Brilio.net - Pada momen spesial orang terdekat tentu kamu ingin memberikan yang terbaik. Nah, tradisi beri hadiah ini telah lama dilakukan untuk menunjukkan kepedulian sekaligus kasih sayang kepada si penerimanya. Untuk memberikan hadiah sendiri bebas apa saja, tapi bagi sebagian orang barang-barang tertentu dilarang sebab pemicu malapetaka.
Salah satunya jam tangan, yang sering kali dianggap sebagai simbol perpisahan. Masyarakat percaya kalau berikan memberi jam tangan bisa membawa nasib buruk bagi penerimanya. Misalnya saja, memberi hadiah jam tangan sebagai pertanda bahwa waktu bersama akan segera berakhir seperti kematian.
BACA JUGA :
7 Arti mitos anak kecil tertawa dalam tidur yang populer di masyarakat
Kepercayaan ini tidak hanya berkembang di Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia dengan variasi makna yang hampir serupa. Namun, apakah mitos ini benar-benar dapat mempengaruhi nasib seseorang? Supaya lebih memahami mitos larangan ini yuk simak ulasan lengkapnya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (3/12)
Arti mitos larangan memberi hadiah jam tangan
foto: freepik.com/Racool_studio
BACA JUGA :
8 Arti mitos pohon beringin yang beredar di masyarakat, tempat bernaung bagi yang kesulitan
1. Simbol berakhirnya waktu
Mitos pertama yang sering terdengar ialah jam tangan dianggap sebagai simbol berakhirnya waktu. Memberikan jam tangan sebagai hadiah dipercaya dapat menandakan adanya hubungan antara pemberi dan penerima akan segera berakhir. Oleh karena itu, memberi jam tangan bisa dianggap sebagai pertanda buruk, terutama dalam hubungan yang belum terlalu kuat.
2. Jadi simbol perpisahan
Banyak yang percaya kalau memberikan jam tangan bisa menjadi tanda bahwa hubungan akan mengalami perpisahan. Hal ini berkaitan dengan anggapan kalau jam tangan mengingatkan pada waktu yang terbatas, lalu saat pemberian itu terjadi, bisa menjadi sinyal bahwa waktunya telah habis untuk hubungan tersebut. Mitos ini lebih sering dipercaya dalam hubungan asmara, di mana memberi jam tangan dianggap sebagai tanda perpisahan.
foto: freepik.com/drobotdean
3. Menyiratkan kematian
Pada beberapa kepercayaan, memberikan jam tangan juga bisa dianggap sebagai pertanda kematian. Mitos ini muncul karena jam tangan berfungsi untuk mengukur waktu, lalu ketika diberikan sebagai hadiah, ada yang menghubungkannya dengan berakhirnya hidup. Beberapa orang bahkan percaya bahwa pemberian jam tangan kepada seseorang yang sudah berusia lanjut bisa membawa nasib buruk bahkan menandakan ajal yang akan datang.
4. Membawa energi negatif
Beberapa tradisi memandang jam tangan sebagai benda yang dapat menyimpan energi negatif dari pemberinya. Mitos ini percaya bahwa jam tangan memiliki kemampuan menyerap lalu mentransfer energi personal. Kepercayaan tersebut menganggap dengan memberikan jam tangan, seseorang secara tidak sengaja dapat mentransfer masalah bahkan beban spiritualnya kepada penerima.
foto: freepik.com/Racool_studio
5. Menandakan kendali
Ada juga mitos yang mengatakan kalau memberi jam tangan kepada seseorang menunjukkan keinginan untuk mengontrolnya. Jam tangan, yang secara harfiah menunjukkan waktu, dianggap sebagai simbol dari pengaturan sekaligus pengendalian kehidupan penerima. Dalam hubungan, ini bisa menimbulkan kesan bahwa pemberi ingin mengatur waktu maupun aktivitas penerima, yang bisa diartikan negatif oleh sebagian orang.
6. Menandakan hubungan yang tidak seimbang
Mitos lain menyebutkan bahwa memberikan jam tangan bisa dianggap sebagai simbol hubungan yang tidak seimbang. Beberapa orang menganggap pemberian jam tangan menunjukkan bahwa salah satu pihak dalam hubungan berusaha mengontrol kehidupan pihak lainnya. Pemberian jam tangan bisa dilihat sebagai pemberian yang lebih bersifat satu arah, di mana penerima merasa terikat pada waktu yang sudah ditentukan oleh pemberi.
foto: freepik.com/stockking
7. Pertanda kesialan
Kepercayaan lain menyebut bahwa memberi jam tangan bisa membawa sial. Dalam beberapa tradisi, benda yang terus berdetak dianggap memiliki "jiwa" atau energi tertentu yang bisa memengaruhi hidup seseorang.
Jam tangan yang berhenti berdetak pun sering kali dianggap membawa pertanda buruk, seperti kegagalan. Oleh karena itu, banyak orang yang menghindari pemberian jam tangan agar tidak dianggap membawa kesialan.
8. Memicu konflik
Ada juga mitos yang menyebutkan kalau memberi jam tangan bisa memicu perdebatan, terutama jika hadiah ini dianggap tidak sesuai dengan selera maupun kebutuhan penerima. Penerima mungkin merasa bahwa hadiah ini terlalu formal, kurang pribadi, bahkan menimbulkan tekanan untuk memberikan balasan yang setara. Hal-hal seperti ini sering kali dianggap sebagai awal dari ketegangan dalam hubungan.