1. Home
  2. »
  3. Ragam
29 Maret 2023 12:55

Belajar mengaji Alquran dengan bahasa isyarat bersama Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta

Metode isyarat yang dipakai oleh Komunitas Mulia untuk mengaji Alquran dikenal dengan nama metode tilawah. Brilio.net
foto: dok.pribadi Dian Laila

Brilio.net - Mulia, begitulah sebutan akrab untuk Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta. Komunitas ini menginisiasi kegiatan belajar mengaji Alquran dengan bahasa isyarat. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap akhir pekan ini mendapat antusiasme yang besar dari penyandang tunarungu di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain mengaji, biasanya pertemuan juga diisi dengan kajian keislaman, belajar menulis arab atau latin, dan juga mempelajari doa-doa.

BACA JUGA :
Tampil di festival musik ramah tuli, Yura Yunita nyanyi pakai bahasa isyarat


foto: mg/Millenia ramadita

Komunitas Mulia, baru saja mendapatkan nama resminya pada 26 Februari 2023 lalu. Meskipun demikian, menurut salah satu pengurus komunitas, Ny Dwi, yang ditemui brilio.net, Minggu (26/3), kegiatan pengajian sudah berjalan kurang lebih selama satu tahun.

Dwi yang bertanggung jawab mengurusi media sosial Komunitas Mulia mengatakan, dulunya kegiatan mengaji isyarat ini diadakan pertama kali oleh Gerkatin Sleman (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) pada tahun 2016. Namun, terdapat beberapa hambatan, salah satunya berupa fasilitas Iqra' dan Alquran yang tidak memadai, sehingga mengurangi minat penyandang tunarungu untuk mengikuti kegiatan tersebut.

BACA JUGA :
Wanita tunarungu pesan makanan di KFC, reaksi karyawannya bikin haru

foto: mg/Millenia Ramadita

Pada November 2021, muncul program mengaji isyarat yang digagas oleh salah satu lembaga pemberdayaan masyarakat Islam milik swasta. Di dalam kegiatan ini, lembaga tersebut menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung, sehingga banyak teman-teman tuli yang datang. "Sayangnya, program itu hanya dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan saja," tambah Dwi.

Karena dirasa tidak cukup dan masih banyak yang antusias terhadap program ini, munculah ide untuk membuat kegiatan mengaji isyarat kembali. Hanya saja, kali ini para anggota sepakat agar program mengaji isyarat tidak mengatasnamakan Gerkatin manapun melainkan dengan membuat komunitas sendiri. Kemudian tercetuslah Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta yang disingkat menjadi Mulia.

"Untuk tempat bisa beda-beda setiap minggunya, pernah ada lembaga-lembaga yang menawarkan tempat, kadang juga di rumah anggota yang mau," timpal Dian Laila, salah satu relawan dengar yang turut membantu kelancaran kegiatan ini.

Pernah juga dilaksanakan di beberapa SLB (Sekolah Luar Biasa) di sekitar DIY. Padabulan Ramadan 2023, kegiatan ini akan mengambil tempat di Masjid Mardliyyah UGM setiap Sabtu, dan untuk Minggu diadakan di tempat lain. "Sebelum-sebelumnya hanya 1 kali dalam seminggu, tapi khusus Ramadan jadi 2 kali dalam seminggu," jelas Andi, Ketua Komunitas Mulia.

(Kiri-kanan) Ketua Komunitas Mulia, Andi dan Wakil Ketua Komunitas Mulia, Agil. foto: mg/Millenia Ramadita

Para pengajarnya ada yang berasal dari internal Komunitas Mulia seperti Andi, Toni, dan Dwi. Selain itu, relawan dengar seperti Dian. Terkadang juga sesama anggota saling mengajari satu sama lain, misalnya si A sudah IQRO 2 nanti mengajari si B yang masih IQRA satu.

Pada awalnya yang bisa mengaji isyarat adalah Andi. Dia sempat mempelajarinya waktu masih duduk di bangku perkuliahan beberapa tahun silam.

Andi kemudian mulai mengajari tata cara mengaji isyarat ke anggota Mulia lainnya. Saat ini setidaknya ada kurang lebih 6 anggota Mulia yang sudah bisa mengaji Alquran, sisanya masih dalam proses belajar Iqro.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags