Brilio.net - Beberapa dari kamu mungkin tidak asing lagi dengan pantun. Namun, tidak semua orang memahami apa itu pantun. Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yakni patuntun, yang artinya penuntun. Pantun merupakan karya sastra lisan masyarakat tempo dulu yang terbiasa berbalas pantun.
Kebiasaan pantun pun terbentuk secara spontan, di mana masyarakat kala itu sering mengucapkan tanpa pikir panjang. Namun seiring berjalannya waktu, dijumpai pula pantun dalam bentuk tertulis.
BACA JUGA :
150 Pantun kena mental ini cocok jadi sindiran buat teman, maknanya nyesek abis bikin segan
Bisa dibilang, pantun puisi lama Indonesia berasal dari tradisi sastra Melayu. Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal sengan parikan. Sementara dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan. Pantun mengandung ide kreatif dan kritis, serta memiliki makna yang padat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap baitnya (kuplet) terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata, dengan rima a-b-a-b. Baris pertama dan kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran), baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Dalam Budaya Melayu, pantun seringkali digunakan sebagai bentuk ekspresi sastra lisan. Pantun memiliki ciri khas yang kreatif, menggunakan perbandingan, metafora, atau kiasan untuk menyampaikan pesan atau cerita dengan gaya yang indah dan berima. Selain itu, pantun dapat digunakan sebagai hiburan, misalnya dalam pertunjukan seni tradisional atau acara perayaan.
BACA JUGA :
100 Pantun jenaka anak-anak, lucu dan menghibur serta penuh nasihat
Untuk memahami lebih jauh apa itu pantun, tujuan, fungsi, ciri dan contohnya, kamu perlu menyimak ulasan yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (15/5).
Tujuan pantun.
Supaya kamu makin pahami apa itu pantun, maka penting untuk memahami sebenarnya apa tujuan pantun itu? Adapun tujuan pantun, di antaranya:
1. Pesan nasihat.
Pantun sering digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau nasihat kepada pendengarnya.
2. Ungkapan rasa sayang.
Pantun juga bisa digunakan untuk menyatakan perasaan cinta atau kasih sayang, misalnya pantun cinta yang berisi tentang gombalan.
3. Sebagai ajaran budi pekerti dan moral.
Tak bisa dipungkiri, pantun bisa sebagai medium untuk menyampaikan ajaran budi pekerti dan nilai-nilai moral. Pantun nasihat misalnya yang memberikan pesan tentang pentingnya perilaku bijak, tidak sombong, maupun menghargai satu sama lain.
4. Kepentingan sosial.
Nggak cuma itu, pantun juga bertujuan memberikan dampak positif kepada sosial. Di mana ketika ada kegiatan sosial, seperti dakwah agama, bisnis atau perdagangan, seringkali disampaikan menggunakan pantun. Sebab, melalui pantun proses komunikasi menjadi nyaman.
5. Sebagai hiburan atau kejenakaan.
Nah, biasanya pantun berisi candaan dalam acara sosial. Nggak heran bila pantun sering dimanfaatkan sebagai selingan di tengah acara sosial maupun acara keluarga. Misalnya di acara pernikahan sering kali ada balas pantun dari dua keluarga pengantin untuk menyambut hari bahagia dua keluarga.
6. Kearifan lokal dan warisan budaya Indonesia.
Sebagai salah satu sastra lisan yang berasal dari Minangkabau, pantun juga bertujuan untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal dan warisan budaya Indonesia. Harapannya, pantun akan terus ada dan familiar bagi generasi muda yang hidup di era modernisasi seperti sekarang.
Dengan demikian, pantun memiliki fungsi yang sangat luas dan beragam. Mulai dari pendidikan, sosial, hingga hiburan. Oleh karena itu, pantun menjadi bagian penting dari warisan budaya dan sastra Indonesia yang wajib dilestarikan dari generasi ke generasi bangsa.
Fungsi pantun.
1. Sarana hiburan bagi masyarakat.
Pantun bisa digunakan untuk memeriahkan suasana dalam acara sosial. Lewat rima dan kata-katanya yang menarik, pantun bisa membuat orang tertawa terhibur atau ikut hanyut dalam cerita.
2. Sarat akan pembelajaran.
Pantun kerap berisi pesan moral, nasihat, atau petuah bijak. Penyampaian dalam bentuk pantun membuatnya lebih mudah dipahami dan diingat.
3. Cara lain mengekspresikan emosi.
Pantun bisa menjadi alat komunikasi yang halus dan tersirat. Seseorang bisa menyampaikan unek-unek, perasaan cinta, atau bahkan kritik melalui pantun.
4. Melestarikan budaya dan identitas bangsa.
Pantun merupakan karya sastra lama yang turun-temurun. Penggunaan pantun dalam berbagai acara, turut melestarikan budaya dan menjadi ciri khas identitas masyarakat Indonesia.