Brilio.net - Menulis surat pribadi mungkin terdengar kuno di era digital ini, di mana pesan singkat dan email menjadi sarana komunikasi utama. Namun, ada keindahan tersendiri dalam mengirimkan surat pribadi, terutama ketika kamu ingin menyampaikan perasaan atau pesan yang lebih mendalam dan berkesan. Sebuah surat pribadi memiliki kekuatan untuk menciptakan momen yang lebih intim dan personal, sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh pesan teks singkat.
Tidak sedikit orang yang masih merasa bingung ketika harus menulis surat pribadi. Mulai dari bagaimana memulai, apa saja yang perlu disampaikan, hingga bagaimana menutup surat dengan cara yang sopan namun tetap hangat. Menulis surat pribadi memang membutuhkan sedikit usaha lebih dibandingkan dengan sekadar mengetik pesan di ponsel. Namun, ketika dilakukan dengan benar, surat pribadi bisa menjadi kenang-kenangan yang sangat berarti bagi penerimanya.
BACA JUGA :
Contoh surat niaga, lengkap dengan pengertian, jenis, fungsi, dan strukturnya
Untuk itu, memahami cara membuat surat pribadi singkat yang benar sangat penting. Tidak hanya sekadar menulis, tetapi juga memastikan bahwa struktur surat tersebut tertata dengan baik sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan jelas dan efektif. Untuk itu, brilio.net akan membahas secara lengkap bagaimana cara membuat contoh surat pribadi singkat yang benar, dimulai dari memahami strukturnya hingga tips dalam penulisannya.
Struktur surat pribadi singkat.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Contoh surat lamaran kerja email, begini tips dan trik membuatnya agar menarik
Sebelum kamu membahas contoh surat pribadi singkat, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu struktur dasar yang harus ada dalam sebuah surat pribadi. Meskipun surat pribadi cenderung lebih bebas dibandingkan surat resmi, tetap ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan, seperti:
1. Tanggal penulisan.
Tanggal penulisan biasanya diletakkan di bagian kanan atas surat. Tanggal ini berguna sebagai penkamu kapan surat tersebut ditulis.
2. Salam pembuka.
Salam pembuka menjadi bagian penting dalam sebuah surat pribadi. Umumnya, salam pembuka disesuaikan dengan hubungan antara penulis dan penerima surat, seperti Hai, Dear, atau bahkan panggilan akrab lainnya.
3. Isi surat.
Bagian ini merupakan inti dari surat pribadi. Di sini, penulis bebas mengungkapkan perasaannya, cerita, atau informasi yang ingin disampaikan kepada penerima. Gaya penulisan di bagian ini sebaiknya dibuat lebih santai dan sesuai dengan kepribadian penulis.
4. Salam penutup.
Sama halnya dengan salam pembuka, salam penutup juga perlu diperhatikan. Salam penutup bisa berupa Salam hangat, Hormat saya, atau Dengan kasih, tergantung pada seberapa dekat hubungan antara penulis dan penerima surat.
5. Tanda tangan.
Di akhir surat, jangan lupa untuk menambahkan tanda tangan atau setidaknya nama lengkap penulis. Ini menambah kesan personal pada surat tersebut.
Cara membuat surat pribadi singkat yang efektif.
foto: freepik.com
Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu dalam membuat surat pribadi singkat yang efektif dan berkesan:
1. Kenali tujuan penulisan.
Sebelum mulai menulis, tentukan tujuan kamu. Apakah ingin menyampaikan ucapan terima kasih, meminta maaf, atau sekadar menyapa? Dengan mengetahui tujuan, kamu bisa lebih fokus dalam menyusun kata-kata yang tepat.
2. Gunakan bahasa yang sederhana dan jujur.
Surat pribadi tidak perlu menggunakan bahasa yang terlalu formal atau berbelit-belit. Cukup gunakan bahasa yang sederhana, namun tetap menunjukkan kejujuran dan ketulusan hati kamu.
3. Jangan terlalu panjang.
Meskipun surat pribadi cenderung lebih bebas, usahakan untuk tidak membuatnya terlalu panjang. Tetap singkat dan padat, agar penerima tidak merasa bosan saat membacanya.
Contoh surat pribadi.
foto: freepik.com
Nah, untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai surat pribadi singkat, brilio.net mempersiapkan contoh yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, Selasa (13/8).
1. Surat pribadi untuk sahabat yang jauh.
Bandung, 10 Agustus 2024
Dear Andi,
Apa kabar, sobat? Semoga kamu sehat dan bahagia di sana. Rasanya sudah lama sekali sejak kamu terakhir bertemu dan ngobrol bareng. Aku benar-benar kangen momen-momen kamu nongkrong di warung kopi sambil ngobrolin hal-hal kecil yang bikin ketawa.
Aku harap kamu bisa segera ketemu lagi dan mengulang masa-masa itu. Tetap jaga kesehatan ya, Di. Semoga kamu bisa segera bertemu dan menghabiskan waktu bareng lagi.
Salam hangat,
Rina
2. Surat pribadi untuk keluarga.
Jakarta, 15 Agustus 2024
Ayah dan Ibu tersayang,
Apa kabar, Ayah dan Ibu? Aku harap Ayah dan Ibu sehat selalu di rumah. Di sini aku juga baik-baik saja, hanya saja kadang merasa rindu dengan suasana rumah dan masakan Ibu yang selalu bikin kangen.
Aku berencana untuk pulang bulan depan saat liburan, jadi kamu bisa menghabiskan waktu bersama. Sampai jumpa di rumah, Ayah dan Ibu. Jaga kesehatan ya!
Salam sayang,
Budi
3. Surat pribadi untuk guru.
Surabaya, 18 Agustus 2024
Kepada Ibu Siti yang terhormat,
Assalamualaikum Bu. Saya harap Ibu selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua bimbingan dan pelajaran yang Ibu berikan selama saya di sekolah.
Ilmu dan nasihat yang Ibu berikan sangat berharga bagi saya, dan saya akan selalu mengingatnya. Semoga Ibu selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan.
Salam hormat,
Ani
4. Surat pribadi untuk teman lama.
Yogyakarta, 20 Agustus 2024
Hai Putri,
Apa kabar? Rasanya sudah lama banget sejak kamu terakhir ngobrol. Aku harap kamu baik-baik saja di sana. Aku sering ingat masa-masa kamu dulu, saat masih sering main bareng sepulang sekolah.
Aku berharap kamu bisa ketemu lagi dan mengenang masa-masa itu. Jaga diri baik-baik ya, Put. Semoga kamu bisa segera reuni.
Salam hangat,
Mira
5. Surat pribadi untuk pasangan.
Depok, 22 Agustus 2024
Sayangku,
Bagaimana harimu? Aku harap semuanya berjalan lancar. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena selalu ada di sampingku, mendukungku di setiap langkah.
Kamu adalah cahaya dalam hidupku, dan aku bersyukur setiap hari karena memiliki kamu. Aku rindu kamu, dan tidak sabar untuk segera bertemu lagi.
Dengan cinta,
Fahmi