Brilio.net - Akhir-akhir ini marak terjadi perilaku bullying di sekolah. Bahkan pada beberapa kasus pun mengakibatkan hilangnya nyawa seorang siswa karena perilaku bullying di sekolah ini. Bullying menjadi masalah serius yang terjadi di lingkungan sekolah. Fenomena ini terus berkembang dan semakin kompleks dengan adanya platform digital dan media sosial yang memungkinkan terjadinya cyberbullying.
Maraknya perilaku bullying di sekolah menunjukkan perlunya perhatian mendalam dari seluruh komunitas pendidikan untuk mencari solusi dan mencegah dampak negatif yang ditimbulkannya. Bullying ini bisa terjadi secara verbal, fisik, maupun psikis. Pihak sekolah dan guru perlu memahami tanda-tanda bullying agar dapat mengidentifikasi siswa yang menjadi korban atau bahkan pelaku bullying. Perilaku tertutup, perubahan drastis dalam perilaku atau kinerja akademik, serta adanya tanda-tanda fisik seperti luka atau memar tanpa alasan yang jelas, dapat menjadi indikasi adanya bullying.
BACA JUGA :
Contoh bullying di lingkungan masyarakat yang patut dihindari, lengkap dengan penjelasannya
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya perilaku bullying di sekolah. Beberapa di antaranya termasuk lingkungan sekolah yang tidak aman dan kurangnya pemantauan dari staf sekolah, kurangnya pendidikan tentang bullying bagi siswa, serta masalah keluarga yang dapat berdampak pada perilaku siswa di lingkungan sekolah. Peningkatan aksesibilitas teknologi dan media sosial juga telah membuka peluang bagi cyberbullying yang menjadi perhatian serius.
Dampaknya untuk korban pun cukup mengerikan dan serius, baik secara fisik maupun psikologis. Mereka mungkin mengalami penurunan kesehatan mental, kecemasan, depresi, hingga berpikir untuk bunuh diri. Dampak negatif dari perilaku bullying di sekolah ini juga dapat mempengaruhi prestasi akademik, ikatan sosial, dan kepercayaan diri korban.
Bullying, atau perundungan, merupakan suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang kali terhadap seseorang dengan tujuan merendahkan, menyakiti, atau menakut-nakuti. Bullying dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan sekolah. Peran guru sangat penting dalam mencegah dan mengatasi perilaku bullying di sekolah. Dengan memahami contoh-contoh perilaku bullying yang sering terjadi, guru dapat lebih peka dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif.
BACA JUGA :
Contoh perilaku bullying di rumah, patut dihindari oleh anak
Lalu, seperti apakah contoh perilaku bullying di sekolah? Berikut contoh perilaku bullying di sekolah, yang patut diperhatikan oleh guru. Seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Rabu (2/8).