Brilio.net - Dalam mengelola bisnis, memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis adalah salah satu prinsip mendasar yang tidak boleh diabaikan. Meskipun terlihat sederhana, tindakan ini memiliki dampak besar terhadap stabilitas keuangan perusahaan, efisiensi pengelolaan, serta kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis.
Namun nyatanya tak sedikit pebisnis yang bersikap tak acuh soal ini. Sehingga mereka tak bisa menganalisis keuangan yang baik untuk meningkatkan penghasilan. Apabila pengeluaran tak sesuai dengan rencana keuangan yang ditetapkan, mereka juga biasanya kesulitan dalam melakukan koreksi dan perbaikan. Hal ini bahkan bisa berdampak pada kerugian dalam berbisnis.
BACA JUGA :
Cara pinjam uang di Bank BNI, nggak perlu ribet cukup lewat online
Memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis tentu menjadi solusi yang tepat. Uang modal adalah dana yang kamu investasikan untuk memulai atau mengembangkan bisnis, sedangkan keuntungan adalah hasil dari operasi bisnis setelah mengurangi semua biaya dan pengeluaran. Dengan memisahkan keduanya, kamu bisa dengan jelas melihat bagaimana arus kas bisnismu berjalan. Ini juga akan membantu menghindari kebingungan dalam menilai kesehatan finansial bisnis dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Selain itu, salah satu risiko yang sering muncul dalam dunia bisnis adalah pencampuran aset pribadi dan bisnis. Jika kamu tidak memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis dengan jelas, kamu mungkin cenderung menggunakan uang bisnis untuk pengeluaran pribadi atau sebaliknya. Ini tidak hanya merumitkan pencatatan keuangan, tetapi juga dapat menyebabkan masalah perpajakan dan legalitas di kemudian hari.
Memisahkan uang dengan jelas akan membantumu menjaga integritas keuangan bisnis dan pribadimu. Berikut ini, cara memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis. Seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (14/8).
BACA JUGA :
Tips menabung uang untuk gaji UMR, cara jitu kelola keuangan tanpa merasa tersiksa
Cara memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis.
foto: freepik.com
1. Buka rekening bisnis terpisah.
Langkah pertama yang sangat penting adalah membuka rekening bisnis terpisah dari rekening pribadi kamu. Rekening ini akan menjadi tempat khusus untuk mengelola semua transaksi bisnis, seperti pemasukan dari penjualan, pembayaran tagihan, dan pengeluaran operasional. Memisahkan rekening bisnis dan pribadi membantu kamu menghindari pencampuran dana, sehingga pelacakan keuangan menjadi lebih jelas.
foto: freepik.com
2. Tentukan modal awal dengan jelas.
Sebelum memulai bisnis, kamu juga perlu untuk menentukan dengan jelas berapa besar modal awal yang akan kamu investasikan. Modal ini bisa berasal dari tabungan pribadi, pinjaman, atau investor. Pastikan bahwa modal ini disimpan di rekening bisnis dan digunakan hanya untuk keperluan yang berhubungan dengan pembelian aset atau peralatan yang mendukung pertumbuhan bisnis.
foto: freepik.com
3. Hitung keuntungan bersih.
Setelah berjalan, hitung keuntungan bersih bisnis kamu. Keuntungan bersih adalah hasil setelah mengurangi semua biaya operasional, gaji, dan pengeluaran lainnya dari total pemasukan. Keuntungan inilah yang bisa digunakan sebagai gaji pemilik atau dibiarkan dalam bisnis untuk pengembangan lebih lanjut. Gunakan catatan keuangan yang sederhana, jelas dan mudah dipahami. Termasuk kamu harus memastikan catatan keuangan yang memuat tanggal, waktu dan jumlah uang yang digunakan secara rapi dan berurutan.
foto: freepik.com
4. Tetapkan gaji pemilik.
Sebagai pemilik bisnis, kamu juga perlu mendapatkan kompensasi atas usaha dan waktu yang kamu investasikan. Tetapkan gaji yang wajar untuk diri kamu sendiri. Gaji ini harus dicatat sebagai pengeluaran bisnis dan diambil dari keuntungan yang telah dihitung. Hal ini juga untuk mengantisipasi pencampuran pembelanjaan barang usaha dengan pribadi.
foto: freepik.com
5. Pisahkan dana untuk pengembangan.
Jika bisnismu menghasilkan keuntungan yang cukup, pertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian dari keuntungan tersebut untuk pengembangan bisnis. Dana ini bisa digunakan untuk memperluas usaha, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau bahkan memasuki pasar baru.
foto: freepik.com
6. Gunakan software akuntansi.
Menggunakan software akuntansi dapat sangat membantu dalam memisahkan uang modal dan keuntungan. Saat ini sudah banyak software yang bisa membantu kamu melacak transaksi, membuat laporan keuangan, dan memantau performa bisnis secara keseluruhan. Dengan software akuntansi, pelaporan dan pemisahan dana akan menjadi lebih mudah dan akurat. Saat kamu mengatur laporan keuangan, akan lebih mudah untuk melacak aset bisnis. Ini akan bermanfaat dalam mengajukan laporan pajak, berinteraksi dengan investor atau pemegang saham, serta dalam proses audit jika diperlukan.
foto: freepik.com
7. Jaga disiplin finansial.
Yang tak kalah pentingnya adalah menjaga disiplin finansial. Pastikan kamu dan tim kamu memahami pentingnya memisahkan dana dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Jika kamu memiliki tim keuangan, pastikan mereka memahami aturan ini dan menjalankannya dengan konsisten.
Memisahkan uang modal dan keuntungan dalam bisnis adalah praktik yang cerdas untuk menjaga kesehatan finansial, melacak kinerja bisnis, dan menghindari masalah perpajakan. Dengan membuka rekening bisnis terpisah, menghitung keuntungan dengan jelas, dan mengelola dana dengan bijaksana, kamu dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Ingatlah bahwa tindakan sederhana ini memiliki dampak besar pada keberhasilan jangka panjang bisnis kamu.
Selain itu, ketika kamu mampu memisahkan uang modal dan keuntungan bisnis dengan baik, ini akan mencerminkan profesionalisme dan tanggung jawabmu sebagai pemilik bisnis. Pelanggan dan mitra bisnis akan merasa lebih percaya untuk bekerja sama denganmu karena mereka tahu bahwa keuangan bisnismu dijalankan secara transparan dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang baik.