Brilio.net - Angka 13 sudah lama dianggap sebagai angka yang membawa keburukan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Kepercayaan tentang angka sial ini begitu mendalam hingga mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap berbagai aktivitas sehari-hari. Bahkan di beberapa gedung pencakar langit, lantai 13 kerap kali dihilangkan atau diganti dengan nomor lain untuk menghindari kesan negatif.
Mitos seputar angka 13 tidak hanya terbatas pada satu budaya tertentu saja. Kepercayaan ini tersebar di berbagai belahan dunia dengan bentuk hingga interpretasi yang berbeda-beda. Pasalnya, setiap kebudayaan memiliki cerita serta keyakinan unik yang mendukung mitos angka sial tersebut.
BACA JUGA :
7 Arti meletakkan sapu tegak di pintu, dipercaya bisa mengusir tamu tak kasat mata
Keberadaan mitos angka 13 ternyata tidak sekadar kisah turun-temurun belaka. Ada pula yang memahami bahwa kepercayaan ini terkait erat dengan fenomena fobia sosial yang dinamakan triskaidekaphobia. Rasa takut berlebihan terhadap angka 13 ini nyatanya dapat memengaruhi psikologis seseorang dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Lantas apa saja arti mitos angka 13 bawa sial? Yuk simak ulasan lengkap yang brilio.net lansir dari berbagai sumber, Rabu (11/12).
Arti mitos angka 13 yang banyak dipercaya.
BACA JUGA :
Nggak cuma diganggu makhluk halus, ini 7 makna menyisir rambut sambil berdiri di depan cermin tengah m
foto: freepik.com/jcomp
1. Angka 13 dianggap melanggar harmoni angka 12.
Pada banyak budaya, angka 12 sering dianggap sebagai angka sempurna. Contohnya, ada 12 bulan dalam setahun, 12 zodiak, hingga 12 jam pada siang dan malam. Ketika angka 13 muncul, ia dianggap sebagai angka yang mengganggu keseimbangan ini. Keyakinan ini menjadi salah satu alasan mengapa angka 13 sering dikaitkan dengan kesialan.
2. Kepercayaan dari perjamuan terakhir.
Dalam tradisi Kristen, cerita tentang perjamuan terakhir Yesus sering menjadi dasar mitos angka 13. Konon, Judas Iskariot, murid yang mengkhianati Yesus, adalah tamu ke-13 dalam perjamuan itu. Sejak saat itu, angka 13 dianggap membawa pertanda buruk, terutama jika muncul dalam konteks tertentu seperti jumlah tamu dalam sebuah pertemuan.
3. Jumat tanggal 13 dianggap hari naas.
Jumat tanggal 13 memiliki reputasi sebagai hari yang penuh kesialan. Mitos ini dipercaya di berbagai negara, terutama di barat. Anggapan ini semakin kuat karena berbagai cerita horor, film, hingga kejadian tak menyenangkan yang kebetulan terjadi pada hari itu. Meski begitu, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
foto: freepik.com/freepik
4. Lantai ke-13 sering dihindari.
Banyak gedung bertingkat tidak memiliki lantai ke-13 dalam penomoran resmi mereka. Biasanya, lantai tersebut diganti menjadi 12A atau langsung dilompati ke lantai 14. Keputusan ini sering diambil untuk menghindari rasa tidak nyaman bagi penghuni gedung yang percaya bahwa angka 13 membawa kesialan.
5. Angka 13 dalam budaya nordik.
Dalam mitologi Nordik, angka 13 dikaitkan dengan kisah tamu tak diundang dalam sebuah perjamuan para dewa. Loki, dewa kekacauan menjadi tamu ke-13 lalu menyebabkan kematian Baldur, salah satu dewa yang paling dicintai. Kisah ini menjadi salah satu asal-usul pandangan negatif terhadap angka 13 di Eropa Utara.
foto: freepik.com/freepik
6. Pengaruh dari cerita horor modern.
Cerita horor modern maupun film sering memperkuat stigma negatif angka 13. Film seperti Friday the 13th menggambarkan angka ini sebagai simbol teror sekaligus kesialan. Pengaruh media membuat banyak orang semakin menghubungkan angka 13 dengan hal-hal buruk, meskipun sifatnya hanya fiksi.
7. Angka 13 membawa keberuntungan di beberapa budaya.
Menariknya, tidak semua orang menganggap angka 13 membawa kesialan. Di Italia, angka 13 justru dianggap sebagai simbol keberuntungan serta kelimpahan. Begitu pula di Tiongkok, angka ini tidak memiliki konotasi negatif seperti di barat. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap angka 13 sebenarnya sangat dipengaruhi oleh budaya maupun kepercayaan masyarakat di suatu tempat.
Mitos tentang angka 13 memang menarik karena dipenuhi cerita-cerita yang unik. Sebagian besar pandangan negatif terhadap angka ini berasal dari takhayul lama yang terus diwariskan. Namun, tidak semua orang mempercayai hal tersebut, bahkan di beberapa tempat, angka ini dianggap membawa keberuntungan.