Jenis-jenis pantun.
BACA JUGA :
150 Pantun kena mental ini cocok jadi sindiran buat teman, maknanya nyesek abis bikin segan
Ada banyak jenis pantun, umumnya dibedakan berdasarkan isi atau tujuannya. Berikut beberapa jenis pantun yang umum ditemui:
1. Pantun nasihat, berisi pesan moral atau pendidikan yang bertujuan untuk memberikan nasihat baik kepada orang lain.
2. Pantun agama, berisi tentang pesan atau nilai-nilai positif yang berkaitan dengan ajaran agama.
BACA JUGA :
100 Pantun jenaka anak-anak, lucu dan menghibur serta penuh nasihat
3. Pantun jenaka, yaitu pantun yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur orang lain. Biasanya pantun jenaka mengandung unsur humor atau kata-kata yang lucu.
4. Pantun teka-teki, yakni sebuah pantun yang mengandung pertanyaan, umumnya disampaikan dengan cara yang rumit. Pendengar harus bisa menebak jawaban dari teka-teki tersebut.
5. Pantun kiasan, menggunakan perumpamaan atau ibarat untuk menyampaikan maksud tertentu. Makna atau pesan pantun ini tidak disampaikan secara langsung, namun tersirat.
Pantun juga bisa dibedakan berdasarkan usia dan atau tema yang diangkat, misalnya:
6. Pantun anak-anak, biasanya menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta berisi tema keseharian mereka.
7. Pantun remaja, berhubungan dengan kisah cinta, persahabatan, atau keseharian para remaja.
8. Pantun dewasa, biasanya lebih kompleks dan menyoroti permasalahan hidup orang dewasa. Misalnya, perkara rumah tangga, urusan kantor, hubungan dengan tetangga, pekerjaan, cinta, usia senja, dan sebagainya.
Ciri-ciri pantun.
Pantun memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan jenis puisi lainnya. Ada pun ciri-ciri pantun sebagai berikut:
1. Tiap bait pantun terdiri dari empat baris.
2. Idealnya, tiap baris dalam pantun memiliki 8 sampai 12 suku kata.
3. Pantun memiliki pola rima tertentu, yaitu a-b-a-b. Ini artinya baris pertama dan ketiga memiliki rima yang sama (a), begitu juga baris kedua dan keempat (b). Meski begitu, ada pula pantun dengan pola bebas namun memiliki rima yang senada misalnya pola rima a-a-a-a dan sebagainya.
4. Pantun terbagi menjadi dua bagian yakni sampiran (baris 1 dan 2) dan isi (baris 3 dan 4). Sampiran biasanya berupa pembukaan, sedangkan isi pantun terletak di baris ketiga dan keempat.
5. Pantun pada umumnya tidak memiliki nama penulis yang diketahui atau anonim. Pantun dituturkan secara turun-temurun dalam masyarakat.
Contoh pantun.
1. Pantun Nasihat.
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
2. Pantun Agama.
Jalan-jalan ke negara Kenya
Tetap saja makan roti
Ibadah hanya kepada-Nya
Niat bersih ikhlaskan hati
3. Pantun Jenaka.
Pohon pisang daunnya layu
Bisa dijadikan pupuk di sawah
Saat abang bilang i lap yu
Ku cuma bisa bilang, cius miapah
4. Pantun Teka-teki
Terendak bentan lalu dibeli
Untuk pakaian, saya turun ke sawah
Kalaulah tuan bijak bestari
Apa binatang kepala di bawah?
(Jawaban: Kelelawar)
5. Pantun Kiasan.
Bunga melati harum semerbak
Mekar indah di taman istana
Seperti pujian yang tulus dan ikhlas
Menyenangkan hati dan jiwa.
6. Pantun Anak-anak.
Mari bermain di taman bunga
Melihat kupu-kupu yang berterbangan
Jangan lupa belajar dan membaca
Agar menjadi anak yang cerdas dan kebanggaan
7. Pantun Remaja.
Celana baru kekecilan
Belinya di toko dekat taman
Senang hati ini berkenalan
Jadi punya banyak teman
8. Pantun Dewasa.
Mencari nafkah untuk keluarga tercinta
Berpanas dan berhujan tak pernah mengeluh
Bekerjalah dengan tekun dan semangat
Demi masa depan yang cerah dan bahagia
9. Pantun Persahabatan.
Dua sahabat duduk berdampingan
Berbagi cerita dan tawa canda
Sahabat sejati bagaikan saudara
Saling menguatkan di kala suka dan duka
10. Pantun Cinta.
Mawar merah berwarna indah
Mekar di taman saat mentari pagi
Hatiku selalu terpaut padamu
Cinta sejati yang tak terganti