Brilio.net - Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) adalah salah satu program beasiswa yang paling diminati di Indonesia. Dikenal karena memberikan dukungan finansial yang signifikan kepada mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dan S3, beasiswa ini tidak hanya mencakup biaya pendidikan, tetapi juga uang saku dan tunjangan lainnya.
Namun, ada perbedaan penting antara beasiswa untuk jenjang S2 dan S3, terutama dalam hal jumlah uang saku yang diberikan. Di artikel ini, kita akan membahas detail mengenai uang saku dan tunjangan yang ditawarkan oleh LPDP, serta perbedaannya antara program S2 dan S3.
BACA JUGA :
Beasiswa LPDP belum optimal, Kemendiktisaintek bakal meninjau ulang manfaat dan alokasi dananya
Sebagai calon penerima beasiswa, penting untuk memahami berapa banyak uang saku yang dapat kamu harapkan untuk mendukung kehidupan sehari-hari selama studi. Besaran uang saku ini berbeda-beda tergantung pada lokasi kampus serta jenjang pendidikan yang diambil.
Hal ini menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan agar kamu bisa merencanakan keuanganmu dengan lebih baik. Dengan informasi yang akurat dan lengkap, kamu bisa mempersiapkan diri lebih baik sebelum mengambil langkah besar dalam pendidikanmu.
Selain itu, memahami perbedaan antara uang saku untuk jenjang S2 dan S3 sangatlah krusial. Apakah ada perbedaan signifikan dalam jumlah uang saku yang diterima? Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (4/11), yuk kita ulas lebih dalam mengenai hal ini agar kamu bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang akan kamu terima ketika menjadi awardee beasiswa LPDP.
BACA JUGA :
Pembangunan universitas baru tak menjamin pemerataan pendidikan, apa yang harus dilakukan kementerian?
Uang saku beasiswa LPDP dalam negeri.
foto: freepik.com
Untuk awardee yang melanjutkan pendidikan di dalam negeri, besaran uang saku yang diterima disesuaikan dengan lokasi kampus. Ini penting karena biaya hidup di masing-masing kota dapat bervariasi. Berikut adalah rincian uang saku bagi penerima beasiswa LPDP di dalam negeri:
- Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar: Rp4 juta per bulan.
- Kota lainnya di Indonesia: Rp3,6 juta per bulan.
Dari data tersebut, jelas bahwa mahasiswa yang berada di kota-kota besar dengan biaya hidup yang lebih tinggi akan menerima uang saku yang lebih besar. Ini tentunya menjadi pertimbangan penting bagi kamu yang berencana untuk memilih lokasi studi.
Uang saku beasiswa LPDP luar negeri.
Bagi yang memilih untuk melanjutkan studi ke luar negeri, uang saku yang diberikan bervariasi dan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan untuk studi dalam negeri. Berikut adalah rincian uang saku bagi penerima beasiswa LPDP luar negeri dari yang terbesar hingga terkecil:
1. Boston, New York, Stanford: USD 2.500 (sekitar Rp39 juta).
2. Swiss: CHF 2.050 (sekitar Rp37 juta).
3. Los Angeles, Washington, San Francisco: USD 2.200 (sekitar Rp34 juta).
4. London, Oxford: GBP 1.600 (sekitar Rp31 juta).
5. Chicago, Seattle: USD 2.000 (sekitar Rp31 juta).
6. Belgia: uang saku EUR 1.300 (sekitar Rp30 juta)
7. Durham, Evanston, New Heaven, Philadelphia: uang saku USD 1.900 (sekitar Rp30 juta)
8. Sydney, Melbourne: uang saku AUD 2.800 (sekitar Rp29 juta)
9. Brisbane, Canberra: uang saku 2.700 (sekitar Rp28 juta)
10. Austin, Honolulu, Madison: uang saku USD 1.800 (sekitar Rp28 juta)
11. Norwegia: uang saku NOK 12.000 (sekitar Rp28 juta)
12. Bedford, Birmingham, Bristol, Cambridge, Glasgow, Reading: uang saku GBP 1.300 (sekitar Rp26 juta)
13. Kota lainnya di Amerika Serikat: uang saku USD 1.700 (sekitar Rp26 juta)
14. Kota lain di Australia: uang saku AUD 2.500 (sekitar Rp25 juta)
15. Belanda: uang saku EUR 1.500 (sekitar Rp25 juta)
16. Perancis: uang saku EUR 1.500 (sekitar Rp25 juta)
17. Islandia: uang saku USD 1.550 (sekitar Rp24 juta)
18. Jerman: uang saku EUR 1.400 (sekitar Rp24 juta)
19. Kota lain di Inggris Raya: uang saku GBP 1.250 (sekitar Rp24 juta)
20. Singapura: uang saku SGD 2.000 (sekitar Rp23 juta)
21. Qatar: uang saku QAR 5.190 (sekitar Rp22 juta)
22. Chile: uang saku USD 1.400 (sekitar Rp22 juta)
23. enmark: uang saku EUR 1.300 (sekitar Rp22 juta)
24. Hongkong: uang saku HKD 11.000 (sekitar Rp22 juta)
25. Auckland, Wellington: uang saku NZD 2.300 (sekitar Rp22 juta)
26. UAE: uang saku AED 5.250 (sekitar Rp22 juta)
27. Irlandia: uang saku EUR 1.300 (sekitar Rp22 juta)
28. Kanada: uang saku CAD 1.900 (sekitar Rp22 juta)
29. Luksemburg: uang saku EUR 1.220 (sekitar Rp21 juta)
30. Kota lainnya di Selandia Baru: uang saku NZD 2.000 (sekitar Rp19 juta)
31. Austria: uang saku EUR 1.100 (sekitar Rp19 juta)
32. Spanyol: uang saku EUR 1.150 (sekitar Rp19 juta)
33. Italia: uang saku EUR 1.100 (sekitar Rp19 juta)
34. Tokyo: uang saku JPY 170.000 (sekitar Rp18 juta)
35. Lebanon: uang saku USD 1.150 (sekitar Rp18 juta)
36. Meksiko: uang saku USD 1.100 (sekitar Rp17 juta)
37. Swedia: uang saku SEK 10.700 (sekitar Rp16 juta)
38. Kota lain di Jepang: uang saku 155.000 (sekitar Rp16 juta)
39. Pakistan: uang saku USD 410 (sekitar Rp16 juta)
40. Makau: uang saku MOP 7.800 (sekitar Rp15 juta)
41. Korea Selatan: uang saku KRW 1.300.000 (sekitar Rp15 juta)
42. Taiwan: uang saku USD 900 (sekitar Rp14 juta)
43. Iran: uang saku EUR 820 (sekitar Rp14 juta)
44. Portugal: uang saku EUR 800 (sekitar Rp13 juta)
45. Moskow: uang saku USD 876 (sekitar Rp13 juta)
46. Afrika Selatan: uang saku USD 800 (sekitar Rp12,5 juta)
47. Mesir: uang saku USD 758 (sekitar Rp12 juta)
48. Estonia: uang saku EUR 700 (sekitar Rp12 juta)
49. Cina: uang saku CNY 5.700 (sekitar Rp12 juta)
50. Kota lainnya di Rusia: uang saku USD 700 (sekitar Rp11 juta)
foto: freepik.com
51. Arab Saudi: uang saku SAR (Riyal Saudi) 2.650 (sekitar Rp11 juta)
52. Argentina: uang saku USD 700 (sekitar Rp11 juta)
53. Hongaria: uang saku EUR 670 (sekitar Rp11 juta)
54. Sudan: uang saku USD 700 (sekitar Rp11 juta)
55. Cyprus: uang saku EUR 650 (sekitar Rp11 juta)
56. Slovenia: uang saku EUR 650 (sekitar Rp11 juta)
57. Filipina: uang saku PHP 35.100 (sekitar 10 juta)
58. Finlandia: uang saku EUR 1.200 (sekitar Rp10 juta)
59. Uzbekistan: uang saku USD 620 (sekitar Rp10 juta)
60. Polandia: uang saku EUR 610 (sekitar Rp10 juta)
61. Lithuania: yang saku EUR 625 (sekitar Rp10 juta)
62. Kroasia: uang saku EUR 550 (sekitar Rp9 juta)
63. Latvia: uang saku EUR 540 (sekitar Rp9 juta)
64. Ceko: uang saku USD 575 (sekitar Rp9 juta)
65. Maroko: uang saku EUR 540 (sekitar Rp9 juta)
67. Yunani: uang saku EUR 550 (sekitar Rp9 juta)
66. Thailand: uang saku THB 21.500 (sekitar Rp9 juta)
68. Brazil: uang saku BRL 2.500 (sekitar Rp8 juta)
69. Jordania: uang saku USD 500 (sekitar Rp8 juta)
70. Jordania: uang saku USD 500 (sekitar Rp8 juta)
71. Malaysia: uang saku MYR 2.300 (sekitar Rp7 juta)
72. Vietnam: uang saku VND 10.790.000 (sekitar Rp7 juta)
73. Turki: uang saku EUR 420 (sekitar Rp7 juta)
74. Belarus: uang saku USD 450 (sekitar Rp7 juta)
75. Bulgaria: uang saku BGN 850 (sekitar Rp7 juta)
76. Brunei Darussalam: uang saku BND 570 (sekitar Rp6 juta)
77. India: uang saku INR 29.000 (sekitar Rp5 juta)
Dari daftar ini, bisa kita lihat bahwa kota-kota di Amerika Serikat seperti Boston dan New York memiliki uang saku tertinggi, diikuti oleh kota-kota besar lainnya di negara-negara Eropa dan Australia. Hal ini menunjukkan komitmen LPDP untuk mendukung mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka di negara-negara dengan biaya hidup yang tinggi.
Perbedaan uang saku S2 dan S3.
Ketika membahas perbedaan uang saku untuk S2 dan S3, perlu dicatat bahwa meskipun besaran uang saku untuk kedua jenjang ini pada umumnya mirip, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlahnya. Biasanya, untuk program S3, ada tambahan tunjangan penelitian yang bisa diberikan, yang tidak tersedia untuk program S2. Tunjangan penelitian ini sangat penting untuk mendukung kegiatan riset yang biasanya lebih intensif dan memerlukan dana lebih besar.
Sebagai contoh, jika kamu mengambil program S3, kamu mungkin akan menerima uang saku yang sama dengan S2, tetapi dengan tambahan tunjangan untuk penelitian yang dapat mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada kebutuhan proyekmu. Hal ini membuat beasiswa LPDP untuk S3 menjadi lebih menarik bagi mereka yang ingin mendalami bidang penelitian.