Brilio.net - Kehidupan bisa diibaratkan seperti lukisan yang diisi oleh berbagai warna yang berbeda-beda. Setiap harinya, kamu bertemu dengan orang-orang yang memiliki latar belakang, budaya, dan keyakinan yang beragam. Teman-teman, tetangga, dan rekan kerjamu adalah bagian dari kehidupan yang penuh dengan warna-warni keberagaman.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu dihadapkan pada keberagaman yang begitu kompleks. Hal ini menuntut kamu untuk belajar menghargai perbedaan dan memiliki sikap toleransi. Kamu perlu belajar untuk hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki keyakinan dan prinsip yang berbeda. Dengan begitu, kamu dapat menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
BACA JUGA :
Cara memutar uang agar bisnis dan investasi menghasilkan keuntungan 100 juta
Toleransi adalah kunci utama dalam menjalani kehidupan yang majemuk. Ketika kamu mampu menerima perbedaan dan menghargai keberagaman, maka kamu dapat membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis. Dengan adanya toleransi, kamu dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar, tanpa harus terpengaruh oleh perbedaan yang ada.
Sebagai bagian dari masyarakat yang majemuk, mari tunjukkan sikap toleransi dalam setiap interaksi dengan sesama. Namun, kamu perlu tahu dulu nih pengertian tentang toleransi dan contoh pengaplikasiannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (15/2), simak ulasan berikut ini.
BACA JUGA :
150 Kata-kata sedih menyentuh hati banget bikin nangis, bijak dan nyesek
Pengertian toleransi.
foto: freepik.com
Toleransi adalah sikap menghormati perbedaan pendapat, keyakinan, dan keberagaman. Menurut ahli sosiologi Emile Durkheim, toleransi adalah kesadaran akan adanya keberagaman dan kebebasan individu untuk berpendapat serta berperilaku sesuai dengan keyakinannya. Dalam model sikap toleransi, individu mampu menerima perbedaan pendapat dan keyakinan tanpa merasa terancam oleh hal tersebut.
Sementara itu, menurut ahli antropologi Margaret Mead, toleransi memiliki pengaruh positif dalam masyarakat karena dapat menciptakan kerukunan dan harmoni antara individu-individu yang memiliki keberagaman. Sikap toleransi juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan saling menghargai. Menurut ahli sosial budaya Max Weber, menjaga keberagaman dalam konteks agama dan sosial budaya sangat penting untuk mencegah konflik dan memperkuat persatuan dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep toleransi memiliki pengaruh yang positif terhadap masyarakat karena mampu menciptakan kerukunan, harmoni, dan inklusivitas. Penting untuk menjaga keberagaman dalam konteks agama dan sosial budaya agar masyarakat dapat hidup dalam damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan.
Contoh toleransi di lingkungan keluarga.
foto: freepik.com
Sikap toleransi di lingkungan keluarga dapat ditunjukkan dengan berbagai contoh. Beberapa di antaranya adalah berikut ini:
1. Menghormati perbedaan pendapat anggota keluarga.
Saat salah satu anggota keluarga memiliki kebiasaan atau kepercayaan yang berbeda, anggota keluarga lainnya tetap menghormati dan menerima perbedaan tersebut. Ketika ada perbedaan pendapat atau keinginan, anggota keluarga saling mendengarkan dan mencoba memahami sudut pandang satu sama lain tanpa memaksakan pendapat masing-masing. Dengan menjalankan sikap toleransi ini, hubungan antar anggota keluarga akan lebih harmonis.
2. Menghargai musik sang adik.
Ketika adik ingin mendengarkan musik keras, sedangkan kakak ingin mendengarkan musik lembut, keduanya saling menghargai dan mencari solusi yang membuat keduanya nyaman. Sikap toleransi di keluarga juga bisa terlihat saat ada anggota keluarga yang sakit, yang lainnya akan saling membantu merawat dan memberikan dukungan yang diperlukan.
3. Menghargai privasi.
Salah satu contoh konkret dari sikap toleransi yang bisa dipraktikkan di lingkungan keluarga sehari-hari adalah dengan menghargai waktu dan privasi masing-masing anggota keluarga. Misalnya, ketika ada anggota keluarga yang butuh waktu sendiri untuk bekerja atau beristirahat, anggota keluarga lainnya akan menghormati dan memberikan ruang untuk mereka. Dengan begitu, akan tercipta suasana yang lebih harmonis dan damai di dalam keluarga.
Contoh toleransi di lingkungan sekolah.
foto: freepik.com
Contoh sikap toleransi di lingkungan sekolah bisa dilihat dari siswa-siswi yang saling mendukung satu sama lain, meskipun beda suku atau agama. Beberapa di antaranya:
1. Saling bantu tanpa melihat latar belakang.
Misalnya, saat ada acara belajar bersama, siswa-siswi saling membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan latar belakang. Selain itu, siswa-siswi juga bisa menunjukkan sikap toleransi dengan menghormati perbedaan pendapat, misalnya dalam diskusi kelas.
2. Patuh pada aturan sekolah.
Dalam tata tertib sekolah, siswa-siswi bisa menunjukkan sikap toleransi dengan patuh terhadap aturan, seperti datang tepat waktu dan menghargai perbedaan dalam berpakaian sesuai dengan kebijakan sekolah. Dalam berinteraksi dengan teman, siswa-siswi bisa menunjukkan sikap toleransi dengan menghargai perbedaan pendapat, misalnya dalam diskusi kelas.
3. Menghormati perbedaan SARA.
Contoh lainnya adalah menghormati perbedaan agama, suku, dan keyakinan. Misalnya saat ada perayaan hari besar agama, siswa-siswi dari agama yang berbeda tetap menghargai dan mendukung teman-temannya. Mereka juga dapat mematuhi tata tertib sekolah dengan tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan. Dengan sikap toleransi ini, lingkungan sekolah akan menjadi tempat yang ramah dan nyaman bagi semua siswa-siswi.
Contoh toleransi di lingkungan masyarakat.
foto: freepik.com
1. Mengikuti kegiatan sosial.
Di lingkungan masyarakat, contoh sikap toleransi adalah ketika seseorang mengikuti kegiatan sosial yang diadakan oleh tetangga atau teman-teman di sekitarnya, meskipun mungkin memiliki perbedaan pandangan atau latar belakang.
2. Mendengarkan pendapat orang lain.
Sikap toleransi juga terlihat ketika memberi kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan mendengarkan pendapat mereka, tanpa memotong pembicaraan atau merasa bahwa pendapatmu lebih penting.
3. Tolong-menolong antar tetangga.
Selain itu, saling tolong-menolong antar tetangga juga merupakan contoh sikap toleransi yang baik, di mana kamu mau membantu tanpa membeda-bedakan antara tetangga yang dekat dengan dirimu atau yang lebih jauh.
4. Bersikap ramah pada sesama.
Selain itu, sikap ramah kepada tetangga juga merupakan contoh sikap toleransi. Meskipun mungkin ada perbedaan, tetaplah ramah dan menghargai orang lain. Jangan membeda-bedakan orang berdasarkan latar belakang, agama, atau kebiasaan mereka. Intinya, sikap toleransi dalam masyarakat adalah tentang menerima, menghormati, dan menghargai perbedaan antar individu. Dengan memiliki sikap toleransi, kamu bisa menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis dan damai untuk semua orang.
Manfaat toleransi dalam kehidupan.
foto: freepik.com
1. Menciptakan kedamaian dan harmoni di masyarakat.
2. Mengurangi konflik dan perpecahan antar kelompok yang berbeda.
3. Membuat masyarakat menjadi lebih inklusif dan ramah terhadap perbedaan.
4. Mendorong kerja sama dan solidaritas di antara individu dengan latar belakang yang berbeda.
5. Meningkatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, agama, dan suku bangsa.
6. Melindungi hak asasi manusia untuk bebas berekspresi dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing.
7. Menghasilkan inovasi dan keragaman dalam berbagai aspek kehidupan.
8. Memberikan contoh positif kepada generasi muda tentang pentingnya hidup rukun dan saling menghormati.
Dengan adanya toleransi, kehidupan masyarakat akan lebih damai, inklusif, dan harmonis.