Brilio.net - Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah ramah anak telah menjadi perhatian utama di Indonesia. Sekolah ramah anak menempatkan kepentingan dan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama dalam pendidikan. Dengan fokus pada lingkungan belajar yang mendukung, interaksi positif antara guru dan siswa, serta pengembangan keterampilan sosial dan emosional, sekolah-sekolah ini menjadi wahana penting untuk menciptakan contoh sekolah ramah anak di Indonesia.
Dengan pendekatan ini, contoh sekolah ramah anak tidak hanya berupaya meningkatkan prestasi akademis, tetapi juga membentuk pribadi yang tangguh, peduli, dan berdaya saing di era global. Seperti diketahui, sekolah ramah anak merupakan inisiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) untuk mencegah dan mengurangi kasus kekerasan dan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
BACA JUGA :
100 Kata-kata perubahan sikap seseorang, menohok dan bikin hati terenyuh
Contoh sekolah ramah anak atau biasa disingkat SRA sangat berperan penting dan memberikan dampak yang signifikan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Sekolah ramah anak membawa dampak positif lewat prinsip-prinsip dasar yang digunakan, tujuan yang diciptakan, dan program-program yang membantu anak untuk merasa aman dan percaya diri di lingkungan sekolah.
Jika penasaran dan ingin tahu lebih tentang contoh sekolah ramah anak, berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, Jumat (23/2), penjelasan contoh sekolah ramah anak lengkap dengan pengertian dan tujuannya.
BACA JUGA :
15 Contoh norma agama di sekolah, pahami penerapannya dan manfaatnya bagi siswa
Pengertian sekolah ramah anak.
foto: freepik.com
Sekolah ramah anak merupakan konsep pendidikan yang memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan, hak, dan kesejahteraan anak-anak. Sekolah ramah anak bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak secara holistik. Selain fokus pada aspek akademis, sekolah ini juga memberikan perhatian pada aspek sosial, emosional, dan kesehatan anak.
Di Indonesia, sekolah ramah anak memastikan bahwa anak-anak mendapatkan hak-haknya sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Hal ini termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, lingkungan yang aman dan sehat, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Sekolah ramah anak juga harus mendukung inisiatif pemerintah dalam menciptakan pendidikan inklusif yang menerima dan menyediakan pendidikan untuk semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Sekolah ramah anak juga melibatkan anak-anak dalam pengambilan keputusan di tingkat sekolah, memberikan ruang untuk partisipasi aktif anak dalam kegiatan pendidikan, serta memberikan perlindungan dari segala bentuk pelecehan dan eksploitasi. Dengan demikian, sekolah ramah anak di Indonesia mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan suportif bagi perkembangan anak-anak.
Tujuan sekolah ramah anak.
foto: freepik.com
Sekolah ramah anak menyediakan lingkungan belajar yang sesuai dengan peraturan di Indonesia dan mengedepankan keamanan dan dukungan. Sekolah ramah anak bertujuan untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa dengan mencegah kekerasan, diskriminasi, intimidasi, dan pelecehan.
Sekolah ramah anak bertujuan untuk mengasuh anak-anak dalam setiap aspek kehidupan mereka, memastikan kesejahteraan fisik, emosional, sosial, dan intelektualnya. Ini semua tentang menciptakan lingkungan yang holistik untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Sekolah ramah anak tidak hanya memberdayakan siswa untuk memiliki suara dalam urusan sekolah, tetapi juga bekerja untuk melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membangun suasana pendidikan yang mengayomi bagi anak-anak. Sekolah ramah anak dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan saling menghormati bagi anak-anak sesuai dengan peraturan di Indonesia.
Prinsip sekolah ramah anak.
foto: freepik.com
Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia berdasarkan panduan sekolah ramah anak dari Kementerian PPPA tahun 2015, sekolah ramah anak memiliki prinsip-prinsip dasar berikut:
1. Keselamatan dan perlindungan.
Sekolah harus memberikan lingkungan yang aman dan melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi.
2. Partisipasi dan keterlibatan.
Anak-anak harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan dan pendidikan mereka di sekolah.
3. Non diskriminasi.
Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan tanpa adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, suku, agama, atau kondisi sosial ekonomi.
4. Keterjangkauan.
Pendidikan harus dapat diakses oleh semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau berasal dari keluarga yang kurang mampu.
5. Pendidikan yang berkualitas.
Sekolah ramah anak harus memberikan pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
6. Perlakuan yang adil.
Setiap anak harus diperlakukan dengan adil dan dihormati tanpa memandang latar belakang atau kondisi mereka.
Contoh sekolah ramah anak.
foto: freepik.com
1. Sekolah Adiwiyata.
Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang dibuat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan. Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan pembangunan berkelanjutan.
2. Sekolah Aman.
Sekolah Aman merupakan sekolah yang dibuat oleh Kemendikbud dalam rangka untuk melindungi para siswa ketika terjadi bencana dan musibah lainnya secara tiba-tiba. Selain itu, sekolah ini juga berperan sebagai wadah untuk meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik ataupun non akademik.
3. Sekolah Inklusif.
Sekolah Inklusif juga merupakan buatan Kemendikbud yang memberikan pendidikan secara merata termasuk untuk anak berkebutuhan khusus. Dengan begitu, sekolah ini membuka kesempatan bagi siapapun untuk mengembangkan potensi kecerdasan atau bakat yang dimiliki.
4. Pendidikan Anak Merdeka.
Pendidikan Anak Merdeka adalah sekolah yang mendukung dan menumbuhkan kemandirian siswa dan menciptakan suasana kelas yang kondusif serta nyaman ketika melakukan pembelajaran.
5. Pesantren Ramah Anak.
Sesuai dengan namanya, Pesantren Ramah Anak menerapkan nilai-nilai pesantren dan memberikan kenyamanan bagi santri. Mulai dari lingkungan, sarana dan prasarana, serta pembelajaran yang tercipta agar terwujud hak-hak yang adil bagi santri.
6. Sekolah Anti Kekerasan.
Sekolah yang dibuat oleh Kemendikbud ini bertujuan melindungi siswa dari segala bentuk kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. Sehingga anak-anak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir akan mendapatkan perundungan di sekolah.
7. Pangan Jajan Anak Sekolah.
Selain menjaga kenyamanan dan keamanan siswa, sekolah ramah anak juga harus memerhatikan kesehatan lingkungan dan pangan di sekolah. Adanya Pangan Jajan Anak Sekolah membantu siswa untuk bisa menjaga lingkungan dan makanan yang dikonsumsi di sekolah agar tetap sehat.