1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
1 Desember 2023 06:45

Contoh cerpen bahasa Indonesia, beserta pengertian, jenis, dan cara merangkainya

Cerpen memiliki berbagai jenis, tema, dan gaya bahasa yang beragam. Sri Jumiyarti Risno

Brilio.net - Pernah membaca cerpen? atau bahkan kamu diminta membuat cerpen? Jika iya, kamu telah berada di artikel yang tepat! Pasalnya artikel kali ini brilio.net akan mengupas tuntas tentang cerpen. Cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang populer dan digemari oleh banyak orang. Cerpen memiliki ciri khas berupa cerita yang pendek, padat, dan hanya memuat satu alur cerita. Cerpen juga memiliki berbagai jenis, tema, dan gaya bahasa yang beragam.

Bagi kamu yang penasaran bagaimana membuat cerpen, yuk simak artikel ini sampai selesai. Pada artikel ini brilio.net tidak hanya membahas tentang Contoh cerpen bahasa Indonesia saja, tetapi akan mengulik tentang pengertian, jenis, ciri dan cara menulis cerpen yang baik dan benar. Jadi, pastikan kamu nggak ketinggalan.

BACA JUGA :
Contoh cerpen 1000 kata dengan tema keluarga, kampung halaman, dan cinta, lengkap dengan penjelasannya


Berikut ini contoh cerpen bahasa Indonesia, beserta pengertian, jenis, ciri, dan cara merangkainya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (1/12).

Pengertian cerpen.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
13 Contoh cerita pendek bahasa Indonesia dalam berbagai tema, cocok dijadikan referensi menulis

Cerpen adalah singkatan dari "cerita pendek." Secara umum, cerpen adalah suatu karya sastra yang mengisahkan suatu kejadian atau rangkaian peristiwa dalam suatu kehidupan tokoh-tokoh dengan latar waktu, tempat, dan suasana tertentu. Biasanya jumlah kata dalam cerpen biasanya berkisar antara 500 hingga 10.000 kata. Bisa dibilang, cerpen memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari bentuk sastra lainnya, seperti novel atau drama.

Adapun beberapa ciri khas cerpen yang wajib kamu ketahui:

1. Panjang Teks

Selayaknya istilah cerpen yaitu cerita pendek yang berarti panjang teks yang relatif singkat jika dibandingkan dengan novel. Cerpen biasanya menceritakan kisah yang cukup pendek sehingga bisa selesai dalam sekali baca. Oleh sebab itu, ketika menulis cerpen pengarang harus benar-benar menyampaikan pesan atau cerita dengan efisien dan padat serta tanpa bertele-tele.

2. Fokus pada Satu Tema atau Ide

Cerpen sering kali berfokus pada satu tema atau ide utama. Hal ini membuat cerpen cenderung lebih sederhana dibandingkan dengan bentuk sastra yang lebih panjang.

3. Keterbatasan Karakter dan Latar

Jumlah karakter dalam cerpen biasanya terbatas, membuat pengarang harus harus membangun karakter dan latar dengan cepat dan efektif. Oleh sebab itu, seorang cerpenis memerlukan keterampilan dalam pengembangan karakter dan setting.

4. Hanya Memiliki Satu Plot Utama

Cerpen biasanya memiliki satu plot utama yang mendominasi narasi. Pengarang harus memilih kejadian atau konflik yang mendukung tema utama cerita.

5. Resolusi Cepat

Karena keterbatasan panjangnya, cerpen sering kali memiliki resolusi yang cepat. Konflik atau masalah dalam cerita biasanya dipecahkan atau diakhiri dengan singkat.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa cerpen bisa bervariasi dalam gaya, genre, dan pendekatan naratif. Meskipun cerpen umumnya lebih pendek daripada novel, tetapi kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan pesan atau cerita dengan singkat namun efektif.

Jenis-jenis cerpen bahasa Indonesia.

foto: freepik.com

Jenis-jenis cerpen bahasa Indonesia juga dapat dibedakan berdasarkan panjang, gaya, atau sumber ceritanya. Berikut adalah beberapa jenis-jenis cerpen bahasa Indonesia beserta contohnya:

1. Cerpen watak

Cerpen yang menggambarkan salah satu aspek watak manusia, misalnya kikir, religius, pemberang, penipu, atau sembrono.

2. Cerpen plot

Cerpen yang menekankan terjadinya suatu peristiwa yang amat mengesankan. Biasanya cerpen plot amat digemari oleh pembaca awam karena jalan ceritanya yang menarik dan diakhiri dengan kejutan yang makin menambah kepuasan pembacanya.

3. Cerpen tematis

Pada cerpen tematis ini menekankan pada unsur tema atau permasalahan yang biasanya cukup berat untuk dipikirkan. Pembahasan masalah dalam cerpen tematis sangat dominan sehingga kadang melupakan tugasnya untuk memberikan cerita kepada pembacanya.

4. Cerpen suasana

Orang yang membaca cerpen macam ini seolah-olah tak ada ceritanya, namun pembaca terbius oleh suasana yang digambarkan pengarangnya. Suasana batin atau suasana inilah yang ingin disuguhkan kepada pembaca. Dari suasana tadi muncul masalah, muncul cerita.

5. Cerpen setting

Cerpen setting merupakan cerpen yang lebih banyak menguraikan latar belakang tempat terjadinya cerita. Latar belakang tempat ini dapat berupa geografis, sosial, budaya, sejarah, atau politik. Contoh cerpen setting adalah "Lelaki Tua dan Laut" oleh Ernest Hemingway yang menggambarkan latar belakang tempat di laut dan kehidupan nelayan.

6. Cerpen kilat

Cerpen kilat merupakan yang isinya sangat pendek, yaitu hanya terdiri antara 300 sampai 750 kata saja. Cerpen kilat biasanya memiliki satu tema, satu tokoh, dan satu peristiwa yang disampaikan secara singkat dan padat. Contoh cerpen kilat adalah "Matahari" oleh Seno Gumira Ajidarma yang menceritakan tentang seorang anak yang ingin melihat matahari.

7. Cerpen drabel

Selain cerpen kilat, ada pula Cerpen yang super singkat, lebih singkat dari cerpen kilat, yaitu hanya terdiri dari 100 kata saja. Cerpen drabel biasanya memiliki satu adegan, satu pesan, dan satu kesan yang disampaikan secara efektif dan efisien.

8. Cerpen anekdot

Salah satu jenis cerpen yang digemari banyak orang adalah cerpen anekdot. Cerpen ini menceritakan sebuah kejadian lucu atau menggelitik yang biasanya berisi sindiran atau kritik terhadap suatu hal. Cerpen anekdot biasanya memiliki alur yang sederhana, tokoh yang sedikit, dan akhir yang mengejutkan.

9. Cerpen fabel

Selain menggambarkan peristiwa manusia, ada cerpen yang menceritakan kisah-kisah binatang yang berperilaku seperti manusia. Cerpen ini dikenal dengan cerpen fabel, cerpen fabel biasanya memiliki pesan moral atau ajaran yang ingin disampaikan kepada pembaca. Selain itu, cerpen fabel biasanya memiliki alur yang linier, tokoh yang berupa binatang, dan setting yang berupa alam.

Cara menulis cerpen yang baik dan benar.

foto: freepik.com

Menulis cerpen yang baik membutuhkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan dalam mengolah bahasa dan cerita. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk menulis cerpen yang baik:

1. Membaca banyak cerpen.

Membaca cerpen yang berkualitas dapat membantu kamu memperkaya kosa kata, gaya bahasa, dan wawasan tentang berbagai tema dan genre. Kamu juga dapat belajar dari teknik dan trik yang digunakan oleh pengarang cerpen terkenal. Saat membaca cerpen kamu dapat mencari referensi cerpen dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, koran, internet, atau media sosial.

2. Mencari ide dari sekitar.

Ide cerpen dapat berasal dari apa saja, seperti pengalaman pribadi, observasi, imajinasi, inspirasi, atau mimpi. Setelah mendapat ide, kamu bisa mencatat ide-ide yang muncul di kepala pada buku catatan, ponsel, atau komputer. Kemudian, dari catatan itu juga dapat mengembangkan ide-ide tersebut dengan menambahkan unsur-unsur fiksi, seperti tokoh, latar, alur, konflik, dan resolusi.

3. Menentukan tema cerpen.

Tema adalah gagasan pokok atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerpen. Tema dapat berupa masalah kehidupan, nilai moral, pandangan hidup, atau komentar sosial. Kamu bisa menentukan tema cerpen sesuai dengan minat, tujuan, atau sasaran pembaca. Perlu diperhatikan, ketika membuat tema cerpen harus jelas dan spesifik, serta dapat dijelaskan dalam satu kalimat.

4. Membuat alur dan plot cerpen.

Alur adalah urutan peristiwa yang terjadi dalam cerpen, sedangkan plot adalah cara pengarang menyusun alur tersebut. Alur dan plot cerpen harus menarik, logis, dan konsisten. Kamu perlu menggunakan struktur cerpen yang terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi. Orientasi adalah bagian yang memperkenalkan tokoh, latar, dan situasi awal cerita.

Komplikasi adalah bagian yang memunculkan konflik atau masalah yang dihadapi oleh tokoh. Resolusi adalah bagian yang menyelesaikan konflik atau masalah tersebut. Kamu juga dapat menambahkan koda, yaitu bagian yang memberikan kesimpulan atau pelajaran dari cerita.

5. Menentukan penokohan dan sudut pandang cerpen.

Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerpen, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Kamu dapat membuat tokoh-tokoh yang realistis, unik, dan berkarakter. Pada tahap ini, kamu bisa menggunakan teknik penokohan, seperti deskripsi langsung, deskripsi tidak langsung, dialog, monolog, atau tindakan.

Sementara, sudut pandang adalah cara pengarang menceritakan cerpen dari sudut pandang siapa, yaitu pengarang sendiri atau salah satu tokoh. Kamu dapat menggunakan sudut pandang orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga. Selain itu, kamu perlu konsisten dalam menggunakan sudut pandang yang sama sepanjang cerpen.

6. Menulis dengan gaya bahasa sendiri.

Gaya bahasa adalah cara pengarang menggunakan bahasa dalam menulis cerpen, yang mencerminkan kepribadian, latar belakang, dan tujuan pengarang. Ketika menulis cerpen, kamu bisa menulis dengan gaya bahasa yang sesuai dengan dirimu, tanpa harus meniru gaya bahasa orang lain.

Kemudian, juga bisa menggunakan berbagai macam majas, seperti metafora, simile, personifikasi, hiperbola, atau ironi, untuk memperindah bahasa. Selain aspek cerita, hal yang perlu kamu perhatikan ialah aspek-aspek kebahasaan, seperti ejaan, tata bahasa, tanda baca, dan kalimat efektif, agar cerpen yang kamu buat mudah dipahami dan dinikmati oleh pembaca.

Contoh cerpen bahasa Indonesia.

foto: freepik.com

1. Contoh cerpen bahasa Indonesia tentang keberanian.

Judul: Si Burung Kecil yang Berani

Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor burung kecil yang bernama Pipit. Pipit adalah burung yang pemberani dan suka menolong. Ia selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkannya.

Suatu hari, Pipit sedang bernyanyi di atas pohon ketika ia mendengar suara minta tolong. Ia segera terbang ke arah suara tersebut dan melihat seekor anak burung yang terjatuh dari sarangnya.

Anak burung itu tampak ketakutan dan tidak bisa terbang. Pipit pun segera menghampiri anak burung tersebut dan membantunya naik kembali ke sarangnya.

Anak burung itu sangat berterima kasih kepada Pipit. Ia berkata, "Terima kasih, Pipit. Kau telah menyelamatkanku."

Pipit tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku senang bisa membantumu."

Pipit pun kembali terbang ke atas pohon dan melanjutkan nyanyiannya. Ia merasa bahagia karena telah bisa menolong orang lain.

Nilai moral:

- Berani menolong orang lain, walaupun itu orang yang tidak kita kenal.
- Membantu orang lain tanpa pamrih.

2. Contoh cerpen bahasa Indonesia tentang persahabatan.

foto: freepik.com

Judul: Persahabatan yang Abadi

Di sebuah desa yang kecil, hiduplah dua orang sahabat yang bernama Andi dan Budi. Mereka sudah berteman sejak kecil dan selalu bersama-sama.

Andi dan Budi adalah dua orang yang sangat berbeda. Andi adalah orang yang rajin dan pintar, sedangkan Budi adalah orang yang malas dan bodoh. Namun, perbedaan mereka tidak menghalangi persahabatan mereka.

Suatu hari, Andi dan Budi sedang bermain di hutan ketika mereka melihat seekor anak harimau yang terluka. Anak harimau itu tampak ketakutan dan tidak bisa berjalan.

Andi dan Budi pun segera menghampiri anak harimau tersebut. Andi mengobati luka anak harimau itu, sedangkan Budi membantu anak harimau itu berjalan.

Setelah luka anak harimau itu sembuh, Andi dan Budi membawanya ke rumah mereka. Mereka merawat anak harimau itu dengan penuh kasih sayang.

Anak harimau itu pun tumbuh menjadi harimau yang besar dan kuat. Ia sangat berterima kasih kepada Andi dan Budi karena telah menyelamatkannya.

Nilai moral:

- Persahabatan yang tulus dapat mengatasi perbedaan.

- Kita harus saling membantu, termasuk kepada makhluk hidup lain.

3. Contoh cerpen bahasa Indonesia tentang keajaiban.

foto: freepik.com

Judul: Keajaiban Pohon Natal

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang anak laki-laki bernama Doni. Doni adalah anak yang baik hati dan suka menolong orang lain.

Pada suatu hari, Doni sedang berjalan-jalan di taman ketika ia melihat seorang pengemis tua yang sedang duduk di bangku. Pengemis itu tampak sangat lelah dan kelaparan.

Doni pun mendekati pengemis itu dan memberikannya sekantong roti. Pengemis itu sangat senang dan berterima kasih kepada Doni.

Pada malam Natal, Doni sedang berdoa di kamarnya ketika ia mendengar suara. Suara itu berkata, "Kau telah melakukan hal yang baik, Doni. Sebagai hadiah, aku akan mengabulkan satu permintaanmu."

Doni sangat senang. Ia pun segera berdoa, "Aku ingin semua orang di dunia ini bahagia."

Keesokan harinya, Doni terbangun dan melihat sesuatu yang luar biasa. Pohon Natal di depan rumahnya telah berubah menjadi pohon yang sangat besar dan indah. Pohon itu dipenuhi dengan lampu-lampu dan hadiah-hadiah.

Doni pun segera keluar rumah dan melihat ke arah pohon Natal tersebut. Ia melihat banyak orang yang berkumpul di bawah pohon Natal itu. Orang-orang itu tampak sangat bahagia.

Doni pun tersenyum. Ia tahu bahwa permintaannya telah dikabulkan.

Nilai moral:

- Kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.

- Kita harus selalu berbuat baik kepada orang lain, tanpa memandang siapa mereka.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags