ada hubungannya dengan perkembangan fisik bayi, jadi kamu tidak perlu merasa takut jika ingin merapikan rambut.