1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
19 Mei 2023 07:01

Contoh membuat naskah drama sekolah yang mudah dibuat, lengkap dengan pengertiannya

Naskah drama merupakan salah satu skenario atau teks yang digunakan untuk pementasan. Sri Jumiyarti Risno

Brilio.net - Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kamu pasti pernah pelajari tentang naskah drama. Naskah drama merupakan salah satu skenario atau teks yang digunakan untuk pementasan. Biasanya salah satu kegiatan sekolah kamu diminta melakukan pentas seni. Dan salah satu sajian pentas seni yang bisa ditampilkan adalah drama.

Untuk membuat drama pada acara sekolah tentu kamu membutuhkan persiapan yang matang, salah satunya mempelajari tentang cara membuat naskah drama sekolah. Nah, dalam contoh membuat naskah drama sekolah ini bisa membantumu memahami cara membuat naskah drama sekolah dan referensi kamu dalam menyusun naskah drama..

BACA JUGA :
45 Contoh kata polisemi dan kalimatnya, lengkap pengertian dan cirinya


Berikut contoh membuat naskah drama sekolah yang mudah dibuat, lengkap dengan pengertiannya yang dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Jumat(19/5).

Pengertian naskah drama sekolah.

foto: pexels.com

BACA JUGA :
Contoh surat izin sakit sekolah SMP, lengkap dengan penjelasannya

Naskah drama sekolah mengacu pada teks atau skenario yang digunakan dalam pementasan drama di lingkungan sekolah. Naskah drama sekolah berfungsi sebagai panduan bagi para pemain dan tim produksi dalam menyusun, mengarahkan, dan melaksanakan drama di lingkungan sekolah.

Pengertian naskah drama sekolah dapat mencakup beberapa aspek berikut:

1. Cerita dan Plot.

Naskah drama sekolah berisi cerita dan alur yang akan dipentaskan. Ini mencakup pengenalan karakter, konflik, dan perkembangan cerita dari awal hingga akhir drama. Naskah drama sekolah biasanya memiliki elemen naratif yang jelas untuk membangun plot yang menarik dan memikat penonton.

2. Dialog

Naskah drama sekolah berisi dialog-dialog antara karakter-karakter dalam drama. Dialog ini menjelaskan interaksi antara karakter, menyampaikan pesan, dan mengembangkan plot. Dialog harus ditulis dengan jelas dan menggambarkan kepribadian, tujuan, dan emosi karakter dalam drama.

3. Deskripsi Adegan.

Naskah drama sekolah juga dapat mencakup deskripsi adegan, yaitu penjelasan mengenai lokasi, suasana, dan tindakan yang terjadi dalam setiap adegan. Deskripsi ini membantu pemain dan tim produksi dalam memvisualisasikan tata panggung, pencahayaan, dan properti yang diperlukan dalam pementasan.

4. Arahan Panggung

Naskah drama sekolah mungkin juga mencakup arahan panggung yang memberikan petunjuk kepada pemain dan tim produksi tentang gerakan, penempatan panggung, dan ekspresi karakter dalam adegan tertentu. Arahan panggung ini membantu dalam mengarahkan aksi dan memastikan koordinasi yang baik di atas panggung.

5. Catatan dan Petunjuk.

Naskah drama sekolah kadang-kadang mencakup catatan dan petunjuk tambahan yang diberikan oleh penulis naskah. Catatan ini dapat berisi interpretasi karakter, nuanse dialog, atau petunjuk khusus dalam pementasan. Petunjuk ini membantu pemain dan tim produksi dalam memahami visi penulis naskah dan memberikan interpretasi yang konsisten dalam pementasan.

Naskah drama sekolah dapat beragam dalam genre, tema, dan durasi. Naskah drama sekolah dapat ditulis oleh siswa, guru, atau penulis drama profesional. Tujuan utama naskah drama sekolah adalah untuk memberikan pengalaman pementasan yang berarti bagi para pelaku dan penonton serta untuk mendorong kreativitas, kolaborasi, dan ekspresi di lingkungan sekolah.

Cara membuat naskah drama di sekolah.

foto: pexels.com

1. Pilih tema.

Tentukan tema atau konsep yang ingin diangkat dalam naskah drama. Pilihlah topik yang menarik dan relevan dengan lingkungan sekolah, kehidupan remaja, atau isu-isu sosial yang ingin disampaikan.

2. Tentukan tujuan drama.

Tentukan apa yang ingin dicapai melalui pementasan drama. Apakah drama bertujuan untuk menghibur, mengedukasi, menyampaikan pesan sosial, atau menggali emosi tertentu? Tujuan ini akan membantu dalam mengarahkan penulisan naskah.

3. Rancang struktur cerita.

Tentukan alur cerita, mulai dari pengenalan karakter, konflik, klimaks, hingga penyelesaian. Buatlah diagram plot atau garis besar cerita untuk membantu merencanakan perkembangan cerita secara keseluruhan.

4. Karakter.

Buat karakter-karakter yang sesuai dengan cerita dan tema yang telah dipilih. Berikan nama, ciri-ciri fisik, kepribadian, dan tujuan masing-masing karakter. Pastikan karakter-karakter tersebut memiliki konflik, motivasi, dan perkembangan yang menarik.

5. Tulis dialog.

Mulailah menulis dialog antara karakter-karakter dalam drama. Pastikan dialog menggambarkan kepribadian dan emosi karakter serta mampu menggerakkan cerita maju. Gunakan bahasa yang sesuai dengan karakter dan suasana yang ingin disampaikan.

6. Deskripsi adegan.

Tulis deskripsi adegan, termasuk lokasi, suasana, dan properti yang dibutuhkan. Deskripsi ini membantu pemain dan tim produksi memvisualisasikan setting dan suasana yang diinginkan dalam pementasan.

7. Koreksi dan revisi.

Setelah menulis naskah drama, lakukan koreksi dan revisi untuk memperbaiki plot, dialog, dan alur cerita. Ajak orang lain, seperti guru atau teman sekelas, untuk membaca dan memberikan masukan mengenai naskah yang telah ditulis.

8. Penyesuaian pementasan.

Sesuaikan naskah dengan kebutuhan pementasan, seperti durasi waktu, kebutuhan teknis, dan jumlah pemain yang tersedia. Jika diperlukan, lakukan revisi pada naskah agar sesuai dengan sumber daya yang ada di sekolah.

9. Uji coba pementasan.

Setelah naskah selesai, lakukan uji coba pementasan dengan para pemain dan tim produksi. Lakukan latihan, arahkan pemain, dan diskusikan perubahan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pementasan.

10. Finalisasi naskah.

Setelah melalui uji coba pementasan dan memperbaiki aspek-aspek yang perlu, finalisasikan naskah drama dengan menambahkan petunjuk panggung, arahan, dan catatan tambahan yang diperlukan.

Contoh membuat naskah drama sekolah yang mudah dibuat

foto: pexels.com

Judul: "Persahabatan yang Mengubah Segalanya"

a. Pemeran:

Aji (siswa)

Budi (siswa)

Cinta (siswi)

Guru

b. Skenario:

Adegan 1: Di ruang kelas

(Aji dan Budi sedang duduk di bangku sekolah, sedangkan Cinta sedang berdiri di luar kelas)

Aji: (berbicara kepada Budi) Aku merasa sedih melihat Cinta di luar kelas. Apa yang terjadi padanya?

Budi: Aku juga tidak tahu. Mari kita pergi menemuinya dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Mereka berdua keluar dari ruang kelas dan mendekati Cinta.

Adegan 2: Di luar kelas

(Aji dan Budi mendekati Cinta yang sedang menangis)

Aji: (mendekati Cinta) Hai Cinta, ada apa? Mengapa kau menangis?

Cinta: (menangis) Aku merasa kesepian dan tidak punya teman di sekolah ini.

Budi: Jangan khawatir, kami ada di sini untukmu. Kami akan menjadi temanmu.

Adegan 3: Di ruang kelas

(Aji, Budi, dan Cinta kembali ke ruang kelas, Guru melihat mereka)

Guru: Ada apa dengan kalian?

Aji: Kami ingin memperbaiki situasi Cinta yang merasa kesepian. Kami ingin menjadikan sekolah ini tempat yang penuh persahabatan.

Guru: Itu adalah tujuan yang baik. Mari kita kerjasama untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah di sekolah ini.

Adegan 4: Di sekolah

(Beberapa hari kemudian, suasana di sekolah berubah. Aji, Budi, dan Cinta sekarang memiliki banyak teman dan semua siswa terlihat bahagia)

Aji: (tersenyum) Melihat senyum di wajah semua orang membuatku bahagia. Persahabatan dapat mengubah segalanya.

Budi: Iya, kita semua bisa menjadi perubahan yang kita inginkan. Persahabatan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang baik.

Guru: (bangga) Saya sangat bangga dengan kalian semua. Ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan persahabatan di dalam dan di luar sekolah.

Naskah drama sederhana di atas menggambarkan tema persahabatan dan kepedulian di lingkungan sekolah. Kamu dapat menyesuaikan naskah dengan mengubah karakter, dialog, atau menambahkan adegan lain sesuai dengan kreativitas dan kebutuhan sekolah.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags