Brilio.net - Belakangan ini, BPOM mengumumkan penarikan produk Latiao, jajanan asal Tiongkok yang diketahui menyebabkan keracunandi beberapa wilayah Indonesia. Produk ini menjadi perhatian karena hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Bacillus Cereus, bakteri yang bisa memicu gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sakit perut. Insiden ini terjadi di tujuh wilayah berbeda, mulai dari Lampung hingga Riau, menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan jajanan anak di lingkungan sekolah.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa langkah penarikan ini merupakan komitmen BPOM dalam melindungi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak yang sering jajan di sekolah. BPOM memastikan bahwa setiap produk makanan yang beredar harus memenuhi standar keamanan ketat sebelum sampai di tangan konsumen.
BACA JUGA :
E. coli dalang keracunan 49 orang di AS usai makan burger, bagaimana harus waspada saat beli makanan?
Untuk menghindari insiden serupa, penting bagi orang tua dan anak-anak untuk lebih cermat dalam memilih jajanan yang aman di sekolah. Menjaga kesehatan memang membutuhkan perhatian ekstra, terutama bagi anak-anak yang cenderung tertarik pada jajanan baru yang kadang berisiko.
Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumebr, Rabu (6/11) beberapa cara sederhana yang bisa membantu kamu dan keluarga memilih jajanan yang aman bagi anak-anak di lingkungan sekolah.
1. Perhatikan izin edar dan label BPOM.
BACA JUGA :
Dikonfirmasi mengandung bakteri, BPOM jelaskan gejala keracunan jajanan Latiao asal China
foto: BPOM
Pastikan jajanan yang kamu pilih memiliki izin edar dari BPOM. Produk makanan yang sudah terdaftar umumnya lebih terjamin kualitas dan keamanannya. Label BPOM menandakan produk telah melewati berbagai uji keamanan dan sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah.
2. Cek tanggal kedaluwarsa.
Produk yang melewati batas kedaluwarsa berpotensi mengandung bakteri atau zat yang dapat menyebabkan keracunan. Selalu cek tanggal kedaluwarsa pada kemasan jajanan sebelum membelinya, terutama untuk produk yang mudah basi seperti makanan olahan dan produk dengan bahan pengawet minimal.
3. Hindari jajanan dengan warna terlalu mencolok.
Jajanan yang terlalu berwarna biasanya mengandung pewarna buatan dalam jumlah besar yang tidak selalu aman bagi tubuh, terutama anak-anak. Pilihlah jajanan dengan warna yang alami, karena warna yang terlalu mencolok bisa mengindikasikan kandungan pewarna berbahaya yang seringkali menimbulkan efek samping.
4. Pilih jajanan dengan kemasan utuh dan bersih.
foto: freepik.com
Pastikan kemasan jajanan tidak robek atau rusak. Kemasan yang rusak memungkinkan masuknya bakteri dan kotoran yang bisa mencemari makanan. Produk dalam kemasan yang utuh dan bersih cenderung lebih aman, terutama untuk produk yang sensitif terhadap paparan udara.
5. Kenali aroma dan rasa jajanan sebelum membelinya.
Aroma yang terlalu menyengat atau rasa yang aneh bisa menjadi tanda adanya bahan-bahan yang tidak aman. Ajarkan anak-anak untuk lebih sensitif terhadap aroma dan rasa makanan, sehingga mereka bisa mengenali mana makanan yang aman dan mana yang perlu dihindari.
6. Hindari produk yang tidak terdaftar pada izin BPOM.
Produk yang beredar tanpa izin BPOM lebih berisiko mengandung zat berbahaya atau tidak memenuhi standar keamanan pangan. Edukasi anak-anak mengenai pentingnya membeli produk yang memiliki label BPOM agar mereka bisa lebih bijak memilih jajanan di luar rumah.
7. Biasakan membawa bekal dari rumah.
foto: freepik.com
Membawa bekal makanan dari rumah bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang bersih dan sehat. Bekal yang dibuat di rumah lebih terjamin keamanannya dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan gizi mereka sehari-hari.
8. Ajarkan anak mengenali makanan yang berisiko.
Penting bagi anak-anak untuk tahu bahwa tidak semua jajanan di lingkungan sekolah aman. Ajarkan mereka mengenali makanan yang terlihat mencurigakan atau memiliki ciri-ciri yang berbeda dari biasanya. Dengan edukasi ini, anak-anak akan lebih berhati-hati saat membeli jajanan.
9. Pantau tren makanan baru dengan bijak.
Sebagai orang tua, penting untuk selalu update dengan tren makanan yang tengah populer di kalangan anak-anak. Pastikan untuk mengecek informasi mengenai makanan-makanan ini sebelum membiarkan anak mencobanya. Dengan begitu, kamu bisa mencegah risiko anak mengonsumsi produk yang mungkin tidak aman.