1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
7 Juni 2023 05:25

9 Contoh pengamalan sila ke-4 di lingkungan masyarakat yang patut diterapkan, salah satunya jujur adil

Dengan menerapkan prinsip pengamalan sila ke-4, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih jujur, adil, dan transparan. Sri Jumiyarti Risno

Brilio.net - Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia sudah semestinya jika sila ke-4 ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara Pancasila memiliki nilai penting. Oleh karena itu, setiap nilai Pancasila selalu diajarkan sejak dini.

Pengamalan sila ke-4 di lingkungan masyarakat patut untuk diterapkan agar kehidupan masyarakat berjalan lebih baik. Dengan menerapkan prinsip pengamalan sila ke-4, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih jujur, adil, dan transparan. Prinsip ini menjadi dasar untuk membangun kehidupan berdampingan yang harmonis dan saling menghormati di tengah keragaman masyarakat.

BACA JUGA :
Contoh pengamalan sila ke-3 di lingkungan keluarga dan masyarakat, patut dipraktekkan


Berikut contoh pengamalan sila ke-4 di lingkungan masyarakat yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (6/6).

Contoh pengamalan sila ke-4 di lingkungan masyarakat yang patut diterapkan.

foto: pexels.com

BACA JUGA :
Contoh pengamalan sila ke-5 di lingkungan masyarakat, ciptakan keadilan sosial bagi warga negara

1. Membentuk musyawarah Desa.

Dalam sebuah desa, masyarakat dapat mengadakan musyawarah desa untuk membahas berbagai isu penting yang mempengaruhi kehidupan. Dalam musyawarah ini, semua warga desa memiliki kesempatan untuk memberikan pendapat, mengemukakan ide, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Melalui musyawarah desa, kebijakan dan tindakan yang diambil akan mencerminkan aspirasi dan kepentingan bersama masyarakat.

2. Membentuk forum komunitas.

Di tingkat komunitas atau kelompok masyarakat yang lebih kecil, seperti perumahan atau lingkungan, dapat dibentuk forum komunitas. Forum ini bertujuan untuk mengumpulkan pendapat, ide, dan kebutuhan warga dalam rangka mencapai kepentingan bersama. Dalam forum ini, perwakilan dari masyarakat dapat berdiskusi, merencanakan kegiatan, dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik bagi seluruh anggota komunitas.

3. Membentuk diskusi publik.

foto: pexels.com

Untuk isu-isu yang lebih luas dan kompleks, masyarakat dapat mengadakan diskusi publik. Diskusi ini melibatkan berbagai pihak yang terkait, seperti masyarakat umum, organisasi non-pemerintah, dan pemerintah. Dalam diskusi ini, peserta dapat saling berbagi informasi, mengemukakan pandangan, dan memberikan masukan terkait kebijakan atau keputusan yang akan diambil. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan mencerminkan aspirasi dan kepentingan masyarakat secara lebih luas.

4. Pengambilan keputusan bersama dalam organisasi masyarakat.

Dalam organisasi masyarakat seperti kelompok pemuda, lembaga sosial, atau klub komunitas, penting untuk melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan. Misalnya, dengan mengadakan rapat rutin atau menggelar voting untuk memilih pemimpin atau mengambil keputusan penting. Hal ini memastikan bahwa keputusan yang diambil mewakili suara dan aspirasi anggota organisasi.

5. Pembentukan kelompok kerja.

Dalam lingkungan masyarakat, pembentukan kelompok kerja atau tim untuk menangani masalah atau proyek tertentu juga merupakan bentuk pengamalan Sila ke-4. Dalam kelompok ini, anggota dapat memberikan kontribusi berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Melalui diskusi dan musyawarah, kelompok ini mencapai keputusan bersama yang didasarkan pada hikmat kebijaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Pemilihan kepemimpinan yang jujur.

foto: pexels.com

Dalam pemilihan pemimpin di tingkat masyarakat, prinsip jurdil dapat diterapkan dengan memastikan proses pemilihan yang jujur dan transparan. Hal ini mencakup pendaftaran calon yang terbuka, pemilihan yang dilakukan secara terbuka dan adil, serta penghitungan suara yang akurat. Dengan menerapkan prinsip jurdil dalam pemilihan kepemimpinan, masyarakat dapat memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kepentingan dan aspirasinya.

7. Penegakan hukum yang adil.

Dalam menjaga ketertiban dan keadilan di lingkungan masyarakat, penting untuk menerapkan prinsip jurdil dalam penegakan hukum. Setiap individu harus diperlakukan secara adil dan setara di mata hukum. Tidak ada diskriminasi, penyalahgunaan kekuasaan, atau pelanggaran hak asasi manusia. Dengan penegakan hukum yang adil, masyarakat dapat merasakan keadilan dan ketenteraman dalam kehidupan sehari-hari.

8. Transparansi dalam pengelolaan dana publik.

Prinsip transparansi sangat penting dalam pengelolaan dana publik di lingkungan masyarakat. Dana publik harus dikelola dengan jujur dan adil serta dilakukan secara terbuka. Informasi mengenai anggaran, pengeluaran, dan hasil program harus tersedia untuk umum. Melalui transparansi, masyarakat dapat memastikan bahwa dana publik digunakan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan serta kepentingan bersama.

9. Musyawarah dalam Pengambilan Keputusan.

Dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi masyarakat, prinsip jurdil dapat diterapkan dengan melibatkan masyarakat dalam musyawarah atau diskusi. Pendapat, ide, dan aspirasi dari seluruh anggota masyarakat harus didengarkan dan dipertimbangkan secara jujur dan adil. Melalui musyawarah, kebijakan yang dihasilkan akan lebih mendekati kepentingan dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags