Brilio.net - Sila ke-5 Pancasila pasti tak asing di telingamu bahkan kamu telah menghafalnya di luar kepala. Setiap upacara sekolah di hari Senin pasti ada momen setiap siswa dan guru mengucapkan sila-sila Pancasila.Dasar negara Indonesia inisebagai pedoman bangsa Indonesia terus diajarkan dan ditanamkan nilai-nilainya sejak dini. Termasuk di lingkungan sekolah, nah contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah ini menjadi salah satu bentuk penerapan nilai-nilai Pancasila.
Contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah ini dapat menjadi inspirasi bagi kamu untuk mengajarkan maupun memaknai sila-sila Pancasila. Sebab sebagai pedoman bermasyaraat, Pancasila sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA :
Pengertian demokrasi Pancasila, ini ciri-ciri, nilai, dan prinsipnya
Berikut contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah yang bisa diajarkan kepada siswa, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (3/5).
Apa itu sila ke-5 Pancasila?
foto: pexels.com
BACA JUGA :
Arti Pancasila sebagai dasar negara, ketahui fungsi dan maknanya
Sila ke-5 Pancasila adalah "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Sila ini menjadi salah satu dari lima sila yang terdapat dalam Pancasila, yaitu dasar negara Indonesia.
Sila ke-5 ini menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam mendapatkan perlakuan yang adil dan merata, tanpa adanya diskriminasi berdasarkan latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau suku bangsa. Selain itu, sila ini juga mengajarkan untuk saling menghormati satu sama lain dan memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila ke-5 Pancasila menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang mengutamakan prinsip-prinsip keadilan sosial dalam membangun masyarakatnya. Dalam kehidupan sehari-hari, sila ini harus diwujudkan dengan menghargai perbedaan, memberikan perlakuan yang sama dan adil kepada semua orang, memperjuangkan hak-hak yang sama, serta menghindari diskriminasi dan ketidakadilan.
Pengamalan sila ke-5 Pancasila menjadi penting dalam menjaga kestabilan dan persatuan Indonesia, serta membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dalam hal ini, sekolah juga memiliki peran penting untuk memberikan pendidikan tentang nilai-nilai keadilan sosial dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga para siswa dapat menjadi generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesetaraan dan keadilan sosial di masa depan.
Butir-butir pengamalan sila ke-5 Pancasila
foto: pexels.com
Merujuk pada Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 merupakan sebuah keputusan penting yang dibuat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia pada tahun 1978. Ketetapan ini kemudian diperbaharui setelah era reformasi dan diberi nomor baru yaitu No. 1/MPR/2003.
Dalam ketetapan ini, MPR menetapkan sejumlah prinsip dan nilai yang harus dipegang teguh oleh seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa, memperkuat sistem demokrasi, serta meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketetapan ini merupakan arahan yang sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengembangkan dan memperkuat bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia diharapkan untuk memahami dan mematuhi ketetapan ini agar dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Berikut butir-butir pengamalan sila ke-5.
- Mengembangkan tindakan yang baik dan mulia yang mencerminkan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
- Menunjukkan sikap yang adil dan setara terhadap orang lain.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban yang dimiliki.
- Menghormati hak orang lain tanpa terkecuali.
- Senang memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain agar dapat mandiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk memeras atau merugikan orang lain.
- Tidak mempergunakan hak milik untuk tujuan yang bersifat boros atau gaya hidup yang berlebihan.
- Tidak mempergunakan hak milik untuk mengabaikan kepentingan umum.
- Senang bekerja keras dan tekun dalam menjalankan kewajiban.
- Menghargai hasil karya orang lain yang berguna untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Bersedia melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai kemajuan dan keadilan sosial yang merata.
Contoh pengamalan sila ke-5 di sekolah yang wajib diterapkan.
foto: pexels.com
1. Menghargai perbedaan dan memperlakukan semua orang dengan adil
Menghargai perbedaan dan memperlakukan semua orang dengan adil tanpa memandang status sosial, agama, ras, atau jenis kelamin adalah salah satu bentuk pengamalan sila ke-5 di sekolah. Di sini, penting bagi guru dan siswa untuk menerapkan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan dalam interaksi sehari-hari di lingkungan sekolah.
Guru dan siswa harus diperlakukan sama, tidak ada diskriminasi dalam memberikan perlakuan atau kesempatan, dan semua siswa harus diberi kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Guru juga harus mendorong siswa untuk menghargai perbedaan dan memperlakukan semua orang dengan adil.
2. Mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat
Mengadakan kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, atau kegiatan yang mendukung keadilan sosial seperti donasi untuk korban bencana alam atau program-program kesejahteraan sosial juga dapat menjadi bentuk pengamalan sila ke-5 di sekolah.
Kegiatan-kegiatan sosial ini akan membantu siswa untuk memahami pentingnya keadilan sosial dan kepedulian terhadap sesama. Selain itu, melalui kegiatan sosial ini, siswa juga akan belajar untuk berbagi dan menghargai keberagaman.
3. Menerapkan aturan dan kebijakan yang adil dan merata untuk semua siswa
Menerapkan aturan dan kebijakan yang adil dan merata untuk semua siswa adalah salah satu cara untuk mengamalkan sila ke-5 di sekolah. Aturan dan kebijakan tersebut harus diterapkan secara konsisten, sehingga semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama.
Misalnya, kebijakan kenaikan kelas atau pelaksanaan ujian harus dilakukan secara transparan dan tidak diskriminatif. Hal ini akan membantu siswa untuk merasa dihargai dan merasa memiliki kesempatan yang sama untuk sukses di sekolah.
4. Menumbuhkan kesadaran pada siswa tentang pentingnya keadilan sosial
Menumbuhkan kesadaran pada siswa tentang pentingnya keadilan sosial juga merupakan bentuk pengamalan sila ke-5 di sekolah. Guru dapat memulai dengan mengajarkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan memberikan contoh-contoh kasus di mana keadilan sosial tidak terpenuhi.
Selain itu, siswa juga harus diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung keadilan sosial, seperti debat atau seminar.
5. Melakukan pengawasan secara ketat terhadap adanya tindakan bullying atau kekerasan di lingkungan sekolah.
Melakukan pengawasan secara ketat terhadap adanya tindakan bullying atau diskriminasi dalam lingkungan sekolah dan memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku juga merupakan bentuk pengamalan sila ke-5 di sekolah. Tindakan bullying atau kekerasan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip keadilan sosial. Oleh karena itu, setiap tindakan bullying atau diskriminasi harus ditindaklanjuti secara serius dan adil.
Sekolah harus memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas untuk menangani tindakan bullying atau kekerasan, termasuk pengawasan yang ketat dan tindakan pencegahan yang tepat. Guru dan staf sekolah harus siap untuk mendengarkan keluhan dari siswa atau orangtua dan memberikan bantuan yang diperlukan.
Dengan melakukan pengamalan sila ke-5 di sekolah, diharapkan siswa akan tumbuh dengan nilai-nilai keadilan sosial dan memiliki kemampuan untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga keadilan dan menghindari diskriminasi atau tindakan tidak adil di masa depan.