Brilio.net - Perusahaan kini berlomba-lomba mendesain strategi rekrutmen untuk memikat talenta Gen Z. Hasil survei terbaru dari Deloitte menunjukkan 75 persen Gen Z menganggap work-life balance bukan lagi benefit utama yang mereka cari. Pekerja muda ini ternyata memiliki ekspektasi yang lebih kompleks terhadap perusahaan tempat mereka akan berkarir.
Tren di LinkedIn sepanjang 2023 memperlihatkan pergeseran prioritas Gen Z dalam memilih tempat kerja. Mental health support, fleksibilitas kerja total, hingga program sustainability menjadi magnet baru bagi kandidat berusia 18-25 tahun.
BACA JUGA :
Pahami 8 bahasa tubuh yang sering muncul di rapat dan apa artinya
Seiring perkembangan zaman, kebanyakan orang lebih selektif dalam mencari pekerjaan. Apalagi bagi para pekerja yang punya skill profesional tentu berbagai aspek jadi pertimbangannya. Lantas apa saja yang ditawarin perusahaan untuk menggaet talenta-talenta profesional gen Z ini?
Tanpa menunggu lama lagi, yuk simak ulasan lengkap di bawah ini yang disadur brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (30/10).
Culture company yang ditawarin perusahaan untuk gaet gen Z
BACA JUGA :
Kenali 10 bahasa kode di tempat kerja, pahami pesan tersirat dalam komunikasi sehari-hari
foto: freepik.com/lookstudio
1. Fleksibilitas kerja dan work-life balance
Perusahaan menawarkan kebijakan kerja yang fleksibel seperti work from home, hybrid working, hingga jam kerja yang dapat disesuaikan. Gen Z sangat menghargai keseimbangan antara pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Bagaimana tidak, tiap orang ingin memiliki waktu untuk mengembangkan hobi, bersosialisasi, sampai melakukan aktivitas di luar pekerjaan. Beberapa perusahaan bahkan menerapkan kebijakan "unlimited paid time off" dimana karyawan dapat mengambil cuti sesuai kebutuhan selama target pekerjaan tercapai.
2. Teknologi yang mumpuni
Sebagai digital native, Gen Z sangat bergantung pada teknologi dalam keseharian. Perusahaan menyediakan perangkat kerja modern, sistem digital terintegrasi, sampai platform kolaborasi online yang mendukung produktivitas. Selain itu, mengimplementasikan automasi untuk pekerjaan repetitif sehingga Gen Z dapat fokus pada tugas yang lebih strategis dan kreatif.
3. Pengembangan karier yang jelas
Program pengembangan karir yang terstruktur menjadi daya tarik utama. Perusahaan menawarkan jalur karir yang transparan dengan milestone yang jelas. Termasuk di dalamnya program mentoring, pelatihan skill teknis dan soft skill, sertifikasi profesional, sampai rotasi posisi untuk memperluas pengalaman kerja. Tak sedikit pekerja sekarang yang mencari kesempatan untuk terus berkembang lalu mempelajari hal baru.
4. Budaya kerja inklusif dan kolaboratif
Lingkungan kerja yang menghargai keberagaman sekaligus mendorong kolaborasi sangat penting bagi Gen Z. Perusahaan menciptakan budaya kerja yang terbuka terhadap ide-ide baru, menghilangkan hierarki yang kaku, bahkan mendorong komunikasi dua arah antara karyawan dan manajemen. Nggak cuma itu, ada pula pertimbangan pada kegiatan team building untuk mempererat hubungan antar karyawan.
5. Kompensasi maupun benefit yang kompetitif
Selain gaji pokok yang kompetitif, perusahaan menawarkan benefit menarik seperti asuransi kesehatan komprehensif, tunjangan pendidikan, program wellness (gym membership, konsultasi psikolog), dan fasilitas kerja modern. Beberapa perusahaan bahkan memberikan stock options atau profit sharing untuk meningkatkan rasa kepemilikan karyawan.
6. Kesempatan berinovasi
Ruang untuk berinovasi lalu mengekspresikan kreativitas sangat penting bagi Gen Z. Nggak sedikit pekerja mencari pekerjaan yang tak hanya peroleh pendapatan besar namun bisa menjadi akses untuk berkreasi. Nggak heran bila kebanyakan gen Z memilih perusahaan yang mendorong karyawan untuk mengajukan ide-ide baru melalui program inovasi, hackathon, maupun project khusus.
7. Program well-being yang komprehensif
Kesehatan mental maupun physical well-being menjadi prioritas Gen Z. Perusahaan menawarkan program wellness yang holistik mencakup konseling pribadi, meditation room, gym facilities, healthy meals di kantor, hingga program olahraga bersama. Beberapa perusahaan juga memberikan mental health days sebagai bagian dari kebijakan cuti. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesejahteraan para karyawan.
8. Pembelajaran berbasis teknologi
Platform e-learning, microlearning modules, hingga virtual training menjadi bagian dari strategi pengembangan karyawan. Gen Z lebih nyaman dengan metode pembelajaran digital yang bisa diakses kapan saja. Oleh karena itu, sebagian perusahaan menyediakan akses ke berbagai kursus online, webinar, sampai resources pembelajaran digital untuk mendukung continuous learning.
9. Lingkungan kerja yang modern dan nyaman
Desain kantor yang modern dengan berbagai fasilitas pendukung seperti collaborative spaces, quiet rooms, game room, dan pantry yang well-stocked menjadi daya tarik tersendiri. Gen Z menyukai lingkungan kerja yang mendukung produktivitas sekaligus memberikan kenyamanan. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan fasilitas seperti sleeping pods atau ruang musik untuk istirahat.