Brilio.net - Majas merupakan gaya bahasa yang bikin pesan jadi lebih hidup dan berkesan. Ada banyak jenis majas yang sering kita jumpai dalam karya sastra atau bahkan percakapan sehari-hari. Salah satu yang paling sering digunakan adalah majas metafora.
Majas metafora ini unik karena membandingkan dua hal secara langsung tanpa kata pembanding. Penggunaannya bisa bikin bahasa jadi lebih ekspresif dan bermakna. Metafora sering muncul dalam puisi, tapi sebenarnya kita juga sering menggunakannya tanpa sadar dalam percakapan biasa.
BACA JUGA :
45 Contoh kalimat interogatif bahasa Indonesia, lengkap dengan pengertian, ciri, dan jenisnya
Dengan memahami metafora, kamu bisa lebih peka terhadap keindahan bahasa. Berikut brilio.net himpun pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat majas metafora lengkap dengan artinya, dari berbagai sumber pada Selasa (20/8).
Pengertian majas metafora.
foto: Freepik.com
BACA JUGA :
20 Contoh kalimat terbuka dalam logika matematika, beserta pengertiannya
Majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa kata pembanding. Perbandingan ini didasarkan pada kemiripan atau hubungan tertentu antara kedua hal tersebut.
Metafora termasuk dalam kelompok majas perbandingan. Bedanya dengan simile, metafora tidak menggunakan kata pembanding seperti "seperti" atau "bagaikan".
Ada beberapa jenis metafora yang perlu kamu ketahui. Salah satunya adalah metafora eksplisit atau in praesentia, di mana objek yang dibandingkan disebutkan secara jelas bersama pembandingnya.
Jenis lainnya adalah metafora implisit atau in absentia. Dalam jenis ini, objek yang dibandingkan tidak disebutkan secara langsung, melainkan hanya tersirat.
Metafora juga bisa dibedakan berdasarkan kebaruan maknanya. Ada metafora baru yang masih segar dan belum umum digunakan. Di sisi lain, ada juga metafora lama atau usang yang sudah sering dipakai dan maknanya sudah dipahami umum.
Penggunaan metafora bisa membuat bahasa menjadi lebih hidup dan ekspresif. Gaya bahasa ini sering digunakan dalam karya sastra, tapi juga muncul dalam percakapan sehari-hari.
Ciri-ciri majas metafora.
foto: Freepik.com
Sebelum kita bahas ciri-cirinya, penting untuk memahami bahwa metafora punya karakteristik khusus. Gaya bahasa ini membuat perbandingan tanpa kata penghubung, yang membedakannya dari majas perbandingan lainnya.
Metafora juga sering menggunakan kata-kata yang tidak harfiah untuk menyampaikan makna. Hal ini membuat metafora jadi menarik sekaligus menantang untuk dipahami.
Berikut ini adalah ciri-ciri utama majas metafora:
1. Tidak menggunakan kata penghubung: Metafora membandingkan dua hal secara langsung tanpa kata seperti "seperti", "bagai", atau "bagaikan". Ciri ini membuat perbandingan dalam metafora terasa lebih kuat dan langsung.
2. Menggunakan kata atau frasa kiasan: Metafora sering memakai ungkapan yang punya makna lebih dari sekadar arti harfiahnya. Penggunaan kiasan ini membuat bahasa jadi lebih ekspresif dan bermakna.
3. Membandingkan dua objek secara langsung: Dalam metafora, satu objek langsung disamakan dengan objek lain berdasarkan kemiripan tertentu. Perbandingan langsung ini membuat metafora lebih singkat dan padat makna.
4. Bisa bersifat eksplisit atau implisit: Metafora eksplisit menyebutkan kedua objek yang dibandingkan, sementara yang implisit hanya menyebutkan salah satunya. Variasi ini memberi fleksibilitas dalam penggunaan metafora.
5. Ada yang sudah umum dan ada yang baru: Beberapa metafora sudah sering digunakan dan maknanya mudah dipahami, sementara yang lain masih baru dan perlu interpretasi lebih lanjut. Keberagaman ini membuat metafora tetap segar dan menarik.
Contoh kalimat majas metafora.
foto: Freepik.com
1. "Presiden Rusia tersulut api amarah."
Artinya: Kemarahan presiden Rusia digambarkan seperti api yang menyala.
2. "Pria itu seorang buaya darat."
Artinya: Pria tersebut diibaratkan sebagai buaya darat, menggambarkan sifatnya yang suka menggoda wanita.
3. "Malas baca jadi otak udang."
Artinya: Orang yang malas membaca disamakan dengan udang yang otaknya kecil, menunjukkan kurangnya pengetahuan.
4. "Ibuku dulu adalah kembang desa."
Artinya: Ibu digambarkan sebagai bunga desa, menunjukkan kecantikannya yang terkenal.
5. "Pegawai baru itu cari muka di hadapan atasan."
Artinya: Pegawai tersebut berusaha mendapatkan perhatian dan pujian dari atasannya.
6. "Mereka semua pasang muka tembok."
Artinya: Orang-orang tersebut bersikap tidak peduli atau tidak berekspresi, seperti tembok.
7. "Pria sukses itu dulunya dianggap sampah masyarakat."
Artinya: Pria tersebut dahulu dipandang rendah oleh masyarakat, seperti sampah yang tidak berguna.
8. "Hati-hati dengan tikus berdasi di sekitar kamu."
Artinya: Peringatan untuk waspada terhadap orang-orang yang berpenampilan rapi tapi berperilaku tidak baik.
9. "Jangan pernah berkecil hati jika mengalami kegagalan."
Artinya: Jangan merasa rendah diri atau putus asa ketika gagal.
10. "Perempuan itu adalah tulang punggung keluarganya saat ini."
Artinya: Perempuan tersebut menjadi penopang utama keluarganya, seperti tulang punggung yang menopang tubuh.
11. "Perpustakaan adalah gudang ilmu."
Artinya: Perpustakaan diibaratkan sebagai tempat penyimpanan ilmu pengetahuan.
12. "Matahari bangun terlalu pagi, rasanya aku tertidur baru beberapa menit."
Artinya: Matahari dipersonifikasikan sebagai makhluk hidup yang bangun, menggambarkan pagi yang datang terlalu cepat.
13. "Siang itu awan menangis."
Artinya: Hujan digambarkan sebagai tangisan awan, memberikan kesan melankolis.
14. "Anak-anak adalah tunas bangsa yang akan menjadi agen perubahan untuk negeri ini."
Artinya: Anak-anak disamakan dengan tunas tanaman, menggambarkan potensi mereka untuk tumbuh dan berkembang.
15. "Si jago merah berhasil melahap hampir semua perumahan yang ada di Depok."
Artinya: Api kebakaran digambarkan sebagai makhluk yang melahap, menunjukkan besarnya kerusakan yang ditimbulkan.
16. "Salah satu sikap yang baik adalah memiliki perasaan yang rendah hati."
Artinya: Kerendahan hati digambarkan sebagai sesuatu yang bisa dimiliki, menekankan pentingnya sifat tersebut.
17. "Kita harus mampu belajar untuk berlapang dada dalam menerima setiap ujian hidup."
Artinya: Sikap sabar dan ikhlas digambarkan sebagai dada yang lapang atau luas.
18. "Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku."
Artinya: Orang yang gemar membaca disamakan dengan kutu yang selalu menempel pada buku.
19. "Senyumannya seindah embun pagi yang menyegarkan."
Artinya: Senyuman digambarkan memiliki keindahan dan kesegaran seperti embun pagi.
20. "Perlu usaha keras untuk menjadi anak emas di kelas yaitu dengan belajar."
Artinya: Siswa favorit guru digambarkan sebagai anak yang terbuat dari emas, menunjukkan nilai dan keistimewaannya.
21. "Ayah dan ibu sangat menyayangi buah hatinya."
Artinya: Anak digambarkan sebagai buah hati, menunjukkan betapa berharganya ia bagi orang tua.
22. "Kehidupan yang sangat keras menuntut perempuan itu menjadi kupu-kupu malam untuk menambah penghasilan."
Artinya: Perempuan tersebut terpaksa bekerja sebagai pekerja seks komersial, yang digambarkan sebagai kupu-kupu malam.
23. "Debat pendapat dengan orang yang kepala batu itu percuma."
Artinya: Orang yang keras kepala digambarkan memiliki kepala yang terbuat dari batu, menunjukkan ketidakmauannya untuk berubah pikiran.
24. "Pengetahuan adalah jendela dunia, penerang untuk seluruh penjuru dunia."
Artinya: Pengetahuan digambarkan sebagai jendela dan penerang, menunjukkan kemampuannya membuka wawasan.
25. "Guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang bertugas mencerdaskan bangsa."
Artinya: Guru disamakan dengan pahlawan karena jasanya yang besar namun sering tidak diakui.
26. "Selesai jalan-jalan wajib hukumnya untuk membawa buah tangan untuk orang-orang yang disayangi."
Artinya: Oleh-oleh digambarkan sebagai buah yang dibawa dengan tangan, menunjukkan sifatnya sebagai pemberian.
27. "Kecantikan si Mega membuatnya menjadi bunga desa."
Artinya: Mega digambarkan sebagai bunga desa karena kecantikannya yang terkenal.
28. "Seorang ayah bekerja keras menjadi tiang punggung untuk keluarganya."
Artinya: Ayah digambarkan sebagai tiang punggung, menunjukkan perannya sebagai penopang utama keluarga.
29. "Internet merupakan gudang ilmu masa kini yang membantu konsumennya lebih mudah mengakses informasi."
Artinya: Internet digambarkan sebagai gudang yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan.
30. "Seorang anak adalah harta karun bagi orang tuanya yang akan selalu mereka jaga sampai kapanpun."
Artinya: Anak digambarkan sebagai harta karun, menunjukkan betapa berharganya ia bagi orang tua.
foto: Pixabay.com
31. "Dia adalah bintang kelas yang selalu bersinar dengan prestasi gemilang."
Artinya: Siswa berprestasi digambarkan sebagai bintang yang bersinar terang.
32. "Koruptor itu akhirnya masuk kandang macan."
Artinya: Penjara digambarkan sebagai kandang macan, menunjukkan sifatnya yang menakutkan.
33. "Pria itu adalah kuda hitam dalam pemilihan kepala desa."
Artinya: Pria tersebut digambarkan sebagai kuda hitam, menunjukkan posisinya sebagai calon yang tidak diperhitungkan tapi berpotensi menang.
34. "Perdebatan mereka berubah menjadi perang mulut yang sengit."
Artinya: Perdebatan yang keras digambarkan sebagai perang yang dilakukan dengan mulut.
35. "Bibirnya semerah delima yang baru matang."
Artinya: Warna bibir digambarkan seperti buah delima yang merah, menunjukkan kecantikannya.
36. "Dia adalah motor penggerak dalam organisasi ini."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai motor, menunjukkan perannya yang penting dalam menggerakkan organisasi.
37. "Matanya adalah jendela jiwanya yang selalu berbicara jujur."
Artinya: Mata digambarkan sebagai jendela jiwa, menunjukkan kemampuannya mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
38. "Hatinya sedingin es, tak tersentuh oleh kehangatan cinta."
Artinya: Perasaan orang tersebut digambarkan sedingin es, menunjukkan ketidakmampuannya untuk mencintai.
39. "Rumor itu menyebar seperti virus, menginfeksi pikiran setiap orang."
Artinya: Penyebaran rumor digambarkan seperti virus yang menginfeksi, menunjukkan cepatnya berita tersebut menyebar.
40. "Dia adalah rubah licik yang selalu punya rencana tersembunyi."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai rubah yang terkenal licik, menunjukkan sifatnya yang cerdik dan suka menipu.
41. "Kata-katanya adalah pedang tajam yang melukai hati."
Artinya: Kata-kata yang menyakitkan digambarkan sebagai pedang tajam yang melukai.
42. "Pikirannya adalah labirin rumit yang sulit dipahami."
Artinya: Pikiran orang tersebut digambarkan sebagai labirin yang rumit, menunjukkan kompleksitasnya.
43. "Dia adalah pohon yang memberikan keteduhan bagi semua orang di sekitarnya."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai pohon yang memberi keteduhan, menunjukkan sifatnya yang melindungi dan mengayomi.
44. "Waktu adalah sungai yang terus mengalir tanpa henti."
Artinya: Waktu digambarkan sebagai sungai yang terus mengalir, menunjukkan sifatnya yang terus bergerak maju.
45. "Matanya adalah bintang yang selalu bersinar di malam gelap."
Artinya: Mata orang tersebut digambarkan sebagai bintang yang bersinar, menunjukkan keindahan dan keceriaannya.
Baik, saya akan melanjutkan contoh-contoh majas metafora beserta penjelasannya:
46. "Dia adalah kompas yang selalu menunjukkan arah yang benar."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai kompas, menunjukkan kemampuannya memberi petunjuk dan bimbingan yang tepat.
47. "Hidupnya adalah roller coaster emosi yang tak pernah berhenti."
Artinya: Kehidupan orang tersebut digambarkan seperti roller coaster, menunjukkan naik turunnya emosi yang ekstrem.
48. "Suaranya adalah melodi surga yang membelai telinga."
Artinya: Suara orang tersebut digambarkan sebagai melodi surga, menunjukkan keindahan dan kemeduannya.
49. "Dia adalah api semangat yang menyala di tengah keputusasaan."
Artinya: Semangat orang tersebut digambarkan sebagai api yang menyala, menunjukkan kekuatan dan daya hidupnya.
50. "Pikirannya adalah perpustakaan berjalan yang penuh pengetahuan."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai perpustakaan berjalan, menunjukkan luasnya pengetahuan yang dimiliki.
51. "Hatinya adalah cermin yang memantulkan ketulusan."
Artinya: Hati orang tersebut digambarkan sebagai cermin, menunjukkan kejujuran dan keterbukaan sikapnya.
52. "Dia adalah batu karang yang tak tergoyahkan oleh badai kehidupan."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai batu karang, menunjukkan keteguhan dan kekuatan menghadapi masalah.
53. "Senyumnya adalah mentari pagi yang menghangatkan jiwa."
Artinya: Senyum orang tersebut digambarkan sebagai mentari pagi, menunjukkan efek menyenangkan dan menyegarkan yang ditimbulkannya.
54. "Kata-katanya adalah racun yang merusak persahabatan."
Artinya: Kata-kata orang tersebut digambarkan sebagai racun, menunjukkan efek negatif dan merusaknya.
55. "Dia adalah pelita dalam kegelapan yang menuntun langkah kita."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai pelita atau lampu, menunjukkan perannya sebagai pemberi penerangan dan petunjuk.
56. "Ingatannya adalah hard disk yang menyimpan semua kenangan."
Artinya: Ingatan orang tersebut digambarkan sebagai hard disk komputer, menunjukkan kemampuannya menyimpan banyak informasi.
57. "Cintanya adalah lautan tak bertepi yang tak pernah kering."
Artinya: Cinta orang tersebut digambarkan sebagai lautan tak bertepi, menunjukkan kedalaman dan keluasannya yang tak terbatas.
58. "Dia adalah angin segar yang membawa perubahan."
Artinya: Orang tersebut digambarkan sebagai angin segar, menunjukkan perannya sebagai pembawa pembaruan dan kesegaran.
59. "Matanya adalah jendela dunia yang selalu terbuka lebar."
Artinya: Mata orang tersebut digambarkan sebagai jendela dunia, menunjukkan keterbukaan dan keinginannya untuk melihat dan memahami dunia.
60. "Hidupnya adalah buku yang penuh dengan cerita inspiratif."
Artinya: Kehidupan orang tersebut digambarkan sebagai sebuah buku, menunjukkan bahwa pengalaman hidupnya bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.