Brilio.net - Laporan percobaan tentang makanan merupakan dokumentasi sistematis yang penting dalam penelitian bidang pangan. Artikel ini menyajikan berbagai contoh teks laporan percobaan tentang makanan yang dapat dijadikan referensi untuk pembelajaran maupun penelitian.
Pengertian dan Struktur Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan tentang makanan adalah dokumentasi sistematis dari eksperimen yang dilakukan terhadap bahan pangan. Struktur laporan umumnya terdiri dari:
BACA JUGA :
7 Contoh teks laporan hasil observasi tanaman beserta strukturnya
1. Tujuan Percobaan
2. Alat dan Bahan
3. Langkah Kerja
4. Hasil Pengamatan
5. Analisis
6. Kesimpulan
Contoh Teks Laporan Percobaan Uji Kandungan Gizi
1. Uji Protein dalam Susu
foto: Pixabay/Myriams-Fotos
BACA JUGA :
Contoh teks laporan hasil observasi 3 paragraf: Teknik dan tips penulisan yang tepat
Tujuan: Mengetahui kandungan protein dalam berbagai jenis susu di pasaran. Pengujian dilakukan terhadap lima sampel susu berbeda yaitu susu full cream, low fat, skim, kedelai, dan almond untuk membandingkan kadar proteinnya.
Alat dan Bahan:
- 5 sampel susu (full cream, low fat, skim, kedelai, almond)
- Reagen Biuret
- 5 tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung reaksi
- Gelas ukur
Langkah Kerja:
1. Siapkan 5 tabung reaksi bersih dan beri label
2. Ukur 2 ml sampel susu menggunakan gelas ukur
3. Masukkan sampel ke masing-masing tabung reaksi
4. Tambahkan 2 ml reagen Biuret ke setiap tabung
5. Kocok perlahan hingga tercampur rata
6. Amati perubahan warna selama 5 menit
7. Catat hasil pengamatan
Hasil Pengamatan:
- Susu full cream: warna ungu pekat
- Susu low fat: warna ungu sedang
- Susu skim: warna ungu muda
- Susu kedelai: warna ungu sedang
- Susu almond: warna ungu sangat muda
Kesimpulan:
Berdasarkan intensitas warna ungu yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa susu full cream memiliki kandungan protein tertinggi, diikuti oleh susu low fat dan kedelai. Susu skim memiliki protein lebih rendah, sementara susu almond menunjukkan kandungan protein terendah.
2. Uji Kadar Vitamin C dalam Buah
Tujuan: Membandingkan kadar vitamin C dalam berbagai jenis buah segar menggunakan metode titrasi iodium.
Alat dan Bahan:
- Jeruk, jambu biji, mangga, pepaya
- Larutan iodium 0.1%
- Indikator amilum 1%
- Pisau
- Timbangan digital
- Blender
- Gelas ukur
- Erlenmeyer
- Buret
Langkah Kerja:
1. Timbang 100 gram dari masing-masing buah
2. Haluskan buah menggunakan blender
3. Saring untuk mendapatkan sarinya
4. Ambil 10 ml sari buah, masukkan ke erlenmeyer
5. Tambahkan 2 tetes indikator amilum
6. Titrasi dengan larutan iodium hingga warna biru terbentuk
7. Catat volume iodium yang digunakan
Hasil Pengamatan:
- Jeruk: membutuhkan 8.5 ml iodium
- Jambu biji: membutuhkan 12.3 ml iodium
- Mangga: membutuhkan 6.2 ml iodium
- Pepaya: membutuhkan 5.8 ml iodium
Kesimpulan:
Jambu biji memiliki kadar vitamin C tertinggi, diikuti jeruk, mangga, dan pepaya. Volume iodium yang digunakan berbanding lurus dengan kadar vitamin C dalam buah.
3. Uji Pengawetan Makanan dengan Fermentasi
Tujuan: Mengamati proses fermentasi sayuran untuk menghasilkan kimchi dan mempelajari perubahan karakteristiknya.
Alat dan Bahan:
- Kubis putih 500g
- Wortel 100g
- Daun bawang 50g
- Bawang putih 30g
- Garam 25g
- Cabai bubuk 10g
- Toples kaca steril
- Timbangan
- Pisau
- Talenan
Langkah Kerja:
1. Potong kubis ukuran 2x3 cm
2. Taburkan garam, remas hingga layu
3. Iris wortel dan daun bawang
4. Haluskan bawang putih
5. Campurkan semua bahan dengan cabai bubuk
6. Masukkan ke toples, tekan hingga terendam air
7. Tutup rapat dan fermentasi selama 7 hari
Hasil Pengamatan:
Hari 1: Sayuran masih segar, aroma normal
Hari 3: Muncul gelembung, aroma mulai asam
Hari 5: Air bertambah, aroma asam kuat
Hari 7: Tekstur renyah, warna cerah, aroma fermentasi khas
Kesimpulan:
Proses fermentasi berhasil mengubah karakteristik sayuran. Perubahan menunjukkan aktivitas bakteri asam laktat yang menghasilkan pengawetan alami.
4. Uji Daya Tahan Roti dengan Berbagai Pengawet Alami
foto: Pixabay/Couleur
Tujuan: Membandingkan efektivitas berbagai pengawet alami dalam memperpanjang umur simpan roti.
Alat dan Bahan:
- Roti tawar 20 lembar
- Ekstrak bawang putih
- Minyak kayu manis
- Ekstrak kulit jeruk
- Wadah penyimpanan steril
- Label
- Termometer ruangan
- Kamera digital
- Alat tulis
Langkah Kerja:
1. Bagi roti menjadi 4 kelompok (masing-masing 5 lembar)
2. Kelompok 1: tanpa pengawet (kontrol)
3. Kelompok 2: semprot ekstrak bawang putih
4. Kelompok 3: semprot minyak kayu manis
5. Kelompok 4: semprot ekstrak kulit jeruk
6. Simpan pada suhu ruang (25C)
7. Amati selama 7 hari
Hasil Pengamatan:
Hari 1-2: Semua sampel masih baik
Hari 3: Kontrol mulai berjamur
Hari 4: Ekstrak kulit jeruk mulai berjamur
Hari 5: Minyak kayu manis mulai berjamur
Hari 7: Ekstrak bawang putih masih bertahan
Kesimpulan:
Ekstrak bawang putih paling efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur, diikuti minyak kayu manis dan ekstrak kulit jeruk.
5. Uji Organoleptik Minuman Herbal
Tujuan: Mengevaluasi tingkat penerimaan konsumen terhadap berbagai formulasi minuman herbal.
Alat dan Bahan:
- 4 formulasi minuman herbal
- 30 panelis tidak terlatih
- Formulir penilaian
- Gelas plastik
- Air mineral
- Biskuit tawar
- Alat tulis
Langkah Kerja:
1. Siapkan sampel dalam gelas berkode
2. Berikan formulir penilaian ke panelis
3. Instruksikan cara pengujian
4. Panelis menilai rasa, aroma, warna
5. Panelis memberikan skor 1-5
6. Kumpulkan dan analisis data
Hasil Pengamatan:
Formula A: Skor rata-rata 4.2
Formula B: Skor rata-rata 3.8
Formula C: Skor rata-rata 3.5
Formula D: Skor rata-rata 4.0
Kesimpulan:
Formula A mendapat penerimaan terbaik dari panelis, terutama dari aspek rasa dan aroma.
6. Uji Kadar Air dalam Keripik
Tujuan: Menentukan kadar air dalam berbagai jenis keripik untuk mengevaluasi kualitas dan daya simpannya.
Alat dan Bahan:
- 4 jenis keripik (singkong, pisang, kentang, talas)
- Oven laboratorium
- Cawan porselen
- Timbangan analitik
- Desikator
- Penjepit
- Alat tulis
Langkah Kerja:
1. Timbang cawan kosong (W1)
2. Timbang sampel 5 gram dalam cawan (W2)
3. Keringkan dalam oven 105C selama 3 jam
4. Dinginkan dalam desikator 30 menit
5. Timbang sampai berat konstan (W3)
6. Hitung kadar air dengan rumus:
Kadar air (%) = [(W2-W3)/(W2-W1)] x 100%
Hasil Pengamatan:
Keripik Singkong: 2.8% kadar air
Keripik Pisang: 3.2% kadar air
Keripik Kentang: 2.5% kadar air
Keripik Talas: 3.5% kadar air
Kesimpulan:
Keripik kentang memiliki kadar air terendah, menunjukkan proses penggorengan paling optimal dan potensi daya simpan terbaik.
7. Uji Kandungan Gula pada Minuman Kemasan
Tujuan: Mengukur kadar gula dalam berbagai minuman kemasan menggunakan refraktometer.
Alat dan Bahan:
- 5 sampel minuman kemasan berbeda
- Refraktometer digital
- Pipet tetes
- Tissue pembersih
- Air destilasi
- Gelas ukur
- Wadah sampel
Langkah Kerja:
1. Kalibrasi refraktometer dengan air destilasi
2. Teteskan sampel pada prisma refraktometer
3. Baca nilai Brix yang tertera
4. Bersihkan prisma setiap pergantian sampel
5. Catat hasil pengukuran
6. Lakukan 3 kali pengulangan
Hasil Pengamatan:
Minuman A: 12.5 Brix
Minuman B: 10.8 Brix
Minuman C: 8.3 Brix
Minuman D: 11.2 Brix
Minuman E: 9.7 Brix
Kesimpulan:
Minuman A memiliki kandungan gula tertinggi, sementara Minuman C terendah. Perbedaan kadar gula mempengaruhi rasa dan nilai kalori minuman.
Tips Menulis Laporan Percobaan Makanan yang Baik
1. Gunakan bahasa ilmiah yang tepat
2. Sertakan data kuantitatif yang terukur
3. Dokumentasikan setiap tahapan dengan detail
4. Lakukan pengulangan untuk memastikan akurasi
5. Berikan analisis yang objektif
6. Sertakan dokumentasi visual jika diperlukan
7. Tuliskan metode yang dapat direplikasi
Contoh teks laporan percobaan tentang makanan di atas menunjukkan pentingnya metodologi yang sistematis dan dokumentasi yang terstruktur. Setiap percobaan memiliki tujuan spesifik, menggunakan metode yang terukur, dan menghasilkan data yang dapat dianalisis secara objektif. Ketelitian dalam melakukan percobaan dan ketepatan dalam mendokumentasikan hasil menjadi kunci dalam menghasilkan laporan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.