Brilio.net - Pernah dengar istilah konjungsi temporal? Jika ditelusuri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi temporal merupakan kata atau penghubung frasa, kalimat, dan klausa yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Konjungsi temporal juga dikenal sebagai kata hubung yang berkaitan dengan waktu atau konjungsi waktu. Dengan kata lain, konjungsi temporal adalah kata hubung yang menghubungkan dua peristiwa atau kejadian dalam waktu yang berbeda.
Dalam konjungsi temporal, terdapat dua jenis yaitu konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat. Konjungsi temporal sederajat adalah konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa atau kejadian dalam waktu yang sama atau sejajar. Sedangkan konjungsi temporal tidak sederajat menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang terpisah oleh waktu yang berbeda.
BACA JUGA :
50 Contoh kata baku dan tidak baku, lengkap dengan penjelasan dan jenisnya
Konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat adalah dua jenis konjungsi yang digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menghubungkan peristiwa atau kejadian dalam waktu yang berbeda. Konjungsi temporal sederajat digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau kejadian dalam waktu yang sama atau sejajar, seperti "dan", "serta", "lagi", dan sejenisnya. Sedangkan konjungsi temporal tidak sederajat digunakan untuk menghubungkan dua peristiwa atau kejadian yang terpisah oleh waktu yang berbeda, seperti "ketika", "sebelum", "setelah", "saat", "selagi", dan sejenisnya.
Konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat memainkan peran penting dalam bahasa Indonesia untuk menghubungkan peristiwa atau kejadian dalam waktu yang berbeda. Konjungsi temporal sederajat dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan antara peristiwa atau kejadian yang sejajar atau sama penting, seperti "Ibu memasak nasi dan ayah membuat lauk." Sedangkan konjungsi temporal tidak sederajat digunakan untuk menunjukkan urutan waktu atau keterkaitan antara peristiwa atau kejadian yang terpisah oleh waktu, seperti "Saat saya masih kecil, saya suka makan permen."
Nah untuk memahami kedua jenis konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat, berikut contoh dan bentuk kalimat konjungsi temporal sederajat dan tidak sederajat yang mudah dipahami, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (8/4).
BACA JUGA :
65 Contoh kata teknis dalam teks prosedur, lengkap dengan pengertian dan jenisnya
Contoh konjungsi temporal sederajat beserta bentuk kalimatnya.
foto: pexels.com
1. Dan.
Contoh: Saya makan nasi dan ayam bersama teman-teman.
2. Serta.
Contoh: Saya membeli buku-buku pelajaran serta pulpen dan buku catatan.
3. Kemudian.
Contoh: Saya akan mengambil uang di bank, kemudian pergi ke pasar.
4. Lalu.
Contoh: Saya membersihkan rumah, lalu pergi ke kantor.
5. Selanjutnya.
Contoh: Setelah makan, selanjutnya kita bisa menonton film bersama.
6.Sebaliknya.
Contoh: Dia tidak bisa berenang, sebaliknya saya sangat suka berenang.
7. Bahkan.
Contoh: Saya menyelesaikan tugas satu hari sebelum deadline, bahkan bisa tidur lebih awal.
8. Begitu juga.
Contoh: Saya suka membaca buku, begitu juga dengan teman saya.
9. Selain itu.
Contoh: Saya membeli buku, selain itu juga membeli pulpen dan pensil.
10. Selain itu juga.
Contoh: Dia suka bermain game, selain itu juga suka menonton film.
11. Terlebih lagi.
Contoh: Saya sudah belajar, terlebih lagi sudah konsultasi dengan dosen.
12. Selain.
Contoh: Saya suka makan nasi, selain itu juga suka makan mie.
13. Atau.
Contoh: Saya akan membeli buku pelajaran atau buku novel.
14. Apalagi.
Contoh: Saya sudah makan, apalagi minum sudah pasti lapar.
15. Dan juga.
Contoh: Saya sudah mandi, dan juga sudah siap untuk pergi.
16. Seiring dengan.
Contoh: Teknologi semakin berkembang, seiring dengan kemajuan zaman.
17. Tak hanya itu.
Contoh: Dia bukan hanya pintar, tak hanya itu dia juga aktif di organisasi.
18. Selain itu pula.
Contoh: Saya suka berenang, selain itu pula suka hiking.
19. Demikian juga.
Contoh: Saya suka belajar bahasa Inggris, demikian juga teman saya.
20. Demikianlah.
Contoh: Saya sudah menjelaskan tugas, demikianlah tugas kalian.
21. Begitu pula.
Contoh: Saya suka bermain bola, begitu pula teman saya.
22. Di samping itu.
Contoh: Saya suka makan ikan, di samping itu juga suka makan sayur.
23. Kemudian pula.
Contoh: Saya akan mengambil uang, kemudian pula pergi ke pasar.
24. Demi.
Contoh: Saya akan bekerja keras, demi mencapai impian saya.
25. Bahkan juga.
Contoh: Saya sudah selesai tugas, bahkan juga bisa membantu teman-teman.
26. Lagipula.
Contoh: Saya suka makan buah, lagipula kaya akan nutrisi.
27. Seandainya.
Contoh: Seandainya saya memenangkan lotere, saya akan membantu orang-orang yang membutuhkan.
28. Demikian juga dengan.
Contoh: Saya suka membaca buku, demikian juga dengan saudara saya.
29. Tak kalah pentingnya.
Contoh: Belajar dengan tekun itu penting, tak kalah pentingnya dengan istirahat yang cukup.
30. Disamping itu juga.
Contoh: Saya suka makan sate, disamping itu juga suka makan nasi goreng.
31. Justru.
Contoh: Saya datang tepat waktu, justru rekan saya yang terlambat.
32. Di samping.
Contoh: Saya suka makan buah, di samping itu juga suka olahraga.
33. Terlebih.
Contoh: Saya suka bermain sepak bola, terlebih saat bermain dengan teman-teman.
34. Selanjutnya pula.
Contoh: Setelah makan, selanjutnya pula kita bisa bersantai sejenak.
35. Sebenarnya.
Contoh: Saya suka makan pizza, sebenarnya saya lebih suka makan pasta.
36. Sesudah itu.
Contoh: Saya akan menonton film, sesudah itu tidur.
37. Sementara itu.
Contoh: Saya sedang memasak, sementara itu teman saya sedang membaca.
38. Juga.
Contoh: Saya suka berenang, juga suka bersepeda.
39. Tak hanya.
Contoh: Dia tak hanya pintar, tapi juga kreatif.
40. Lebih-lebih.
Contoh: Saya suka makan es krim, lebih-lebih saat cuaca panas.
41. Kalaupun.
Contoh: Kalaupun saya tidak lolos, saya akan terus berusaha.
42. Dalam hal ini.
Contoh: Dalam hal ini, kita perlu mempertimbangkan dengan matang.
43. Kemudian pun.
Contoh: Saya akan mengambil uang, kemudian pun pergi ke pasar.
44. Tak lupa.
Contoh: Saya akan membeli buku, tak lupa juga membeli pulpen dan penghapus.
45. Tak sekadar.
Contoh: Olahraga tak sekadar untuk kesehatan fisik, tapi juga untuk kesehatan mental.
46. Tak hanya itu saja.
Contoh: Saya suka bermain game, tak hanya itu saja saya juga suka menulis.
47. Sebab itu.
Contoh: Dia sakit, sebab itu saya mengantar ke rumah sakit.
48. Terkadang juga.
Contoh: Saya suka makan pedas, terkadang juga suka makan manis.
49. Sehingga.
Contoh: Saya akan belajar dengan tekun, sehingga bisa mendapatkan nilai yang baik.
Contoh konjungsi temporal tidak sederajat beserta bentuk kalimatnya.
foto: pexels.com
50. Sementara itu.
Contoh: Sementara itu, teman saya sedang mengerjakan tugas.
51. Setelah.
Contoh: Setelah makan siang, saya biasanya tidur siang.
52. Sebelum.
Contoh: Sebelum pergi ke kantor, saya biasanya berolahraga terlebih dahulu.
53. Ketika.
Contoh: Ketika hujan, saya suka menonton film di rumah.
54. Begitu.
Contoh: Begitu mendengar kabar buruk, saya langsung merasa khawatir.
55. Saat.
Contoh: Saat tiba di stasiun, saya melihat banyak orang sedang menunggu kereta.
56. Setiap kali.
Contoh: Setiap kali saya pulang kerja, saya selalu merasa lelah.
57. Selagi.
Contoh: Selagi menunggu teman, saya membaca buku di taman.
58. Sewaktu.
Contoh: Sewaktu kecil, saya suka bermain di pantai.
59. Sesudah.
Contoh: Sesudah bermain sepak bola, saya suka minum air kelapa.
60. Tanpa.
Contoh: Tanpa membaca buku, sulit untuk meningkatkan pengetahuan.
61. Karena.
Contoh: Karena cuaca buruk, saya memilih untuk tetap di rumah.
62. Karena itu.
Contoh: Karena itu, saya tidak bisa menghadiri acara tersebut.
63. Sejak.
Contoh: Sejak kecil, saya suka makan es krim.
64. Selama.
Contoh: Selama liburan, saya berkunjung ke beberapa tempat wisata.
65. Setiap kali.
Contoh: Setiap kali saya naik pesawat, saya merasa tegang.
66. Hingga.
Contoh: Hingga hari ini, saya belum mendapatkan kabar dari teman saya.
67. Sebelumnya.
Contoh: Sebelumnya, saya pernah tinggal di luar negeri selama beberapa tahun.
68. Sehabis.
Contoh: Sehabis makan, saya suka membersihkan dapur.
69. Seiring.
Contoh: Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak kemudahan yang bisa kita nikmati.
70. Sesudah itu.
Contoh: Sesudah itu, saya pergi ke toko untuk membeli bahan makanan.
71. Setelah itu.
Contoh: Setelah itu, saya beristirahat sejenak di kamar.
72. Sebelumnya.
Contoh: Sebelumnya, saya pernah bekerja di perusahaan yang sama.
73. Seiring berjalannya waktu.
Contoh: Seiring berjalannya waktu, saya semakin memahami arti pentingnya keluarga.
74. Sehingga.
Contoh: Saya akan belajar dengan tekun, sehingga bisa mendapatkan nilai yang baik.
75. Sesudah belajar.
Contoh: Sesudah belajar, saya suka bermain game.
76. Setiap kali berlibur.
Contoh: Setiap kali berlibur, saya suka mengunjungi tempat yang belum pernah saya datangi sebelumnya.
77. Ketika masih kecil.
Contoh: Ketika masih kecil, saya sering bermain di taman.
78. Ketika sudah malam.
Contoh: Ketika sudah malam, saya suka menonton film di televisi.
79. Setelah makan malam.
Contoh: Setelah makan malam, saya suka membersihkan dapur.
80. Sebelum berangkat kerja.
Contoh: Sebelum berangkat kerja, saya selalu mengecek email dan pesan dari atasan.
81. Sejak kecil.
Contoh: Sejak kecil, saya suka membaca buku cerita.
82. Ketika pulang kerja.
Contoh: Ketika pulang kerja, saya suka berolahraga di gym.
83. Sebelum tidur.
Contoh: Sebelum tidur, saya selalu membersihkan wajah dan menggosok gigi.
84. Sejak dulu.
Contoh: Sejak dulu, saya suka memasak makanan.
85. Selagi menunggu.
Contoh: Selagi menunggu teman, saya suka memainkan game di ponsel.
86. Sebelum memulai.
Contoh: Sebelum memulai presentasi, saya selalu mempersiapkan materi dan membaca ulang slide.
87. Ketika sedang sibuk.
Contoh: Ketika sedang sibuk, saya suka minum kopi untuk menambah energi.
88. Sebelum berangkat ke luar negeri.
Contoh: Sebelum berangkat ke luar negeri, saya harus mengurus visa terlebih dahulu.
89. Sesudah menghadiri acara.
Contoh: Sesudah menghadiri acara, saya suka beristirahat dan bersantai di rumah.
90. Setiap kali berkunjung ke kota itu.
Contoh: Setiap kali berkunjung ke kota itu, saya suka makan makanan khas daerah tersebut.
91. Ketika hari libur.
Contoh: Ketika hari libur, saya suka melakukan aktivitas yang menyenangkan.
92. Selama musim hujan.
Contoh: Selama musim hujan, saya selalu membawa payung ketika bepergian.
93. Sebelum menjalani tes.
Contoh: Sebelum menjalani tes, saya selalu mempersiapkan diri dengan belajar dan mempelajari materi yang akan diujikan.
94. Sebelum memulai proyek baru.
Contoh: Sebelum memulai proyek baru, saya selalu membuat rencana kerja terlebih dahulu.
95. Sesudah merayakan ulang tahun.
Contoh: Sesudah merayakan ulang tahun, saya suka mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang sudah memberikan ucapan dan hadiah.
96. Setelah selesai bekerja.
Contoh: Setelah selesai bekerja, saya suka berkumpul dengan keluarga dan teman-teman.
97. Sejak lama.
Contoh: Sejak lama, saya ingin belajar bahasa Inggris dengan lancar.
98. Setiap kali menghadapi masalah.
Contoh: Setiap kali menghadapi masalah, saya selalu berusaha untuk tetap tenang dan mencari solusi yang tepat.