Brilio.net - Di era digital yang serba cepat ini, generasi Z (Gen Z) telah memasuki dunia kerja dengan semangat dan kreativitas yang tak terbendung. Dengan latar belakang yang kaya akan teknologi dan media sosial, mereka membawa serta gaya komunikasi yang unik dan segar. Namun, bahasa yang mereka gunakan sering kali menjadi tantangan bagi generasi sebelumnya, seperti Milenial dan Gen X. Memahami istilah-istilah khas Gen Z bukan hanya penting untuk membangun hubungan yang baik di tempat kerja, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan kolaboratif.
Bahasa Gen Z tidak hanya sekadar slang atau istilah gaul; ia mencerminkan cara berpikir dan nilai-nilai generasi ini. Misalnya, penggunaan frasa seperti "flex" untuk menunjukkan kebanggaan atau pencapaian, atau "vibe check" untuk menilai suasana hati tim, menunjukkan betapa pentingnya koneksi emosional dalam komunikasi mereka. Dengan memahami istilah-istilah ini, generasi yang lebih tua dapat lebih mudah beradaptasi dan berinteraksi dengan rekan kerja muda mereka, sehingga mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan produktivitas.
BACA JUGA :
Pahami 8 bahasa tubuh yang sering muncul di rapat dan apa artinya
Selain itu, integrasi bahasa Gen Z ke dalam komunikasi sehari-hari di tempat kerja dapat memperkaya budaya perusahaan. Dengan mengadopsi beberapa elemen bahasa mereka, perusahaan tidak hanya menunjukkan bahwa mereka menghargai perspektif generasi muda, tetapi juga menciptakan suasana kerja yang lebih dinamis dan inovatif.
Berikut ulasan lengkap tentang bahasa unik Gen Z yang sering digunakan di tempat kerja, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (30/10).
1. Ghosting.
BACA JUGA :
Kenali 10 bahasa kode di tempat kerja, pahami pesan tersirat dalam komunikasi sehari-hari
"Ghosting" awalnya populer di media sosial dan kini sering digunakan di kantor. Artinya menghilang atau tidak memberi kabar, terutama saat seseorang tiba-tiba berhenti merespons pesan atau email. Jika seorang rekan mengatakan bahwa seseorang melakukan "ghosting," itu berarti orang tersebut tidak menanggapi komunikasi dengan mereka.
2. Vibe.
Kata "vibe" sering muncul saat Gen Z ingin menjelaskan suasana atau perasaan tertentu. Di tempat kerja, "vibe" bisa digunakan untuk menggambarkan mood rapat, atmosfer kantor, atau bahkan energi seseorang. Misalnya, "vibe meeting hari ini positif banget" berarti suasana rapatnya mendukung dan menyenangkan.
3. Flexing.
"Flexing" berarti menunjukkan atau memamerkan sesuatu dengan bangga, seperti pencapaian atau barang mewah. Di lingkungan kerja, istilah ini sering digunakan saat seseorang menampilkan pencapaian atau keberhasilan secara berlebihan. Jika rekan kamu berkata "lagi flexing nih," artinya mereka sedang bangga menunjukkan sesuatu.
4. Lowkey dan highkey.
"Lowkey" dan "highkey" adalah cara Gen Z menunjukkan intensitas keinginan atau perasaan mereka. "Lowkey" menunjukkan keinginan atau pendapat yang tidak terlalu kuat, sedangkan "highkey" kebalikannya. Misalnya, "lowkey pengen ikut proyek ini" menunjukkan minat yang tidak terlalu besar.
5. Cringe.
"Cringe" digunakan saat melihat sesuatu yang memalukan atau membuat malu. Di tempat kerja, istilah ini mungkin dipakai untuk menggambarkan situasi atau presentasi yang dianggap kurang pas. Jika rekan kamu bilang "presentasi tadi cringe banget," berarti menurut mereka ada yang terasa kurang nyaman atau canggung.
6. Simp.
"Simp" adalah istilah yang menunjukkan seseorang yang berlebihan dalam memuja atau terlalu tunduk pada orang lain. Di tempat kerja, istilah ini mungkin digunakan secara bercanda untuk menggambarkan seseorang yang terlalu mendukung atau setia pada atasan atau rekan kerja. Jadi, jika ada yang menyebut "simp for boss," itu artinya ada yang terlalu menunjukkan loyalitas pada atasan.
7. No cap.
"No cap" berarti jujur atau tidak berbohong, sedangkan "cap" adalah kebohongan. Istilah ini sering digunakan untuk menguatkan pernyataan. Misalnya, "kerjaannya lumayan susah, no cap" berarti bahwa itu pernyataan jujur, tanpa dilebih-lebihkan.
8. NGL.
"NGL" atau "Not Gonna Lie" adalah ungkapan yang berarti "jujur saja" atau "terus terang." Biasanya digunakan saat ingin berbicara dengan jujur atau memberikan opini tanpa basa-basi. Di tempat kerja, kamu mungkin mendengar, "NGL, tugas ini butuh waktu lebih lama" untuk menekankan kejujuran.
9. Receh.
"Receh" berarti sesuatu yang lucu tetapi sepele atau tidak begitu berarti. Di tempat kerja, istilah ini bisa dipakai saat membahas lelucon ringan atau obrolan yang tidak serius. Misalnya, jika seseorang bilang, "humor kamu receh banget," itu artinya lucu tapi sederhana.
10. Gas.
"Gas" berarti memberikan dukungan penuh atau melakukan sesuatu dengan semangat penuh. Jika rekan kamu berkata "gas yuk" saat mengerjakan proyek, itu berarti ia mengajak kamu untuk melakukan tugas dengan totalitas. Kata ini sering kali memberi dorongan semangat dan menambah energi positif di lingkungan kerja.
11. Bestie.
"Bestie" adalah istilah gaul yang digunakan untuk memanggil teman dekat. Di tempat kerja, Gen Z mungkin memanggil rekan yang mereka anggap sangat akrab dengan sebutan "bestie." Istilah ini memperlihatkan kedekatan dan keakraban dalam komunikasi.
12. Baper.
"Baper" adalah istilah untuk "bawa perasaan," artinya terlalu memikirkan sesuatu secara emosional. Di kantor, istilah ini bisa muncul saat ada rekan yang terlihat terlalu sensitif terhadap kritikan. Misalnya, jika seseorang mengatakan, "jangan baper dong," itu berarti dia berharap kamu tidak terlalu serius memikirkan masalah kecil.
13. YGY.
"YGY" adalah singkatan dari "Ya Gaes Ya," sebuah istilah yang biasa digunakan sebagai penekanan atau penyetujuan terhadap sesuatu. Di tempat kerja, istilah ini sering muncul di grup chat atau email untuk mencairkan suasana. Misalnya, "Meeting kita tetap jam 3, YGY," membuat suasana pesan jadi lebih santai.