Brilio.net - Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah karena saat ini banyak persaingan. Untuk itu, setiap orang harus memiliki banyak kemampuan dan pengalaman untuk bisa lolos di perusahaan impian dengan gaji yang tinggi. Namun pekerjaan impian cukup sulit untuk didapatkan dalam waktu yang cepat, apalagi bagi fresh graduate yang belum memilik banyak pengalaman kerja. Padahal beberapa pekerjaan meminta pelamar yang sudah berpengalaman di bidangnya minimal 1-2 tahun.
Untuk diketahui, saat ini Indonesia telah memasuki periode bonus demografi yang tercatat dimulai dari 2020 sampai 2035. Hal ini disebabkan oleh peningkatan proporsi penduduk usia produktif dan penurunan proporsi penduduk usia non-produktif pada periode tersebut. Dengan adanya periode ini, persaingan akan semakin ketat dan peluang mendapatkan pekerjaan pun menyempit jika tidak memiliki keahlian.
BACA JUGA :
11 Rekomendasi skincare remaja glowing dengan harga di bawah Rp 100 ribu, wajah bebas masalah kulit
Meskipun teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mencari pekerjaan dan tambahan uang, namun kamu tetap harus membangun personal branding dan portofolio terlebih dahulu agar klien bisa percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Kamu bisa membuat personal branding dan memamerkan portofolio di berbagai platform yang memungkinkanmu mendapat pekerjaan sesuai dengan keahlian.
Ada banyak aplikasi pencari kerja secara online yang bisa kamu gunakan agar cepat mendapatkan kerja. Kamu bisa memakai aplikasi seperti JobStreet, Indeed, LinkedIn, karir.com, JobsDB, dan masih banyak lainnya. Berbagai aplikasi ini akan menawarkan banyak lowongan pekerjaan sesuai dengan bidang yang kamu pilih. Mendapatkan kerja di aplikasi pencari kerja akan sangat cepat dan mudah jika mengetahui cara dan langkah-langkahnya.
Dari berbagai jenis aplikasi pencari kerja yang sudah disebutkan, kali ini brilio.net akan mengajak kamu mengetahui cara mendapatkan kerja dari LinkedIn agar tidak nganggur lama setelah menyelesaikan kuliah. Simak ulasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net dari berbagi sumber pada Rabu (21/2).
BACA JUGA :
Contoh laporan kegiatan Ramadhan di sekolah, pengertian dan langkah-langkah pembuatannya
1. Pakai foto profil yang profesional.
foto: freepik.com/KamranAydinov
Ketika memilih foto profil di LinkedIn, kamu harus memakai foto yang profesional. Hindari memasang foto ijazah atau yang terkesan kaku seperti pas foto, karena profesional bukan berarti harus formal. Gunakanlah pakaian yang rapi dan sopan dengan memperhatikan pencahayaan pada foto serta jangan lupa pilih foto yang tersenyum.
2. Gunakan headline yang profesional.
foto: freepik.com/benzoix
Gunakan headline yang profesional dengan menjelaskan kemampuanmu di bidang apa dan skill yang kamu miliki. Kamu bisa memaksimalkan penggunaan headline di LinkedIn dengan ukuran yang sudah disesuaikan oleh LinkedIn.
3. Ceritakan diri dengan cara yang unik.
foto: freepik.com
Kamu bisa menceritakan dirimu di bagian About Me pada LinkedIn. Usahakan untuk tidak menggunakan template yang biasanya sudah disediakan oleh LinkedIn. Buatlah dirimu mudah diingat dan memiliki ciri khas serta berbeda dengan orang lain agar perekrut tertarik untuk merespons profilmu.
4. Lakukan update profile secara berkala.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Jangan lupa untuk melakukan update profile secara berkala agar perektut bisa mengetahui perjalanan karier atau pengalaman yang kamu miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan rajin upload setiap kegiatan yang kamu ikuti atau kemampuan baru yang sedang dipelajari.
5. Follow perusahaan atau agency impian.
foto: freepik.com/wayhomestudio
Kamu mungkin memiliki perusahaan atau agency impian untuk bekerja, manfaatkanlah LinkedIn untuk mengikuti perusahaan tersebut. Jangan lupa juga untuk melakukan riset agar lebih tahu dan paham mengenai perusahaan yang ingin kamu lamar.
6. Pakai kata kunci yang relevan untuk optimasi bio.
foto: freepik.com/upklyak
Optimasikan bio LinkedIn kamu dengan kata kunci yang relevan. Sesuaikan dengan minat dan keahlian, misalnya kamu mencari pekerjaan digital marketing maka tulislah "Digital Marketing Enthusias" pada bio profilmu.
7. Aktifkan fitur open to work di profil.
foto: freepik.com
Jangan lupa untuk mengaktifkan fitur open to work pada profil LinkedIn agar terlihat sebagai jobseeker. Fitur ini akan membantu rekruiter untuk memprioritaskanmu dalam pekerjaan dan bidang yang dilamar.
8. Aktif berkomunikasi dengan rekruiter.
foto: freepik.com/storyset
Jangan lupa untuk aktif berkoneksi dan berkomunikasi dengan rekruiter. Hal ini akan membantumu mendapatkan pekerjaan lebih cepat di LinkedIn dan mudah terlihat oleh rekruiter daripada yang hanya fokus melamar pekerjaan saja.
9. Membuat target lamaran kerja.
foto: freepik.com/8photo
Buatlah target lamaran kerja dalam sehari agar kamu bisa konsisten dalam mengajukan lamaran dan menciptakan kesempatan pekerjaan yang lebih banyak dari yang lain. Kamu bisa memanfaatkan fitur "easy to apply" agar tidak membuang waktu ketika melamar pekerjaan.
10. Jangan lupa aktifkan notifikasi.
foto: freepik.com/mithun1316
Jika sudah membuat target lamaran pekerjaan, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi pekerjaan sesuai pilihan yang diincar agar setiap lowongan pekerjaan yang berkaitan dengan skill yang dimiliki bisa langsung kamu ketahui.
11. Lengkapi profil dengan maksimal.
foto: freepik.com
Isi bagian pengalaman kerja, pengalaman pendidikan, pengalaman organisasi, sertifikasi, publikasi, skill, dan minta beberapa rekanmu memberikan rekomendasi. Dengan memaksimalkan data di profil, maka rekruiter akan semakin tertarik untuk menghubungimu.
12. Mengumpulkan endorsement.
foto: freepik.com
Kamu bisa mengumpulkan endorsement melalui endorsement yang relevan dari teman, atasan, atau klienmu. Cara ini bisa sangat membantumu mendapatkan kerja lewat LinkedIn dan membuat rekruiter yakin dengan kemampuan yang kamu miliki.
13. Mencantumkan portofolio.
foto: freepik.com/pikisuperstar
Jangan lupa untuk membuat portofolio yang menarik dan menunjukan hasil kerjamu sebelumnya. Setelah itu cantumkan portofolio pada LinkedIn. Cara ini menjadi salah satu daya tarik dan nilai lebih bagi rekruiter.
14. Membuat elevator pitch.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Buatlah elevator pitch atau rangkuman yang berisi pengalaman dan latar belakang yang mampu mempersuasi rekruiter untuk menghubungimu. Kamu bisa mengisi elevator pitch pada bagian summary profil.
Ada tiga pertanyaan yang bisa kamu jadikan panduan dalam membuat elevator pitch, di antaranya yaitu:
- Apa saja value yang bisa kamu berikan untuk perusahaan?
- Apa yang membuatmu berbeda?
- Menuliskan kata kunci yang relevan agar profilmu mudah ditemui rekruiter.