Brilio.net - Novel, puisi, cerpen, prosa atau drama merupakan materi bahasa Indonesia yang sangat lumrah dikenali. Sejak bangku sekolah hingga perkuliahan, kamu akan selalu menemukan kata kiasan personifikasi yang terdapat dalam jenis-jenis karya sastra tersebut. Apalagi bagi kamu pecinta buku sastra pasti sangat mengenali istilah kiasan personifikasi.
Kata kiasan atau perumpamaan memang sering ditemukan dalam keseharian. Kata kiasan diketahui memiliki banyak jenisnya. Salah satunya kata kiasan personifikasi. Lantas apa pengertian tentang kata kiasan personifikasi?
BACA JUGA :
45 Contoh kata deskriptif, ketahui pengertian dan ciri-cirinya
Supaya kamu lebih memahami materi tentang kata kiasan personifikasi, berikut disajikan pengertian, jenis, dan 75 contoh kata kiasan personifikasi yang mudah dipahami, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber,Minggu (9/4).
BACA JUGA :
11 Contoh kata afiksasi yang lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya
Pengertian kata kiasan personifikasi.
foto: pexels.com
Kata kiasan personifikasi adalah penggunaan kata atau ungkapan yang memberikan sifat, emosi, atau tindakan manusia pada objek atau makhluk yang tidak hidup, seperti benda mati, hewan, atau alam. Contohnya adalah "angin membelai pipiku" atau "bintang bersinar terang di malam hari". Dalam kata kiasan ini, objek atau makhluk yang tidak hidup tersebut diberikan sifat-sifat manusia seperti merasakan, bergerak, atau berbicara.
Merujuk pada anggapan ahli sastra, kata kiasan personifikasi adalah salah satu jenis dari kiasan atau majas. Kata kiasan personifikasi merupakan penggunaan kata atau ungkapan yang memberikan sifat-sifat manusia pada objek atau makhluk yang tidak hidup. Dalam kata kiasan ini, objek atau benda mati tersebut seolah-olah hidup dan bertindak seperti manusia.
Pemahaman yang tak jauh berbeda, ditelisik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata personifikasi berasal dari bahasa Yunani "persona" yang berarti "masker" atau "peran". Dalam penggunaan kata kiasan personifikasi, objek atau makhluk yang tidak hidup tersebut dianggap sebagai "masker" atau peran manusia, sehingga diberikan sifat-sifat seperti merasakan, bergerak, atau berbicara.
Dari penjelasan itu, dapat dipahami bahwa kata kiasan personifikasi merupakan ungkapan untuk memperindah suatu kalimat sehingga menuntun pembaca agar lebih berimajinasi ketika membaca suatu kalimat sastra. Kata kiasan personifikasi sering digunakan dalam bahasa sastra untuk memberikan nuansa emosi atau membangkitkan imajinasi pada pembaca.
Kata kiasan personifikasi sering digunakan dalam karya sastra, seperti puisi, prosa, atau drama, untuk memberikan nuansa emosi atau memperkuat pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Selain itu, kata kiasan personifikasi juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk memberikan penjelasan atau mengungkapkan suatu perasaan atau situasi secara lebih dramatis.
Contoh kata kiasan personifikasi beserta penjelasannya.
foto: pexels.com
1. Angin memeluk tubuhku.
Penjelasan: Angin yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk memeluk diberi sifat seolah-olah bisa memeluk "memeluk tubuhku". Makna sebenarnya, ia kedinginan namun dikiaskan dengan pelukan.
2. Pohon itu merintih kesakitan ketika ditebang.
Penjelasan: Pohon yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk merintih diberi sifat manusia dengan kata "merintih kesakitan ketika ditebang". Makna sebenarnya suara gesekan ranting seperti orang yang kesakitan. Tujuannya agar pembaca lebih berimajinasi dalam membaca situasi dalam karya sastra
3. Hujan datang membasahi jalanan.
Penjelasan: Hujan yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk datang diberi sifat manusia dengan kata "datang membasahi jalanan".
4. Lampu merah itu marah-marah ketika banyak kendaraan yang melewatinya.
Penjelasan: Lampu merah yang sebenarnya hanya sebuah lampu lalu lintas seolah-olah memiliki sifat manusia dengan kata "marah-marah ketika banyak kendaraan yang melewatinya".
5. Lautan itu menari-nari di bawah sinar rembulan.
Penjelasan: Lautan yang sebenarnya hanya kumpulan air seolah-olah bersifat seperti manusia dengan kata "menari-nari di bawah sinar rembulan".
6. Bulan bersinar dengan indah di langit malam.
Penjelasan: Bulan yang sebenarnya hanya sebuah satelit layaknya seperti sifat manusia dengan kata "bersinar dengan indah di langit malam".
7. Buku-buku di rak itu memanggil-manggil untuk dibaca.
Penjelasan: Buku-buku yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk memanggil namun diberi sifat manusia dengan kata "memanggil-manggil untuk dibaca". Makna sebenarnya supaya seseorang tergerak untuk membaca buku di deretan rak buku itu.
8. Taman itu sedang menari di bawah cahaya bulan.
Penjelasan: Taman yang sebenarnya hanya kumpulan tumbuhan dan hewan seolah-olah bisa bergerak seperti manusia dengan kata "sedang menari di bawah cahaya bulan".
9. Jam tangan itu melambai tangan pada pemiliknya.
Penjelasan: Jam tangan yang sebenarnya hanya sebuah benda diberi sifat manusia dengan kata "melambai tangan pada pemiliknya".
10. Pemandangan itu menghela napas lega setelah hujan berhenti.
Penjelasan: Pemandangan yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk menghela napas diberi sifat manusia dengan kata "menghela napas lega setelah hujan berhenti".
11. Wajah bumi itu tersenyum gembira di musim semi.
Penjelasan: Wajah bumi yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk tersenyum diberi sifat seperti manusia dengan kata "tersenyum gembira di musim semi".
Contoh kata kiasan personifikasi dalam ungkapan sehari-hari.
foto: pexels.com
12. Matahari tersenyum di langit.
13. Daun-daun menari-nari ditiup angin.
14. Hujan datang sambil membawa kabar gembira.
15. Malam tiba, bintang-bintang segerombolan datang ke langit.
16. Rumah itu merindukan pemiliknya yang sudah lama pergi.
17. Hari ini cuaca sedang marah-marah.
18. Televisi itu mengejek saya dengan acara yang membosankan.
19. Lautan sedang merindukan suara ombaknya yang tenang.
20. Angin bertiup pelan seperti merayu.
21. Mobil itu merengek-rengek minta dioperasikan.
22. Pohon-pohon di kebun itu saling berbisik-bisik.
23. Matahari terlalu pemarah, membuat kulit terbakar.
24. Kendaraan itu mengeluh saat melaju di jalan yang rusak.
25. Pohon itu menari-nari saat terkena angin kencang.
26. Bunga-bunga di taman itu menyapa saya dengan senyum manis.
27. Ranting-ranting pohon itu memeluk erat dedaunan saat hujan turun.
28. Mobil itu nyaris menangis karena mesinnya rusak.
29. Pagi itu terlihat lelah setelah semalam bergadang.
30. Ikan-ikan di laut itu melompat-lompat senang saat melihat pemancing.
31. Angin bertiup sepoi-sepoi seperti membisikkan rahasia.
32. Senja itu menatap saya dengan tatapan tajam.
33. Musim gugur menggoda dengan dedaunan yang berwarna-warni.
34. Cahaya bulan menerangi jalanan dengan lembut.
35. Kucing itu merajuk dan memalingkan wajah saat diminta untuk bermain.
36. Embun pagi itu membasahi daun-daun dan rumput, seperti membantu membersihkan alam.
37. Gelas itu merindukan teh yang sudah lama tak terhidangkan.
38. Pohon-pohon di hutan itu terlihat berdansa saat sinar matahari masuk ke dalam celah dedaunan.
39. Mobil itu tertawa-tawa karena melaju sangat cepat.
40. Sinar matahari menyapa saya dengan senyum hangatnya.
41. Ikan-ikan di akuarium itu melambaikan ekor seperti menyapa pengunjung.
42. Kebun itu terlihat sedang bersantai saat dipandang dari kejauhan.
43. Suara angin di pegunungan itu seolah-olah sedang bercerita tentang keindahan alam.
44. Kupu-kupu itu terlihat senang saat terbang bebas di udara.
45. Cahaya lilin itu memberikan suasana yang romantis dan hangat.
46. Bintang-bintang di langit itu menyinari bumi dengan cahayanya yang gemilang.
47. Burung-burung di taman itu terlihat sedang berdiskusi tentang musim yang akan datang.
48. Pepohonan di taman itu terlihat sedang memeluk langit.
49. Awan-awan di langit terlihat seperti sedang menari-nari saat dihembuskan angin.
50. Perpustakaan itu memanggil saya untuk menelusuri buku-buku yang tersimpan di dalamnya.
51. Jalan-jalan di kota itu terlihat sibuk dan berbicara sendiri dengan suara kendaraan yang bising.
52. Gunung-gunung di sekeliling itu terlihat mengintip ke dalam lembah dengan rasa ingin tahu yang besar.
53. Kebun itu terlihat ramah dan menyambut saya dengan hangat, seperti sedang mempersilakan saya untuk berjalan-jalan.
54. Burung-burung di atas langit itu terlihat seperti menari-nari di atas awan.
55. Awan-awan di langit terlihat seperti kapas yang berterbangan bebas.
56. Siang itu terlihat kelelahan dan siap untuk istirahat.
57. Pohon-pohon di taman itu terlihat seperti sedang menyembunyikan rahasia yang besar.
58. Lampu-lampu di kota itu terlihat seperti bintang-bintang di langit.
59. Jalanan itu terlihat seperti permainan yang menantang untuk dijelajahi.
60. Gunung itu terlihat seperti pahlawan yang teguh dan kuat, menjaga keamanan dan ketenangan di sekitarnya.
61. Hari itu terlihat seperti lukisan yang indah, dipenuhi dengan warna-warni yang menarik.
62. Waktu terlihat seperti gelombang di laut, kadang datang dan kadang pergi, kadang cepat dan kadang lambat.
63. Cahaya matahari terlihat seperti kehangatan dari pelukan ibu.
64. Kabut pagi terlihat seperti selimut tebal yang menutupi alam dengan lembut.
65. Bunga-bunga di taman terlihat seperti balerina yang menari-nari di atas panggung.
66. Angin di pantai terlihat seperti sahabat yang menghibur dengan sentuhan lembutnya.
67. Alam di sekitar terlihat seperti sebuah lukisan raksasa yang indah dan menakjubkan.
68. Pohon-pohon itu terlihat seperti pelindung yang teguh dan kuat, menjaga kelestarian alam.
69. Api dalam perapian terlihat seperti penyemangat yang memberikan kehangatan di malam yang dingin.
70. Bintang-bintang di malam hari terlihat seperti sebuah petunjuk untuk menemukan jalan di tengah kegelapan.
71. Sinar rembulan terlihat seperti pelindung yang lembut dan menenangkan.
72. Suara hujan terlihat seperti lagu yang menenangkan jiwa.
73. Dedak padi yang bergerak-gerak terlihat seperti ribuan serangga yang bergoyang-goyang.
74. Batang pohon yang besar terlihat seperti tiang-tiang yang menjulang tinggi ke langit.
75. Awan-awan di langit terlihat seperti gumpalan kapas putih yang lembut dan menggemaskan.