Brilio.net - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang paling dinanti umat Islam. Selama 10 hari pertama Ramadhan, umat Islam diberikan kesempatan emas untuk memperbanyak amal ibadah. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT telah menetapkan 10 hari pertama Ramadhan sebagai hari-hari penuh rahmat dan ampunan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan baik selama periode ini.
Dalam menyambut 10 hari pertama Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan berdzikir. Selain itu, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan memperbaiki akhlak juga menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas ibadah selama 10 hari pertama ini. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang melaksanakan amal ibadah di 10 hari pertama Ramadhan dengan sungguh-sungguh, maka Allah SWT akan memberikan kemudahan dan keberkahan dalam menjalani ibadah di hari-hari berikutnya.
BACA JUGA :
13 Resep menu buka puasa serba cumi aneka saus, nikmat, antiamis, dan bikin nagih
Amalan-amalan kebaikan yang dilakukan selama 10 hari pertama Ramadhan tidak hanya akan mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga dapat menambah kesempurnaan ibadah puasa. Karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan berharga ini dengan sebaik-baiknya. Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT, dosa-dosa kita diampuni, dan kita mendapatkan keberkahan serta ampunan-Nya.
Berikut brilio.net telah melansir amalan di 10 hari terakhir Ramadhan untuk meraih ampunan dan menyempurnakan puasamu, Selasa (2/4).
BACA JUGA :
Seangkatan semasa kuliah, momen sirkel pertemanan konsisten bukber sejak 2012 ini tuai sorotan
foto: pixabay.com
Amalan di 10 hari terakhir Ramadhan.
Pada dasarnya segala amalan baik diutamakan di sepanjang bulan Ramadhan. Semua hari di bulan Ramadhan penuh keberkahan. 7 amalan berikut baik dilakukan dengan harapan kamu bisa memaksimalkan sisa bulan Ramadhanmu.
1. I'tikaf.
I'tikaf dilakukan dengan mengisolasi diri di dalam masjid atau di tempat lain yang dijadikan tempat ibadah. Iktikaf biasanya dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil, seperti malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29, karena malam-malam tersebut diyakini sebagai malam-malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pengharapan mendapati malam Lailatul Qadar dalam kondisi beribadah jadi alasan utama seorang muslim beri'tikaf.
Dalam beri'tikaf segala hal yang kita lakukan bisa dinilai sebagai ibadah. Hal itu bisa kamu lakukan ketika memenuhi syarat dalam i'tikaf. Oleh karena itu, i'tikaf boleh dilakukan seorang muslim kapanpun bahkan di siang hari. I'tikaf tidak hanya bisa dilakukan di malam ganjil akhir bulan Ramadhan asal kamu membaca niat. Niat yang menjadi kunci ibadah bagi muslim juga berlaku pada i'tikaf. Setelah melafalkan niat, baru semua aktifitasmu dinilai ibadah. Maka dari itu, kamu dilarang melakukan hal yang sekiranya bisa mengarahkanmu kepada maksiat. Kamu harus dalam kondisi suci secara fisik dan batin saat beri'tikaf.
foto: pixabay.com
2. Menambah qiyamul lail dan mengamalkan shalat sunnah Lailatul Qadar.
Kejadian-kejadian bersejarah bagi umat Islam banyak terjadi di bulan Ramadhan. Mensyukuri menjadi cara terbaik untuk mengingat momen itu. Syukur terbaik bagi seorang hamba adalah dengan memanfaatkan waktu untuk beribadah. Shalat qiyamul lail adalah salah satunya.
Shalat-shalat sunnah seringkali kurang diperhatikan oleh muslim. Padahal, banyak shalat sunnah yang fleksibel diamalkan. Qiyamul lail adalah salah satunya. Qiyamul lail bisa dilakukan sebanyak kamu mampu. Mengisi malammu di 10 hari terakhir bulan Ramadhan bisa membuatmu banyak meraih keberkahan di sana.
Di luar dari qiyamul lail yang umum dilakukan, kamu bisa mengamalkan shalat Lailatul Qadar. Amalan yang dikhususkan untuk Lailatul Qadar memungkinkanmu meraih kemuliaannya. Pahala yang dilipatgandakan ketika Lailatul Qadar harus kamu manfaatkan. Seperti sudah diketahui, malam Lailatul Qadar lebih mulia daripada seribu bulan. Mungkin memang seorang hamba tidak akan pernah tahu kapan malam itu datang, tetapi banyak yang meriwayatkan datangnya Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
3. Memperbanyak sedekah.
Memperbanyak sedekah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah suatu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Hal ini didasarkan pada beberapa keutamaan yang terkandung di dalamnya. Pertama, sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan bersedekah, seseorang menunjukkan keikhlasan dan kecintaannya kepada Sang Pencipta.
Kedua, sedekah memiliki kekuatan untuk menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah dapat menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api. Dengan demikian, bersedekah di 10 hari terakhir Ramadhan menjadi kesempatan yang sangat baik untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah terjadi.
Selain itu, pahala sedekah di bulan Ramadhan sudah diberkahi oleh Allah SWT. Namun, di 10 hari terakhir Ramadhan, pahala sedekah akan dilipatgandakan lagi. Setiap sedekah yang diberikan di hari-hari tersebut akan memiliki nilai pahala yang sangat besar. Oleh karena itu, memperbanyak sedekah di 10 hari terakhir Ramadhan merupakan salah satu cara untuk meraih pahala yang berlipat-lipat.
Selain mendapatkan pahala yang besar, sedekah juga merupakan amal yang dapat mendatangkan keberkahan dalam hidup seseorang. Dengan bersedekah, seseorang akan mendapatkan keberkahan dalam segala hal yang dilakukannya. Terakhir, dengan memperbanyak sedekah di 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dapat meneladani keutamaan Rasulullah SAW yang sangat dermawan, terutama di bulan Ramadhan. Dengan demikian, memperbanyak sedekah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan suatu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
foto: pixabay.com
4. Memperbanyak doa.
Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, sehingga dengan memperbanyak doa di hari-hari terakhir Ramadhan, seseorang dapat mempererat hubungannya dengan Sang Pencipta. Selain itu, doa juga merupakan bentuk pengakuan akan ketergantungan manusia kepada Allah SWT, yang menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan kekuasaan-Nya. Di 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, memperbanyak doa di 10 hari terakhir Ramadhan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
5. Memperbanyak dzikir.
Dzikir adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan karena mengingatkan dan memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT. Di 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar, di mana setiap amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Dengan memperbanyak dzikir di hari-hari tersebut, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan hati dan jiwa, serta memperoleh keberkahan dan pahala yang besar. Selain itu, dzikir juga dapat membantu seseorang untuk menjaga kesadaran dan ketaqwaan selama menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
foto: pixabay.com
6. Memperbanyak bacaan Al-Qur'an.
Petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam, serta sumber utama dari wahyu Allah SWT terdapat dalam Al-Qur'an. Di 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar, di mana Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an dan tadabur Al-Qur'an di hari-hari tersebut, seseorang dapat mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, membaca Al-Qur'an juga dapat menjadi sarana untuk merenungkan makna dan pesan yang terkandung dalam ayat-ayat-Nya, sehingga dapat memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam dan meningkatkan keimanan.
7. Meningkatkan tawakal dan tafakur.
Tawakal mengajarkan untuk melepaskan diri dari kekhawatiran dan keresahan, serta meyakini bahwa segala yang terjadi adalah kehendak Allah SWT yang Maha Bijaksana. Di 10 hari terakhir Ramadhan, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar, di mana ketetapan takdir bagi satu tahun akan ditentukan. Oleh karena itu, tawakal menjadi kunci untuk menerima segala ketetapan tersebut dengan lapang dada. Sementara tafakur mengajarkan untuk merenungkan makna kehidupan, tujuan penciptaan, dan kebesaran Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Dengan mempraktikkan tawakal dan tafakur di 10 hari terakhir Ramadhan, seseorang dapat memperdalam hubungannya dengan Allah SWT, meningkatkan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup, serta meraih keberkahan dan keberlimpahan pahala dari-Nya.
Magang: Robiul Adil Robani