Brilio.net - Bagi sebagian orang, healing terbaik adalah dengan cara membunuh waktu di tempat yang sunyi. Bukan tanpa alasan, alternatif tersebut disebut sebagai healing terbaik. Rupanya, membunuh waktu di tempat bernuansa tempo dulu juga memberikan kenyamanan diri, dapat menyejukkan jiwa, raga, dan pikiran.
Di Kebun Buku menyajikan hal-hal yang disebutkan di atas. Apalagi saat ini musim penghujan sedang tiba, Kebun Buku terus kedatangan beragam pengunjung. Untuk berteduh, membaca buku-buku koleksi Kebun, memesan secangkir minuman hangat, mengobrol dengan kawan, atau bekerja. Banyak keuntungan yang didapat ketika kamu mengunjungi Kebun Buku.
BACA JUGA :
Puluhan judul buku dari KBM App segera dialihwahanakan jadi film
Pada dasarnya Kebun Buku memiliki nama panjang, yaitu Kebun Buku Arts Books Coffee. Namun, karena terlalu rumit untuk mengingat dan melafalkannya, jadi hanya disebut Kebun Buku saja. Selain dimanjakan oleh beragam buku, di Kebun Buku juga menyediakan sebuah kafe agar lebih nyaman dan betah ketika nongkrong.
BACA JUGA :
Loneliness Alvi Syahrin, dari merasa sendiri jadi buku hangatkan hati
Kebun Buku beralamatkan di Jl. Minggiran No.61A, Suryodiningratan, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menemukan Kebun Buku, pengunjung harus menelusuri gang kecil, namun hal tersebut menjadi salah satu daya tariknya. Layaknya hidden gem, Kebun Buku ini istimewa dengan caranya sendiri. Bila toko buku biasanya terletak ditempat terbuka dan mudah dijangkau, lain halnya dengan Kebun Buku.
Kebun Buku menyediakan beragam buku bacaan, mulai dari yang lokal hingga impor. Sehingga pengunjung tak perlu repot dan kebingungan untuk mencari buku yang diinginkan. Di sisi lain, Kebun Buku juga menyediakan tempat tongkrongan yang tentunya bertujuan agar pengunjung merasa nyaman saat membaca buku di tempat. Tempat tongkrongan ini berupa kafe yang memiliki berbagai menu minuman.
Bagi kamu yang menyukai suasana vintage maupun suasana tempo dulu, pas sekali untuk mengunjungi tempat ini. Selain nuansanya yang tempo dulu, tempat Kebun Buku juga cenderung sederhana dan tenang dengan nuansa interior lawas, ditambah dengan pajangan artistik dan aroma buku lama, sangat cocok untuk kalian yang ingin nongkrong asyik dengan teman atau sekedar me time saja.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa Kebun Buku menyediakan buku lokal hingga impor. Buku-buku tersebut berupa buku bekas yang dijual dengan harga terjangkau dan tentunya terbilang murah. Daya tarik lainnya adalah, di toko ini kamu dapat berdiskusi dengan pengunjung lain atau pemilik toko seputar literasi dan seni.
Jenis buku yang ada di sini antara lain novel, ensiklopedia, buku fiksi, dan non fiksi lainnya. Ditambah dengan alunan musik yang menemani kamu ketika sedang bersantai, menambah kesan syahdu suasana Kebun Buku.
"Ini milik pribadi. Pemiliknya adalah orang asli Belanda bernama Hans Knegtmans, biasa disapa Pak Hans. Berkat kecintaannya pada seni dan budaya, beliau mendirikan ini. Untuk buku-bukunya, beliau sendiri yang cari. Kebun Buku ini didirikan sejak 2015," ujar Widi, pengurus Kebun Buku, saat ditemui oleh tim brilio.net pada Jumat (25/11).
Tempat ini sebenarnya lebih cocok disebut sebagai galeri buku. Nah, untuk kalian yang berencana ingin mengunjungi toko ini, Kebun Buku selalu buka dari hari Selasa sampai Minggu, mulai dari pukul 3 sore hingga pukul 11 malam. Jangan lupa catat dan masukkan ke list kalian ya!
Magang: Ricka Milla Suatin