Brilio.net - Punya atasan dengan gaya kepemimpinan yang berbeda bisa berdampak besar pada kenyamanan dan produktivitas di tempat kerja. Beberapa orang lebih cocok bekerja di bawah atasan yang tegas dan langsung, sementara yang lain merasa lebih nyaman dengan pemimpin yang membimbing atau memberikan kebebasan penuh.
Setiap atasan punya caranya sendiri dalam memimpin tim, dan setiap gaya kepemimpinan punya kelebihan dan tantangan masing-masing. Ada tipe atasan yang selalu memberi instruksi detail dan mengawasi setiap langkah, sementara ada juga yang lebih suka memberikan otonomi penuh kepada timnya.
BACA JUGA :
Biar nggak kaku, ini 5 tips ngobrol santuy bareng bos
Dengan memahami gaya kepemimpinan ini, kamu bisa lebih mudah menilai mana yang paling cocok dengan cara kerjamu dan bagaimana menyesuaikan diri untuk mencapai hasil terbaik. Nah, berikut ini brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (31/10), delapan tipe leadership style yang sering dijumpai di dunia kerja mulai dari yang otoriter hingga yang lebih suportif.
1. Tipe kepemimpinan otoriter.
foto: freepik.com/rawpixel.com
BACA JUGA :
Dari biasa jadi istimewa, ini 9 kebiasaan di tempat kerja yang bikin kamu jadi kesayangan bos
Atasan dengan gaya kepemimpinan otoriter cenderung tegas dan mengontrol penuh setiap aspek pekerjaan timnya. Mereka biasanya memberi instruksi jelas dan mengharapkan hasil sesuai standar yang ditetapkan. Bagi beberapa orang, tipe kepemimpinan ini cocok karena memberikan arahan pasti dan membuat pekerjaan terasa lebih terstruktur. Namun, gaya ini bisa terasa membatasi bagi yang lebih suka bekerja dengan kebebasan dan inisiatif pribadi.
2. Tipe kepemimpinan demokratis.
Pemimpin dengan gaya demokratis lebih terbuka terhadap masukan dari timnya dan mempertimbangkan pendapat semua orang sebelum membuat keputusan. Tipe ini cenderung menghargai kerja sama dan menjunjung tinggi diskusi. Bagi kamu yang suka berbagi ide dan merasa didengar, tipe kepemimpinan ini bisa sangat ideal. Kelemahannya, proses pengambilan keputusan bisa jadi lebih lama karena butuh persetujuan dari berbagai pihak.
3. Tipe kepemimpinan visioner.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Atasan visioner adalah tipe yang selalu melihat jauh ke depan dan mengarahkan tim untuk mencapai visi besar perusahaan. Mereka pandai memotivasi tim dengan gambaran masa depan dan tujuan jangka panjang. Tipe kepemimpinan ini cocok buat kamu yang terinspirasi oleh visi besar dan tantangan baru. Tapi, terkadang mereka mungkin kurang fokus pada detail sehari-hari karena lebih fokus pada gambaran besar.
4. Tipe kepemimpinan transformasional.
Pemimpin transformasional adalah mereka yang suka mendorong timnya untuk terus berkembang dan mencapai potensi maksimal. Mereka sangat suportif, memberi kesempatan belajar, dan senang melihat anggota timnya tumbuh. Gaya kepemimpinan ini cocok buat kamu yang senang belajar hal baru dan ingin berkembang di tempat kerja. Namun, jika kamu lebih suka bekerja dengan cara yang sudah jelas dan terstruktur, gaya ini mungkin terasa sedikit menantang.
5. Tipe kepemimpinan transaksional.
Atasan dengan gaya kepemimpinan transaksional sangat fokus pada sistem penghargaan dan hukuman. Mereka memberikan reward bagi yang berhasil mencapai target, namun juga bisa tegas saat ada yang melanggar aturan. Gaya ini cocok buat kamu yang termotivasi oleh penghargaan dan membutuhkan batasan yang jelas. Tantangannya, suasana kerja bisa terasa kurang fleksibel karena segala sesuatunya diukur dengan hasil akhir dan kinerja.
6. Tipe kepemimpinan pelatih (coaching).
foto: freepik.com/standret
Pemimpin dengan gaya pelatih atau coaching fokus pada pengembangan individu di dalam tim. Mereka senang membantu anggota tim untuk mencapai tujuan karier dan personal mereka. Tipe kepemimpinan ini ideal bagi kamu yang mencari bimbingan langsung dan ingin mengembangkan keterampilan di bawah panduan seseorang yang lebih berpengalaman. Namun, gaya ini membutuhkan waktu dan energi lebih karena pemimpin berperan sebagai mentor yang dekat.
7. Tipe kepemimpinan delegatif.
Pemimpin delegatif memberikan kebebasan penuh pada timnya untuk mengatur dan menjalankan tugas sesuai cara mereka sendiri. Mereka tidak banyak campur tangan dan lebih percaya pada kemampuan setiap individu. Jika kamu tipe yang suka otonomi dan kepercayaan penuh, tipe ini bisa sangat cocok. Tetapi, kurangnya arahan bisa jadi tantangan jika kamu membutuhkan struktur atau panduan lebih dalam bekerja.
8. Tipe kepemimpinan melayani (servant leadership).
Pemimpin dengan gaya melayani sangat fokus pada kebutuhan anggota tim mereka, berusaha memastikan setiap orang merasa dihargai dan diperhatikan. Mereka cenderung memprioritaskan kesejahteraan tim di atas segalanya. Tipe ini cocok buat kamu yang senang bekerja dalam lingkungan yang suportif dan penuh empati. Tapi, kelemahan dari gaya ini adalah kurangnya fokus pada hasil dan tujuan, karena pemimpin mungkin terlalu berfokus pada kenyamanan tim.