1. Home
  2. »
  3. Ragam
5 November 2024 07:30

8 Tanda kamu kebanyakan kerja sampingan, kualitas hidup turun drastis

Mungkin awalnya terasa ringan, tapi kalau nggak ada batas, kerja ekstra justru bikin badan dan pikiran kewalahan. Dwiyana Pangesthi
foto: freepik.com

Brilio.net - Kadang, kerja sampingan bisa jadi solusi untuk nambah pundi-pundi. Nggak cuma soal uang tambahan, kerja sampingan juga sering kali jadi cara buat explore passion yang mungkin nggak bisa kamu wujudkan di pekerjaan utama. Tapi, apa jadinya kalau kerja sampingan malah bikin kamu kecapekan? Mungkin awalnya terasa ringan, tapi kalau nggak ada batas, kerja ekstra justru bikin badan dan pikiran kewalahan.

Banyak yang nggak sadar kalau beban kerja berlebih ini bikin kualitas hidup turun drastis. Mungkin kamu mulai merasa selalu kurang tidur, sering cemas, atau bahkan sering lupa makan. Daily meeting yang harusnya jadi momen produktif malah berubah jadi ajang kamu rebutan mata terbuka. Alih-alih semangat, kamu malah menunggu meeting selesai biar bisa curi waktu istirahat.

BACA JUGA :
10 Tanda kamu terlalu perfeksionis dalam kerja, kenali untuk seimbangkan produktivitas


Kondisi kayak gini bisa jadi tanda kalau kamu terlalu banyak kerja sampingan dan butuh rehat sejenak. Biar kamu nggak terus-terusan kecapekan, penting banget buat mengenali kapan tubuh butuh istirahat. Brilio bakal bahas delapan tanda yang muncul kalau kamu terlalu banyak kerja sampingan.

Mulai dari tanda fisik sampai mental, cek apakah kamu mengalami hal-hal di bawah ini seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Senin (4/11).

1. Susah bangun pagi dan selalu tidur larut.

BACA JUGA :
Hari-hari ngurusin kerjaan numpuk? Ini 10 cara biar stay always on tapi tetap waras

foto: freepik.com/jcomp

Kamu mulai kesulitan buat bangun pagi, bahkan alarm lima kali pun nggak mempan lagi. Awalnya, tidur malam kamu mungkin cuma mundur sejam-dua jam, tapi lama-lama jadi kebiasaan tidur lewat tengah malam.

Rasa kantuk ini nggak cuma terjadi di pagi hari, tapi juga saat kamu lagi kerja di siang hari. Padahal, rasa kantuk yang terus-terusan ini nggak baik buat kesehatan fisik dan mental. Jika kebiasaan ini dibiarkan, bukan cuma produktivitas kamu yang turun, tapi mood juga ikut berantakan.

2. Fokus mulai buyar dan sering lupa hal penting.

Sering kehilangan fokus dan lupa sama hal-hal penting adalah tanda lain kalau kamu kebanyakan kerja sampingan. Mungkin kamu mulai sering lupa jadwal meeting, lupa menyelesaikan tugas, atau bahkan lupa apa yang baru saja kamu kerjakan.

Otak kamu terlalu banyak beban sehingga nggak bisa lagi konsentrasi dengan baik. Ini adalah tanda yang jelas bahwa kamu perlu mengurangi pekerjaan sampingan dan mulai menjaga kualitas istirahatmu.

3. Daily meeting jadi momen nyaris ketiduran.

foto: freepik.com/DC Studio

Meeting pagi yang harusnya jadi waktu produktif malah bikin kamu gelisah karena berjuang keras buat nggak ketiduran. Rasa kantuk yang menyerang bikin kamu sulit fokus, bahkan kadang bikin kamu terlihat nggak siap atau kurang profesional. Kalau kamu mulai sering mengalami hal ini, bisa jadi pertanda bahwa tubuhmu butuh lebih banyak istirahat daripada yang kamu kira.

4. Emosi nggak stabil dan sering kesal tanpa alasan.

Kalau kamu merasa jadi lebih gampang marah atau emosi naik turun, ini bisa jadi tanda lain bahwa kamu kelelahan. Tanpa sadar, kamu mulai jadi lebih sensitif dan gampang tersinggung, bahkan buat hal-hal sepele.

Stres akibat beban kerja berlebih bisa membuat perasaanmu nggak stabil, dan ini jelas bukan hal yang baik untuk keseharianmu. Mengurangi beban kerja bisa membantu menurunkan stres dan membuat perasaanmu lebih stabil.

5. Kesehatan mulai menurun.

Kelelahan yang terus menerus bukan hanya menyerang pikiran, tapi juga fisik. Mungkin kamu mulai sering merasa sakit kepala, pusing, atau bahkan sakit perut. Hal-hal kecil ini adalah sinyal tubuh yang menunjukkan kalau kamu butuh istirahat lebih banyak. Jika kamu mulai merasa kesehatan terganggu, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk mengurangi beban kerja sampingan yang terlalu banyak menyita waktu dan energi.

6. Waktu sosial berkurang dan sering nolak ajakan nongkrong.

foto: freepik.com

Kerja sampingan yang berlebihan sering kali membuat waktu kamu buat teman atau keluarga jadi berkurang. Tanpa disadari, kamu lebih sering menolak ajakan nongkrong atau acara keluarga karena terlalu capek atau punya pekerjaan yang belum selesai. Meski awalnya kamu merasa baik-baik saja, lama-lama kamu akan merasa kesepian dan terisolasi. Jangan sampai kerja sampingan mengorbankan hubungan sosialmu.

7. Mulai kehilangan passion di pekerjaan utama.

Kamu mulai merasa malas atau kehilangan minat sama pekerjaan utama. Padahal, pekerjaan utama ini biasanya adalah sumber pendapatan tetap yang bisa diandalkan. Kalau kamu sudah mulai kehilangan semangat atau sering merasa bosan di pekerjaan utama, ini bisa jadi tanda bahwa energi kamu terlalu banyak tersita buat kerja sampingan. Prioritaskan mana yang lebih penting dan kurangi beban kerja tambahan supaya kamu tetap bisa fokus dan berkembang di pekerjaan utama.

8. Gampang terserang sakit dan butuh istirahat lebih lama.

Sistem imun yang menurun sering kali jadi tanda bahwa kamu terlalu banyak bekerja. Kalau kamu mulai gampang terserang sakit seperti flu atau batuk, mungkin tubuhmu sudah sampai batasnya. Kelelahan fisik dan mental bisa melemahkan daya tahan tubuh, dan ini adalah sinyal penting kalau kamu harus istirahat. Jangan abaikan kesehatan demi uang tambahan dari kerja sampingan.

Cara mengelola waktu kerja sampingan biar nggak overload

Mungkin kamu merasa nggak bisa langsung mengurangi kerja sampingan. Namun, ada beberapa cara buat mengatur waktu supaya tetap produktif tanpa kelelahan. Pertama, tentukan prioritas pekerjaan dan jadwalkan waktu istirahat yang cukup. Kedua, atur batasan waktu kerja sampingan supaya nggak mengganggu pekerjaan utama dan waktu istirahatmu. Ketiga, jangan ragu untuk minta bantuan atau delegasi kalau beban kerja terlalu banyak.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags