1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
4 Mei 2023 06:25

Contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah yang wajib siswa terapkan

Sila ke-5 mengajarkan untuk saling menghormati satu sama lain dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sri Jumiyarti Risno

Brilio.net - Sila ke-5 Pancasila pasti tak asing di telingamu bahkan kamu telah menghafalnya di luar kepala. Setiap upacara sekolah di hari Senin pasti ada momen setiap siswa dan guru mengucapkan sila-sila Pancasila.Dasar negara Indonesia inisebagai pedoman bangsa Indonesia terus diajarkan dan ditanamkan nilai-nilainya sejak dini. Termasuk di lingkungan sekolah, nah contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah ini menjadi salah satu bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila.

Contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah ini dapat menjadi inspirasi bagi kamu untuk mengajarkan maupun memaknai sila-sila Pancasila. Sebab sebagai pedoman bermasyaraat, Pancasila sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA :
Pengertian demokrasi Pancasila, ini ciri-ciri, nilai, dan prinsipnya


Berikut contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah yang bisa diajarkan kepada siswa, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (3/5).

Apa itu sila ke-5 Pancasila?

foto: pexels.com

BACA JUGA :
Arti Pancasila sebagai dasar negara, ketahui fungsi dan maknanya

Sila ke-5 Pancasila adalah "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Sila ini menjadi salah satu dari lima sila yang terdapat dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia.

Sila ke-5 ini menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam mendapatkan perlakuan yang adil dan merata, tanpa adanya diskriminasi berdasarkan latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau suku bangsa. Selain itu, sila ini juga mengajarkan untuk saling menghormati satu sama lain dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila ke-5 Pancasila menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mengutamakan prinsip-prinsip keadilan sosial dalam membangun masyarakatnya. Dalam kehidupan sehari-hari, sila ini harus diwujudkan dengan menghargai perbedaan, memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada semua orang, memperjuangkan hak-hak yang sama, serta menghindari diskriminasi dan ketidakadilan.

Pengamalan sila ke-5 Pancasila menjadi penting dalam menjaga kestabilan dan persatuan Indonesia, serta membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dalam hal ini, sekolah juga memiliki peran penting untuk memberikan pendidikan tentang nilai-nilai keadilan sosial dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para siswa dapat menjadi generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesetaraan dan keadilan sosial di masa depan.

Butir-butir pengamalan sila ke-5 Pancasila

foto: pexels.com

Merujuk pada Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 merupakan sebuah keputusan penting yang dibuat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia pada tahun 1978. Ketetapan ini kemudian diperbaharui setelah era reformasi dan diberi nomor baru yaitu No. 1/MPR/2003.

Dalam ketetapan ini, MPR menetapkan sejumlah prinsip dan nilai yang harus dipegang teguh oleh seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, memperkuat sistem demokrasi, serta meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketetapan ini merupakan arahan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengembangkan dan memperkuat bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia diharapkan untuk memahami dan mematuhi ketetapan ini agar dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Berikut butir-butir pengamalan sila ke-5.

- Mengembangkan tindakan yang baik dan mulia yang mencerminkan suasana kekeluargaan dan gotong royong.

- Menunjukkan sikap yang adil dan setara terhadap orang lain.

- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban yang dimiliki.

- Menghormati hak orang lain tanpa terkecuali.

- Senang memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain agar dapat mandiri.

- Tidak menggunakan hak milik untuk memeras atau merugikan orang lain.

- Tidak mempergunakan hak milik untuk tujuan yang bersifat boros atau gaya hidup yang berlebihan.

- Tidak mempergunakan hak milik untuk mengabaikan kepentingan umum.

- Senang bekerja keras dan tekun dalam menjalankan kewajiban.

- Menghargai hasil karya orang lain yang berguna untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.

- Bersedia melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kemajuan dan keadilan sosial yang merata.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags