1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
20 Juni 2024 10:25

Apa itu virus West Nile? Kenali gejala, penyebab dan cara mengatasinya

Penyakit ini cukup sulit dideteksi karena sebagian besar orang yang terinfeksi WNV 70-80 persen tidak memperlihatkan gejala. Niko Sulpriyono
Headline: freepik.com

Brilio.net - Nyamuk menjadi ancaman yang sangat diwaspadai oleh manusia. Banyak penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk adalah West Nile. Virus West Nile adalah penyakit yang disebabkan oleh West Nile virus (WNV). Melansir dari Kemkes.go.id, kasus pertama kali ditemukan di Uganda, menyebar ke Israel, Amerika, Tunisia, Mesir, Amerika Latin, Australia dan Eropa serta Asia Barat.

Melansir ecdc.europa.eu, kasus infeksi virus West Nile mencapai lebih dari 1.300 orang. Kematian yang terjadi akibat virus West Nile diperkirakan hingga 104 orang di tahun 2022. Menurut jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, kasus virus West Nile mulai ada di Indonesia pada tahun 2014. Virus West Nile mulai menginfeksi 12 warga Surabaya.

BACA JUGA :
Bukan sekadar obat kuat, ilmuan temukan fungsi lain viagra, ternyata dapat cegah gangguan memori otak


Penyakit ini cukup sulit dideteksi karena sebagian besar orang yang terinfeksi WNV 70-80 persen tidak memperlihatkan gejala. Infeksi virus West Nile bisa menyebabkan penyakit serius pada otak dan membran otak.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa penyakit virus West Nile merupakan penyakit yang berbahaya dan mengancam kesehatan. Untuk itu, kamu wajib tahu apa saja yang menjadi gejala, penyebab, dan cara mengatasi virus West Nile.

Gejala virus West Nile

BACA JUGA :
10 Sayuran ini bagus untuk kesehatan otak, bisa pertajam daya ingat

foto: freepik.com

Virus West Nile biasanya sulit dideteksi dengan gejala. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi mungkin akan menunjukkan gejala demam. Penyakit ini mirip dengan flu. Melansir dari hopkinsmedicine.org, adapun gejala West Nile yang paling umum yang bisa kamu ketahui sebagai berikut:

- Demam.

- Sakit kepala.

- Pegal-pegal.

- Ruam kulit pada batang tubuh.

- Kelenjar getah bening membengkak.

Virus West nile bisa berdampak parah ketika menyerang orang lanjut usia. Virus West Nile akan melintasi penghalang darah ke otak. Adapun gejala yang bisa didiagnosa sebagai berikut:

- Sakit kepala.

- Demam tinggi.

- Leher kaku.

- Gangguan kesadaran, kelesuan ekstrim, dan berkurangnya reaktivitas terhadap rangsangan luar (stupor).

- Disorientasi.

- Koma.

- Tremor.

- Kejang.

- Kelemahan otot.

- Kelumpuhan.

Penyebab virus West Nile

foto: freepik.com

Virus West Nile menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang telah terinfeksi. Nyamuk tertular ketika ia menghisap atau menggigit burung yang mempunyai virus West Nile. Salah satu burung yang seringkali dikaitkan membawa virus West Nile adalah burung gagak.

Perlu diketahui bahwa virus West Nile tidak menyebar antar manusia. Namun di beberapa kasus risiko tertular anta manusia bisa tertular melalui donor organ. Namun persentase tertular melalui organ sangat kecil karena sebelum mendonorkan organ, biasanya darah akan disaring untuk mengetahui apakah ada virus West Nile atau tidak.

Cara mengatasi virus West Nile

foto: freepik.com

Melansir dari World Health organization, cara mengatasi penyakit virus West Nile adalah dengan mencegahnya. Adapun bentuk pencegahan virus West Nile sebagai berikut:

- Mengurangi resiko penularan dari nyamuk

Upaya pencegahan penularan pertama-tama yaitu fokus pada perlindungan kamu dan keluarga terhadap gigitan nyamuk. Kamu bisa menggunakan kelambu, obat nyamuk, dan mengenakan pakaian berwarna terang (kemeja lengan panjang dan celana panjang) serta menghindari aktivitas di luar ruangan pada saat-saat puncak menggigit. Selain itu, kamu bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk disekitar kamu.

- Mengurangi risiko penularan dari hewan ke manusia

Jika kamu sering bersentuhan dengan hewan sakit, kamu diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung.

- Mengurangi risiko penularan melalui transfusi darah dan transplantasi organ

Pembatasan donor darah dan organ serta pengujian laboratorium harus dilakukan pada saat wabah terjadi di daerah yang terkena dampak setelah menilai situasi epidemiologi lokal atau regional.

Jika telah terinfeksi virus West Nile maka segera ditangani. Perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan. Hal ini juga tergantung pada seberapa buruk kondisi yang dialami. Perlu diketahui bahwa tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh virus West Nile. Namun jika seseorang telah terjangkit virus west nile dan menunjukkan gejala yang parah harus mendapatkan penanganan sebagai berikut:

- cairan IV (intravena).

- Mesin pernapasan (ventilator).

- Pencegahan infeksi lain, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih.

Penyakit virus West Nile bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Adapun penyakit komplikasi yang disebabkan virus West Nile sebagai berikut:

- Radang otak (ensefalitis).

- Peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).

- Peradangan otak dan selaput di sekitarnya (meningoensefalitis).

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags