1. Home
  2. »
  3. Ragam
13 November 2024 06:10

9 Arti mitos larangan suami menggunting sesuatu saat istri hamil, disebut sebabkan bayi lahir cacat

Masih banyak pasangan yang memilih untuk mengikuti aturan ini demi kenyamanan psikologis. Sri Jumiyarti Risno
foto: freepik.com/stockking & tirachardz

Brilio.net - Mitos tentang larangan bagi suami untuk menggunting sesuatu saat istri sedang hamil sudah lama dipercaya masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa jika suami melanggar, maka bayi bisa lahir dengan kondisi cacat ataupun mengalami masalah kesehatan.

Larangan ini biasanya diwariskan secara turun-temurun, terutama di kalangan keluarga yang sangat menghargai tradisi. Pasalnya, tindakan menggunting sesuatu dapat memutus perkembangan yang sehat pada bayi. Oleh karena itu, mitos ini sering membuat para suami ekstra hati-hati dan menghindari aktivitas yang berhubungan dengan gunting selama masa kehamilan.

BACA JUGA :
Nggak cuma jadi simbol mistis, 9 mitos kucing hitam yang banyak dipercaya


Namun, tidak semua orang percaya begitu saja pada mitos ini, terutama di era modern saat ini. Meski begitu, masih banyak pasangan yang memilih untuk mengikuti aturan ini demi kenyamanan psikologis. Mitos ini seakan menjadi pengingat bagi calon orang tua untuk lebih peduli serta berhati-hati selama masa kehamilan.

Berikut arti sembilan mitos suami dilarang menggunting sesuatu saat istri hamil, brilio.net lansir dari berbagai sumber, Selasa (12/11).

1. Bayi akan lahir dalam keadaan cacat.

BACA JUGA :
Kerap diyakini bakal bawa kesialan bagi penghuninya, 8 makna mitos posisi rumah tusuk sate

foto: freepik.com/cookie_studio

Kepercayaan yang paling umum dari larangan suami menggunting sesuatu saat istri hamil yakni ketakutan bayi akan lahir dengan kondisi tidak sempurna, terutama pada bagian tubuh seperti bibir sumbing atau jari yang tidak lengkap. Masyarakat tradisional percaya bahwa gerakan menggunting yang dilakukan suami akan memotong bagian tubuh bayi secara spiritual. Meski tidak ada bukti medis yang mendukung, keyakinan ini masih kuat tertanam dalam budaya masyarakat Indonesia.

2. Proses persalinan akan sulit.

Menggunting benda saat istri hamil dipercaya bisa membuat proses kelahiran menjadi lebih rumit dan menyakitkan. Menurut mitos ini, tindakan menggunting akan memutus kelancaran proses persalinan, sehingga ibu akan mengalami kesulitan saat melahirkan. Beberapa orang percaya bahwa bayi bisa mengalami lilitan tali pusat atau posisi sungsang akibat aktivitas menggunting yang dilakukan sang ayah.

3. Mengganggu tali pusat bayi.

foto: freepik.com/DC Studio

Terdapat kepercayaan bahwa aktivitas menggunting yang dilakukan suami bisa berdampak pada kondisi tali pusar bayi. Masyarakat percaya bahwa gerakan menggunting secara mistis dapat mempengaruhi tali pusat, menyebabkannya terlilit bahkan terputus. Kepercayaan ini membuat banyak suami lebih memilih menghindari kegiatan menggunting selama masa kehamilan istri.

4. Menghalangi rezeki anak.

Selain itu, ada pula yang menganggap bila suami menggunting saat istri hamil diyakini bisa memotong rezeki anak di masa depan. Masyarakat tradisional mengartikan gerakan menggunting sebagai simbol memutus atau memotong sesuatu yang baik, termasuk rezeki yang seharusnya mengalir untuk sang anak. Kepercayaan ini membuat beberapa keluarga sangat berhati-hati dalam menjaga pantangan tersebut.

5. Mengganggu kesehatan mental anak.

Ada pula kepercayaan bahwa tindakan menggunting dapat mempengaruhi perkembangan mental maupun kepribadian anak. Masyarakat percaya bahwa anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak stabil atau mengalami gangguan emosional jika sang ayah melanggar pantangan ini. Meski tidak ada dasar ilmiah, kepercayaan ini masih dipegang sebagai bentuk kehati-hatian.

6. Mempengaruhi nasib anak.

foto: freepik.com/freepik

Beberapa kelompok masyarakat meyakini bahwa menggunting saat istri hamil bisa mempengaruhi takdir serta peruntungan anak di masa depan. Tak sedikit yang percaya bahwa tindakan tersebut bisa memotong kesempatan baik yang seharusnya dimiliki sang anak. Kepercayaan ini biasanya dikaitkan dengan keberhasilan, jodoh, dan berbagai aspek kehidupan anak kelak.

7. Mengganggu hubungan orang tua-anak.

Terdapat interpretasi bahwa melanggar pantangan menggunting bisa mempengaruhi kualitas hubungan antara orang tua dan anak di masa depan. Masyarakat percaya bahwa tindakan tersebut bisa menciptakan jarak emosional antara ayah dan anak. Kepercayaan ini menjadi salah satu alasan mengapa pantangan ini masih dipatuhi.

8. Mempengaruhi karakter anak.

foto: freepik.com/freepik

Menggunting saat istri hamil juga dipercaya dapat mempengaruhi pembentukan karakter maupun sifat anak. Beberapa orang percaya bahwa anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang menyakiti orang lain, seperti sifat gunting yang tajam dan memotong. Meski terdengar tidak masuk akal, kepercayaan ini masih dipegang sebagai bentuk tradisi.

9. Mengganggu keseimbangan spiritual.

Dalam konteks spiritual, tindakan menggunting dianggap bisa mengganggu keseimbangan energi antara ibu, bayi, maupun lingkungan sekitar. Masyarakat tradisional percaya bahwa masa kehamilan menjadi periode yang sakral, sehingga berbagai tindakan termasuk menggunting harus dihindari untuk menjaga keharmonisan spiritual. Kepercayaan ini sering dikaitkan dengan konsep keseimbangan dalam budaya timur.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags