1. Home
  2. »
  3. Ragam
20 Agustus 2024 13:20

60 Contoh kalimat intransitif, pahami pengertian, karakteristik, dan polanya

Jenis kalimat ini tidak memerlukan objek penderita untuk melengkapi maknanya. Khansa Nabilah
foto: Pixabay.com

Brilio.net - Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mampu mengungkapkan pikiran secara utuh. Setiap tuturan dalam bentuk kalimat dapat menyampaikan informasi secara lengkap kepada pendengar atau pembaca. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring mendefinisikan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memiliki pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat beragam jenis kalimat yang perlu dipahami. Salah satu jenis kalimat yang penting untuk dipelajari adalah kalimat aktif. Kalimat aktif sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif.

BACA JUGA :
20 Contoh kalimat terbuka dalam logika matematika, beserta pengertiannya


Kalimat aktif intransitif memiliki keunikan tersendiri dalam struktur dan penggunaannya. Jenis kalimat ini tidak memerlukan objek penderita untuk melengkapi maknanya. Predikat pada kalimat aktif intransitif biasanya diawali dengan imbuhan "ber-".

Karakteristik khusus dari kalimat aktif intransitif adalah ketidakmampuannya untuk diubah menjadi kalimat pasif. Hal ini membedakannya dari kalimat aktif transitif yang dapat diubah bentuknya. Pemahaman tentang kalimat intransitif sangat penting dalam penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Berikut brilio.net himpun penjelasan dan contoh kalimat intransitif dari berbagai sumber pada Selasa (20/8).

BACA JUGA :
50 Contoh kalimat sinisme beserta pengertian, ciri-ciri, dan maknanya

Pengertian kalimat intransitif.

foto: Pixabay.com

Kalimat intransitif merupakan jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang tidak membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. Dalam konstruksi kalimat intransitif, kata kerja yang digunakan tidak ditujukan kepada objek tertentu. Artinya, tidak ada objek yang menerima tindakan langsung dari kata kerja tersebut.

Struktur kalimat intransitif terdiri dari subjek (S), predikat (P), dan keterangan (K), tanpa adanya objek (O). Ketiadaan objek ini menjadi ciri khas yang membedakan kalimat intransitif dari jenis kalimat lainnya. Meskipun tidak memiliki objek, kalimat intransitif tetap mampu menyampaikan makna secara utuh dan dapat dipahami dengan baik.

Kalimat aktif intransitif termasuk dalam kategori kalimat aktif yang tidak dilengkapi dengan objek atau pelengkap. Struktur kalimat aktif intransitif berbeda dengan kalimat aktif transitif yang memerlukan objek. Perbedaan struktur ini memengaruhi cara penyampaian informasi dalam kalimat.

Contoh sederhana kalimat intransitif adalah "Fadil belajar di kamar". Kalimat ini tidak membutuhkan objek, namun maknanya tetap dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar atau pembaca. Pemahaman tentang kalimat intransitif akan membantu dalam membuat kalimat yang efektif dan efisien dalam berkomunikasi.

Karakteristik kalimat intransitif.

foto: Pixabay.com

Kalimat intransitif memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari jenis kalimat lainnya. Pemahaman tentang ciri-ciri ini akan membantu dalam mengidentifikasi dan menggunakan kalimat intransitif dengan tepat. Karakteristik ini mencakup struktur kalimat, jenis kata kerja yang digunakan, serta fungsi kalimat dalam komunikasi.

Pengetahuan tentang karakteristik kalimat intransitif juga penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah membedakan kalimat intransitif dari jenis kalimat lainnya, serta menggunakannya secara efektif dalam berbagai konteks komunikasi.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama kalimat intransitif:

1. Tidak membutuhkan objek: Kalimat intransitif dapat menyampaikan makna secara lengkap tanpa kehadiran objek. Meskipun tidak ada objek, pesan dalam kalimat tetap dapat dipahami dengan baik oleh pendengar atau pembaca.

2. Menggunakan kata kerja intransitif: Kalimat ini menggunakan jenis kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap. Kata kerja intransitif dapat berdiri sendiri dan membentuk kalimat yang bermakna tanpa tambahan objek.

3. Struktur kalimat: Kalimat intransitif memiliki struktur yang terdiri dari subjek-predikat-keterangan (S-P-K) atau subjek-predikat-pelengkap (S-P-Pel). Ketiadaan objek menjadi ciri khas struktur kalimat ini.

4. Imbuhan pada kata kerja: Predikat dalam kalimat intransitif sering menggunakan kata kerja dengan imbuhan "ber-". Penggunaan imbuhan ini menjadi salah satu penanda kalimat intransitif dalam bahasa Indonesia.

Contoh kalimat intransitif.

foto: Pixabay.com

1. Adik tertidur pulas di kasur barunya.

2. Kucing itu berlari kencang mengejar tikus.

3. Kami berjalan santai di taman kota.

4. Burung-burung berkicau merdu di pagi hari.

5. Ibu tersenyum bahagia melihat nilai rapor anaknya.

6. Pohon-pohon bergoyang tertiup angin kencang.

7. Dia menangis tersedu-sedu setelah mendengar kabar duka.

8. Anak-anak bermain riang di halaman sekolah.

9. Para penonton bersorak gembira saat gol tercipta.

10. Mereka berdansa mengikuti irama musik.

11. Kakek berjalan pelan-pelan dengan tongkatnya.

12. Bunga-bunga bermekaran di musim semi.

13. Bayi itu tertawa geli melihat badut lucu.

14. Kami berenang di pantai yang indah.

15. Dia berteriak keras memanggil temannya.

16. Kupu-kupu beterbangan di taman bunga.

17. Adik belajar dengan tekun setiap malam.

18. Mereka bercakap-cakap santai di kafe.

19. Nenek bercerita tentang masa mudanya.

20. Kami bernyanyi bersama di acara ulang tahun.

21. Daun-daun berguguran di musim gugur.

22. Dia berlatih gitar setiap hari.

23. Kami berdiskusi serius tentang proyek baru.

24. Mereka bertepuk tangan meriah di akhir pertunjukan.

25. Adik berenang dengan gaya kupu-kupu.

26. Ibu memasak di dapur dengan ceria.

27. Ayah bekerja keras demi keluarga.

28. Mereka berbelanja di mal baru.

29. Kami bersepeda keliling kota di hari Minggu.

30. Dia berolahraga rutin setiap pagi.

31. Anak-anak berlompatan kegirangan melihat badut.

32. Mereka berdebat sengit dalam rapat.

33. Kakak belajar bahasa Jepang dengan rajin.

34. Kami berkemah di gunung selama tiga hari.

35. Dia bermeditasi setiap pagi untuk menenangkan pikiran.

36. Mereka berpelukan erat saat bertemu kembali.

37. Adik bermain petak umpet dengan teman-temannya.

38. Kami berkenalan dengan tetangga baru.

39. Dia berpuasa selama bulan Ramadan.

40. Mereka bersepeda santai di tepi pantai.

41. Ibu berbelanja sayuran segar di pasar tradisional.

42. Kakek berjemur di teras rumah setiap pagi.

43. Kami berwisata ke Bali selama seminggu.

44. Dia berpidato dengan penuh semangat di depan umum.

45. Mereka berlatih drama untuk pentas seni sekolah.

46. Adik bermain game online sampai larut malam.

47. Kami berdoa bersama sebelum memulai perjalanan.

48. Dia berpuisi dengan penuh penghayatan.

49. Mereka berdemonstrasi damai di depan gedung pemerintah.

50. Ibu berjualan kue di pasar pagi.

51. Ayah berkebun di halaman belakang rumah.

52. Kami bernapas lega setelah ujian selesai.

53. Dia berguling-guling di rumput yang segar.

54. Mereka bersenda gurau di kantin sekolah.

55. Adik bermimpi indah semalam.

56. Kami berteriak histeris melihat hantu di rumah tua.

57. Dia bersiul riang sepanjang jalan pulang.

58. Mereka berolahraga pagi di taman kota.

59. Ibu bersenandung lembut saat menidurkan adik.

60. Kami bersorak gembira menyambut tahun baru.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags