Brilio.net - Patah tulang, meskipun umum terjadi, dapat membawa konsekuensi yang jauh lebih serius daripada yang mungkin kamu duga. Patah tulang bisa terjadi akibat berbagai kejadian, mulai dari kecelakaan ringan hingga insiden traumatis yang serius. Secara umum, patah tulang disebabkan oleh tekanan atau gaya yang melebihi kekuatan tulang.
Selain rasa sakit yang tak tertahankan dan proses penyembuhan yang panjang, cedera ini juga dapat menyebabkan perubahan permanen dalam anatomi tubuh manusia. Terlepas dari usaha medis untuk memperbaiki kerusakan, beberapa dampak bisa bersifat permanen dan memengaruhi kualitas hidup seseorang dalam jangka panjang.
BACA JUGA :
Jangan panik dan gegabah, ini 7 cara menangani demam tinggi di rumah
Daripada kamu mengalami sakit karena menderita patah tulang. Alangkah baiknya jika kamu memperhatikan kesehatan tulang. Untuk menjaga kekuatan tulang, penting untuk mengonsumsi cukup kalsium dan vitamin D, berolahraga secara teratur (terutama latihan beban), menghindari kebiasaan merokok, dan memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang. Selain itu, jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan tulang, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.
Terlepas dari hal itu, penting untuk diingat bahwa setiap patah tulang adalah unik dan membutuhkan perawatan yang sesuai. Jika kamu mengalami kecelakaan atau cedera yang membuat khawatir tentang kemungkinan patah tulang, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang potensi kerusakan permanen, diharapkan kamu dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam menjaga keutuhan fisik.
Berikut ciri patah tulang yang telah dirangkum oleh brilio.net dari berbagai sumber agar mengingatkanmu untuk menghindari cedera permanen, Selasa (7/5).
BACA JUGA :
Vaksin Covid-19 AstraZeneca picu efek samping langka 'pembekuan darah', ini penjelasan dan faktanya
Ciri-ciri patah tulang.
1. Bunyi 'krek' dari retakan
foto: pixabay.com
Ketika tulang patah, terkadang terdengar suara retakan atau patahan yang cukup khas. Seringkali kamu malah bingung mencari suara yang muncul. Suara aneh tersebut terasa terjadi di luar tubuhmu. Suara ini disebabkan oleh gesekan antara ujung tulang yang patah saat terjadi pergeseran posisi. Patahan tulang seringkali disertai dengan rasa sakit yang tajam dan nyeri
2. Deformitas atau perubahan bentuk tulang.
foto: pixabay.com
Deformitas pada patah tulang adalah perubahan bentuk atau posisi normal tulang akibat patah. Deformitas bisa terlihat sebagai pergeseran tulang yang tidak normal, misalnya tulang yang miring atau bergeser keluar dari posisi yang seharusnya. Deformitas bisa terlihat jelas pada kasus patah tulang yang parah, seperti patah tulang terbuka atau patah tulang yang tidak teratasi dengan baik.
Deformitas pada patah tulang dapat menyebabkan gangguan fungsi tulang dan jaringan sekitarnya, serta dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti gangguan peredaran darah atau kerusakan pada saraf di sekitar area patah tulang. Oleh karena itu, penanganan deformitas pada patah tulang perlu dilakukan secara hati-hati dan sesegera mungkin oleh tenaga medis yang berpengalaman.
(Magang/Robiul Adil Robani)
3. Sensasi parut di sendi terdekat.
foto: pixabay.com
Sensasi parut yang dirasakan ketika patah tulang bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat keparahan patah tulang dan lokasi patah tersebut. Sensasi yang umum dirasakan adalah rasa sakit yang tajam atau nyeri yang intens, terutama saat terjadi patahan dan mungkin juga saat tulang yang patah bergeser atau bergesekan.
Selain rasa sakit, sensasi lain yang mungkin dirasakan adalah sensasi terbakar, kesemutan, atau mati rasa di sekitar area patah tulang. Ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada jaringan saraf di sekitar area patah tulang atau oleh peradangan yang terjadi akibat cedera.
Sensasi parut ini adalah sensasi yang terjadi ketika kamu menggerakkan area tulang yang patah. Kamu akan mendapati tulang yang pada awalnya terasa biasa saja, tetapi tiba-tiba sakit ketika digerakkan. Kamu juga akan merasakan sensasi gesekan antar tulang yang patah.
4. Merasakan nyeri hebat.
foto: pixabay.com
Nyeri hebat pada patah tulang bisa sangat intens dan menyakitkan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kerusakan jaringan di sekitar patahan, peradangan, dan tekanan yang ditimbulkan oleh pergeseran tulang yang patah. Sensasi nyeri ini seringkali terasa sangat tajam dan bisa membuat penderitanya kesulitan untuk melakukan aktivitas apa pun.
5. Memar hingga bengkak yang terasa lebih hangat.
foto: pexels.com
Memar dan pembengkakan yang terasa hangat adalah respons alami tubuh terhadap cedera seperti patah tulang. Ketika terjadi patah tulang, pembuluh darah di sekitar area cedera bisa rusak, menyebabkan perdarahan ke dalam jaringan dan terbentuknya memar. Selain itu, tubuh juga akan merespons dengan meningkatkan aliran darah ke daerah tersebut untuk membantu proses penyembuhan. Akibatnya, area yang terkena patah tulang akan terasa hangat dan membengkak karena penumpukan cairan dan sel-sel darah di dalamnya.
Pembengkakan dan sensasi hangat ini adalah bagian dari proses penyembuhan alami tubuh dan sebagian besar akan berangsur-angsur membaik seiring waktu. Penggunaan kompres es dan elevasi (menaikkan bagian tubuh yang cedera) dapat membantu mengurangi pembengkakan. Namun, jika pembengkakan atau rasa hangat terus berlanjut atau meningkat, disertai dengan gejala seperti nyeri yang parah, kesulitan bergerak, atau perubahan warna kulit, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi lebih lanjut.
Ciri patah tulang terbuka.
6. Pendarahan hingga tulang yang terlihat.
foto: pexels.com
Pada patah tulang terbuka, di mana tulang patah menembus kulit dan terlihat di luar, respons terhadap pendarahan sangat penting. Patah tulang terbuka adalah kondisi yang serius dan memerlukan perawatan medis segera. Tindakan yang cepat dan tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.
Langkah-langkah ketika alami pendarahan pada patah tulang terbuka:
- Berhenti atau mengendalikan pendarahan.
foto: pixabay.com
Gunakan kain bersih atau kain steril untuk menekan secara perlahan bagian luka yang mengeluarkan darah. Hindari menggunakan kain yang kotor atau bahan yang dapat meninggalkan serat pada luka.
- Bersihkan luka.
Jika memungkinkan, bilas luka dengan air bersih atau larutan garam ringan untuk membersihkan kotoran yang mungkin ada di sekitar luka. Hindari menyentuh bagian dalam luka.
- Tutup luka.
Setelah pendarahan terkontrol, tutup luka dengan perban steril atau kain bersih untuk mencegah infeksi. Pastikan perban tidak terlalu ketat sehingga tidak mengganggu aliran darah.
- Cari bantuan medis.
Patah tulang terbuka memerlukan perhatian medis segera. Langsung hubungi layanan darurat atau bawa penderita ke fasilitas medis terdekat untuk perawatan lebih lanjut.
- Jangan menggerakkan bagian yang cedera.
foto: pixabay.com
Usahakan untuk tidak menggerakkan bagian tubuh yang mengalami patah tulang terbuka, kecuali dalam situasi darurat yang mengancam nyawa.
- Monitor tanda-tanda infeksi.
Setelah perawatan pertama, pantau luka untuk tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, atau peningkatan nyeri. Segera konsultasikan dengan profesional medis jika ada tanda-tanda infeksi.
Ciri pada tubuh ketika terjadi patah tulang berat.
7. Mual hingga pingsan.
foto: pexels.com
Rasa mual yang parah dapat terjadi sebagai respons tubuh terhadap rasa sakit yang hebat, seperti pada kasus patah tulang. Ketika tulang patah, terjadi pelepasan zat kimia tertentu yang dapat merangsang pusat muntah di otak. Hal ini dapat menyebabkan rasa mual yang intens, bahkan dapat memicu pingsan pada beberapa kasus yang ekstrem. Selain itu, rasa mual juga dapat disebabkan oleh stres atau syok yang dialami tubuh akibat cedera tulang yang parah, yang juga dapat berkontribusi pada kemungkinan pingsan.