Contoh musyawarah di lingkungan keluarga.
foto: pexels.com
BACA JUGA :
Contoh keberagaman di rumah yang wajib diajarkan kepada anak
1. Pemilihan aktivitas keluarga.
Ajak anak untuk berpartisipasi dalam musyawarah untuk memilih aktivitas keluarga. Berikan beberapa pilihan kegiatan, misalnya pergi ke taman, menonton film bersama, atau bermain game keluarga. Diskusikan bersama anak tentang preferensi dan harapan anak, dan usahakan mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua anggota keluarga.
Contohnya kamu bisa mengatakan, "Hari ini kita ingin menghabiskan waktu bersama. Apa pilihan kalian untuk aktivitas keluarga? Apakah kalian ingin pergi ke taman atau menonton film? Mari kita bicarakan dan cari solusi yang disetujui oleh semua."
BACA JUGA :
Potret kebersamaan 9 seleb dan ibu usai berseteru, Indah Permatasari digandeng di acara lamaran adik
2. Musyawarah dalam menetapkan aturan keluarga.
Libatkan anak dalam musyawarah untuk menetapkan aturan keluarga. Ajak anak berpartisipasi dalam proses pembahasan dan pengambilan keputusan terkait aturan rumah tangga seperti waktu tidur, waktu bermain gadget, atau pembagian tugas rumah tangga. Dengan melibatkan anak dalam musyawarah ini, anak akan merasa memiliki tanggung jawab dan mengerti pentingnya aturan dalam kehidupan keluarga.
Contohnya, "Kita perlu membuat aturan tentang penggunaan gadget di rumah. Mari kita duduk bersama dan bicarakan tentang berapa lama waktu yang wajar untuk menggunakan gadget dan bagaimana kita dapat membagi waktu dengan adil."
3. Musyawarah tentang pengeluaran keuangan keluarga.
Melibatkan anak dalam musyawarah mengenai pengeluaran keuangan keluarga juga merupakan langkah yang penting. Diskusikan bersama anak tentang pengeluaran yang perlu diprioritaskan, mengajarkan anak tentang pengelolaan uang, serta memberikan kesempatan untuk memberikan masukan tentang pengeluaran yang dianggap penting.
4. Musyawarah tentang jadwal keluarga.
Melibatkan anak dalam musyawarah untuk menentukan jadwal keluarga dapat membantu anak merasa memiliki peran dan tanggung jawab. Diskusikan bersama mereka kegiatan-kegiatan yang perlu dijadwalkan, seperti waktu makan malam bersama, waktu belajar, atau waktu untuk berkumpul bersama sebagai keluarga.
Contohnya, "Mari kita duduk bersama dan buat jadwal keluarga minggu depan. Kita perlu menentukan waktu untuk makan malam bersama dan juga waktu untuk kegiatan-kegiatan individu masing-masing. Apa preferensi dan saran kalian?"
5. Musyawarah tentang pembagian tugas rumah tangga.
Melibatkan anak dalam musyawarah untuk pembagian tugas rumah tangga membantu anak merasa bertanggung jawab dan terlibat dalam menjaga kebersihan dan kerapihan rumah. Diskusikan bersama tentang tugas-tugas yang perlu dilakukan, berikan pilihan-pilihan tugas, dan cari solusi yang disepakati bersama.
6. Penyelesaian konflik dengan musyawarah.
Jika terjadi konflik antara anggota keluarga, ajak anak untuk berpartisipasi dalam musyawarah guna mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan. Dalam diskusi tersebut, berikan kesempatan pada setiap anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat, mendengarkan dengan empati, dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.