Brilio.net - HAM atau hak asasi manusia merupakan salah satu istilah yang tak asing lagi di telinga masyarakat. Bahkan kerap kamu pelajari dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau pelajaran sejarah tentang pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia.
Jika ditelisik lagi, pelanggaran HAM dapat terjadi pada hal-hal kecil. Dari hal kecil inilah akan meluas menjadi pelanggaran HAM berat yang merugikan atau mengancam nyawa seseorang. Perlu dipahami bahwa HAM merupakan hak dasar setiap orang yang hidup di dunia ini.
BACA JUGA :
Contoh norma kesopanan di lingkungan sekolah, lengkap dengan penjelasannya
Oleh karena itu, harus dihargai satu sama lainnya. Lantas apa yang dimaksud dengan HAM dan bagaimana contoh pelanggaran HAM di sekolah? Nah, berikut contoh pelanggaran HAM di sekolah beserta pengertian dan arti pentingnya HAM bagi kehidupan setiap orang, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (26/5).
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM).
foto: pexels.com
BACA JUGA :
7 Contoh tanggung jawab siswa di sekolah, wajib dipegang teguh
HAM (Hak Asasi Manusia) merujuk pada hak-hak yang melekat pada setiap orang hanya karena individu ciptaan Yang Maha Esa. HAM adalah hak-hak yang dianggap fundamental, universal, tak terpisahkan, dan tak dapat diganggu gugat yang dimiliki oleh siapapun tanpa memandang ras, suku, agama, jenis kelamin, atau status sosial. Pengertian HAM mencakup hak-hak dasar yang harus dihormati, dilindungi, dan dipenuhi oleh negara dan masyarakat.
Beberapa prinsip dan karakteristik penting yang terkandung dalam pengertian HAM adalah:
1. Universalitas.
HAM berlaku untuk semua orang, tanpa diskriminasi apapun. Setiap individu memiliki hak yang sama dan setara tanpa memandang faktor-faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, atau latar belakang sosial.
2. Kebebasan dan otonomi.
HAM melibatkan hak individu untuk hidup bebas, mengemukakan pendapat, beragama, bergerak, dan membuat keputusan tanpa campur tangan yang tidak sah dari pihak lain, termasuk negara.
3. Perlindungan hukum.
HAM melibatkan perlindungan hukum yang adil dan setara bagi semua orang. Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil, akses ke sistem peradilan yang independen, dan kepastian hukum.
4. Tanpa penyiksaan atau perlakuan yang tidak manusiawi.
HAM melibatkan larangan terhadap penyiksaan, perlakuan yang tidak manusiawi, atau hukuman yang kejam, serta melindungi martabat dan integritas fisik serta psikologis setiap orang.
5. Hak-hak sosial dan ekonomi.
HAM juga mencakup hak-hak sosial dan ekonomi, seperti hak atas pendidikan, kesehatan, perumahan layak, pekerjaan yang adil, dan standar hidup yang layak.
6. Partisipasi dan demokrasi.
HAM melibatkan hak partisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan sosial, politik, dan ekonomi. Setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan memiliki akses informasi yang penting.
Adanya HAM bertujuan untuk melindungi dan mempromosikan martabat manusia, kebebasan individu, dan keadilan sosial. Prinsip-prinsip HAM tertuang dalam berbagai instrumen internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) dan konvensi-konvensi internasional lainnya yang telah diratifikasi oleh banyak negara di dunia.
Pentingnya HAM bagi setiap orang, termasuk siswa di sekolah.
foto: pexels.com
1. Menghormati martabat dan integritas individu.
HAM memastikan bahwa siswa dihormati sebagai manusia yang memiliki martabat dan integritas. Setiap siswa memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil, dihormati, dan tidak mengalami perlakuan yang merendahkan martabatnya. Ini mencakup perlindungan dari tindakan kekerasan fisik, perundungan, atau perlakuan yang tidak manusiawi.
2. Mendorong kemerdekaan berpikir dan berpendapat.
HAM memberikan siswa hak untuk berpikir bebas, mengemukakan pendapat, dan mengekspresikan ide-ide mereka. Di lingkungan sekolah, siswa harus diberi ruang untuk berpartisipasi dalam diskusi, mengajukan pertanyaan, dan menyuarakan pendapat mereka tanpa takut akan hukuman atau pembatasan yang tidak sah. Hal ini mendorong perkembangan pemikiran kritis dan partisipasi aktif dalam pembelajaran.
3. Mewujudkan akses pendidikan yang adil.
HAM menjamin bahwa setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan setara. Siswa tidak boleh didiskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau latar belakang sosial. Hak akses pendidikan yang adil berarti setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih potensinya secara maksimal.
4. Melindungi dari perundungan dan diskriminasi.
HAM melibatkan perlindungan siswa dari perundungan, intimidasi, dan diskriminasi di sekolah. Setiap siswa memiliki hak untuk merasa aman, dihormati, dan tidak mengalami penyalahgunaan kekuasaan atau perlakuan yang merugikan. Pelanggaran HAM seperti perundungan dan diskriminasi dapat berdampak negatif pada kesejahteraan siswa dan kinerja akademiknya.
5. Menghargai kebebasan beragama dan kepercayaan.
HAM memastikan bahwa siswa memiliki hak untuk menjalankan agama atau kepercayaannya tanpa diskriminasi atau tekanan. Siswa memiliki kebebasan untuk menjalankan ibadah, mempertahankan keyakinan, atau memilih tidak beragama. Lingkungan sekolah harus mendukung kebebasan beragama siswa dan menghormati keragaman keyakinan.
6. Mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
HAM membantu siswa memahami nilai-nilai demokrasi, keadilan, kesetaraan, dan menghormati hak asasi manusia. Dengan mempelajari dan menghormati HAM di sekolah, siswa menjadi lebih sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang bertanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, dan berperan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif.
Contoh pelanggaran HAM di sekolah.
foto: pexels.com
1. Perlakuan diskriminatif.
Pelanggaran HAM terjadi ketika siswa diperlakukan secara tidak adil atau didiskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau latar belakang sosial-ekonomi mereka. Contohnya adalah pengabaian terhadap kebutuhan siswa dengan kebutuhan khusus, pengucilan terhadap siswa berdasarkan etnis, atau perlakuan tidak setara terhadap siswa perempuan dalam hal pendidikan atau kesempatan berpartisipasi.
2. Perundungan (bullying).
Pelanggaran HAM terjadi ketika siswa mengalami perundungan fisik, verbal, atau psikologis di sekolah. Perundungan dapat mengakibatkan kerugian emosional, fisik, dan akademik bagi siswa yang menjadi korban. Contohnya termasuk intimidasi, penghinaan, atau penindasan berkelanjutan oleh siswa atau kelompok siswa lainnya.
3. Pelanggaran privasi dan pengawasan yang tidak sah.
Pelanggaran HAM terjadi ketika privasi siswa tidak dihormati atau ketika pengawasan yang tidak sah dilakukan oleh pihak sekolah. Contohnya adalah pengumpulan dan penggunaan data pribadi siswa tanpa izin atau penyebaran informasi pribadi siswa kepada pihak yang tidak berwenang.
4. Kekerasan fisik atau hukuman yang kejam.
Pelanggaran HAM terjadi ketika siswa mengalami kekerasan fisik oleh siswa atau staf sekolah, atau ketika hukuman yang kejam atau tidak manusiawi diterapkan. Contohnya adalah pukulan, tendangan, atau penanganan kasar terhadap siswa, atau hukuman fisik yang melampaui batas wajar dan tidak sesuai dengan pedoman yang berlaku.
5. Pembatasan kebebasan berpendapat.
Pelanggaran HAM terjadi ketika siswa dilarang mengemukakan pendapat atau dihukum karena menyuarakan pandangannya. Pembatasan ini dapat meliputi sensor atau penghukuman terhadap siswa yang berpartisipasi dalam aktivitas protes, diskusi kontroversial, atau kegiatan politik di sekolah.
6. Ketidakadilan dalam sistem disiplin.
Pelanggaran HAM terjadi ketika siswa menghadapi sistem disiplin yang tidak adil, tidak proporsional, atau tidak transparan. Contohnya adalah hukuman yang berlebihan atau tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, pengambilan keputusan yang tidak objektif, atau ketidakmampuan siswa untuk mengajukan banding atau mendapatkan keadilan yang memadai.
Penting untuk mencatat bahwa HAM adalah hak yang dilindungi oleh hukum, dan pelanggaran HAM di sekolah harus ditangani dengan serius dan dihentikan. Lingkungan sekolah yang menghormati dan melindungi HAM siswa penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, inklusif, dan mendukung bagi seluruh siswa.