5. Membantu mengatur kadar gula darah.
Brokoli mengandung senyawa sulforaphane yang dapat membantu mengatur kadar gula darah pada bayi. Sulforaphane juga memiliki efek anti-inflamasi dan membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes.
BACA JUGA :
9 Resep nasi tim untuk balita, praktis dan sehat
foto: pixabay.com
6. Menjaga kesehatan mata.
Brokoli mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata bayi. Kedua senyawa ini membantu melindungi mata dari kerusakan radikal bebas dan membantu menjaga kesehatan mata bayi.
7. Membantu melawan radikal bebas.
Brokoli mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Senyawa sulforaphane pada brokoli juga memiliki efek anti-kanker dan membantu mencegah terjadinya kanker pada bayi.
BACA JUGA :
10 Khasiat ikan teri, si kecil kaya manfaat yang jarang diketahui
8. Menjaga kesehatan jantung.
Brokoli mengandung senyawa yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung bayi. Senyawa ini membantu menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung pada bayi.
9. Sumber asam folat.
Brokoli mengandung asam folat yang penting untuk kesehatan bayi dan perkembangan sel-sel darah merah. Asam folat juga membantu mencegah kelainan pada janin saat masa kehamilan.
Cara memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi.
foto: pixabay.com
Memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi harus dilakukan dengan hati-hati dan benar agar tidak menimbulkan masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa cara aman memilih dan menyajikan brokoli untuk bayi:
1. Pilih brokoli segar dan organik.
Pilih brokoli yang segar dan organik, karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan herbisida yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
2. Cuci brokoli sebelum digunakan.
Sebelum digunakan, cuci brokoli dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang mungkin terdapat pada permukaannya.
3. Potong brokoli menjadi ukuran kecil.
Potong brokoli menjadi ukuran kecil agar mudah dikonsumsi oleh bayi dan tidak menyebabkan tersedak.
4. Masak brokoli hingga lunak.
Masak brokoli hingga lunak sebelum diberikan pada bayi. Hal ini dapat membantu memudahkan pencernaan dan mengurangi risiko tersedak.
5. Tidak menggunakan garam dan bumbu tambahan.
Hindari menggunakan garam dan bumbu tambahan saat memasak brokoli untuk bayi, karena bayi belum dapat memproses garam dan bumbu tambahan dengan baik dan dapat memicu reaksi alergi.
6. Mulai dengan jumlah kecil.
Mulailah memberikan brokoli pada bayi dengan jumlah kecil terlebih dahulu, dan perhatikan reaksi bayi terhadap makanan tersebut. Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda alergi atau masalah pencernaan, maka jumlah dapat ditingkatkan secara bertahap.
7. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
Sebelum memberikan brokoli pada bayi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi sudah siap untuk mengonsumsi brokoli dan dosis yang tepat.
Jangan lupa, selalu awasi bayi selama mengonsumsi brokoli. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi seperti ruam atau sesak napas, segera hubungi dokter.