Brilio.net - Sariawan adalah kondisi ketika terjadi luka atau bercak putih pada mulut, bibir, atau lidah. Dilansir brilio.net dari verywellhealth.com, sariawan dijelaskan sebagai kerusakan pada lapisan jaringan mulut. Seringkali sariawan timbul di sepanjang dasar gusi, di dalam pipi, bibir, dasar mulut atau pun di lidah.
Sariawan bahkan nggak hanya menyerang orang dewasa, anak kecil pun bisa mengalaminya. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit, gatal, perih, dan dapat memengaruhi nafsu makan serta kualitas hidup anak. Sariawan pada anak tentu membuat si kecil merasa sangat tidak nyaman ketika makan, minum, apalagi menyikat gigi.
BACA JUGA :
21 Penyebab munculnya sariawan dan cara mengatasinya
Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab sariawan pada anak. Berbeda sebab, tentu berbeda pula cara mengatasinya. Berikut sembilan penyebab sariawan pada anak, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (9/2).
Gejala sariawan pada anak.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Jangan diabaikan, sariawan bisa jadi tanda awal 5 penyakit serius
1. Rasa sakit atau perih di area mulut
2. Luka kecil atau bercak putih pada mulut, bibir, atau lidah
3. Nafsu makan yang berkurang atau hilang
4. Rasa gatal atau terbakar di area mulut
5. Sesak napas atau sesak saat makan
6. Perubahan suara saat berbicara
7. Kejang-kejang atau rasa tidak nyaman saat makan
8. Pembengkakan pada area mulut atau wajah
9. Demam atau suhu tubuh yang tinggi
Penyebab sariawan pada anak.
foto: freepik.com
1. Kelelahan: Anak yang kurang tidur dan terlalu lelah dapat mengalami sariawan.
2. Stres: Anak yang mengalami stres atau kondisi emosional yang tidak stabil dapat mengalami sariawan.
3. Gangguan nutrisi: Anak yang kurang makan makanan bergizi atau mengonsumsi makanan yang tidak sesuai dapat mengalami sariawan.
4. Infeksi: Infeksi saluran pencernaan, seperti infeksi bakteri atau virus, dapat menyebabkan sariawan.
5. Reaksi alergi: Anak yang alergi terhadap beberapa makanan, obat, atau bahan kimia dapat mengalami sariawan.
6. Penyakit: Beberapa penyakit, seperti sindrom menetap atau penyakit crohn dapat menyebabkan sariawan.
7. Konsumsi makanan yang tidak sesuai: Anak yang mengoonsumsi makanan pedas, asin, atau makanan tinggi gula dapat mengalami sariawan.
8. Konsumsi minuman yang tidak sesuai: Anak yang sering mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkarbonasi dapat mengalami sariawan.
9. Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti aspirin dapat menyebabkan sariawan.
Itu adalah beberapa penyebab umum sariawan pada anak. Jika anak mengalami sariawan yang parah atau berlangsung lama, sebaiknya segera memeriksanya ke dokter.
Cara mengatasi sariawan pada anak.
foto: pixabay.com
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sariawan pada anak:
1. Hindari makanan dan minuman yang menyebabkan iritasi: Hindari makan makanan pedas, asam atau makanan yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mulut.
2. Cuci mulut dengan air garam: Air garam dapat membantu membersihkan dan meredakan iritasi pada mulut. Campurkan satu sendok teh garam dalam satu cangkir air hangat, lalu gunakan untuk mencuci mulut sebanyak mungkin.
3. Konsumsi makanan lembut: Pilih makanan lembut dan berprotein, seperti daging tanpa lemak, ikan, susu, dan sayuran untuk membantu meredakan iritasi pada mulut.
4. Konsumsi vitamin dan mineral: Pastikan anak memperoleh asupan yang cukup dari vitamin B dan asam folat, karena kekurangan nutrisi dapat menyebabkan sariawan.
5. Hindari rokok dan alkohol: Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol, karena kedua hal ini dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk sariawan.
6. Gunakan obat kumur: Beberapa obat kumur, seperti chlorhexidine dapat membantu meredakan iritasi dan mencegah infeksi. Konsultasikan dengan dokter untuk memastikan obat kumur yang tepat untuk anak.
7. Konsultasi dengan dokter: Jika sariawan pada anak berlangsung lama atau menimbulkan rasa sakit dan gatal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Perlu diingat bahwa sariawan pada anak mungkin menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti infeksi atau penyakit kronis. Oleh karena itu, segera temui dokter jika sariawan pada anak berlangsung lama atau memburuk.