Brilio.net - Gotong royong merupakan salah satu nilai penting yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Nilai gotong royong ini telah menjadi semboyan bangsa Indonesia untuk saling membantu dan peduli satu sama lain. Meski terlihat sepele, namun tak sedikit yang belum memahami makna gotong royong.
Padahal, menerapkan nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari dapat membangun peradaban masyarakat yang lebih sejahtera, damai, dan berkembang seiring waktu. Dengan adanya gotong royong, masyarakat akan bersama-sama membangun desa yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat.
BACA JUGA :
Contoh gotong royong di lingkungan keluarga, ajarkan anak makna saling membantu
Selain itu, gotong royong juga memiliki manfaat yang cukup banyak di lingkungan masyarakat. Salah satunya mempererat hubungan antar masyarakat. Berikut manfaat dan sembilan contoh gotong royong di lingkungan masyarakat, lengkap dengan penjelasannya yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (6/6).
Pengertian gotong royong
foto: pexels.com
BACA JUGA :
Pengertian gotong royong, fungsi, manfaat dan ciri-cirinya
Gotong royong adalah sebuah konsep sosial yang berasal dari budaya Indonesia. Konsep ini mengacu pada kerja sama dan partisipasi kolektif dari anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong mencerminkan semangat saling membantu, berbagi tugas, dan saling mendukung dalam kegiatan yang bermanfaat bagi komunitas.
Dalam gotong royong, individu-individu dalam masyarakat secara sukarela berkontribusi dengan tenaga, waktu, atau sumber daya mereka untuk kepentingan bersama. Hal ini bisa mencakup membersihkan lingkungan, memperbaiki infrastruktur, membangun rumah bersama, mengadakan acara komunitas, atau membantu dalam situasi darurat.
Prinsip utama dari gotong royong adalah bahwa tindakan kolaboratif tersebut dilakukan tanpa pamrih, dengan fokus pada kebaikan bersama dan kepentingan komunitas. Gotong royong memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial yang erat dan meningkatkan solidaritas di antara anggota masyarakat. Praktik ini juga memperkuat ikatan sosial, saling percaya, dan rasa saling peduli antarwarga.