Manfaat mengurangi konsumsi garam bagi kesehatanfoto: pixabay.com
6. Menjaga tubuh dari tekanan darah tinggi
foto: freepik.com
BACA JUGA :
Sering disepelekan kaum milenial, 7 dampak negatif begadang bagi kesehatan tubuh
Ketika kamu mengonsumsi garam, tubuh akan menyimpannya dalam darah. Garam utama yang disimpan adalah natrium, yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Natrium dalam garam membantu tubuh menahan air.
Ketika kamu mengonsumsi garam berlebih, tubuh akan menyimpan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan cairan. Ini menyebabkan peningkatan volume darah, yang dapat meningkatkan tekanan pada dinding pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
7. Menghindarkan dari risiko stroke dan penyakit jantung
BACA JUGA :
Diduga sering pakai kipas angin mengarah ke wajah, wanita ini didiagnosis terkena bells palsy
foto: pixabay.com
Stroke dan penyakit jantung disebabkan aliran pada pembuluh darah tidak berjalan optimal. Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah (aterosklerosis) dan meningkatkan risiko pembuluh darah tersumbat, yang merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Selain itu, pembentukan plak pada jantung akan sebabkan terganggunya fungsi jantung mengedarkan nutrisi ke tubuh melalui darah.
8. Meringankan fungsi ginjal
foto: freepik.com
Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring limbah dan racun dari darah. Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan jumlah limbah yang harus difiltrasi oleh ginjal, sehingga mengurangi beban filtrasi dengan mengurangi konsumsi garam dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Dengan mengurangi beban filtrasi dan risiko kerusakan ginjal, konsumsi garam yang dikurangi dapat membantu menjaga fungsi ginjal tetap optimal.
9. Mengurangi risiko tekena kanker
Garam bukan secara alami langsung menyebabkan kanker. Risiko kanker akan lebih tinggi ketika kamu memiliki pemicunya. Kerusakan pada organ tubuh membuat garam akan bereaksi lebih tinggi.
Garam dapat meningkatkan pertumbuhan dan kerja bakteri sehingga lebih mungkin menyebabkan kerusakan. Kerusakan itu semakin parah ketika dinding pelapis sudah terluka. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan.
10. Memelihara kekuatan tulang
foto: pixabay.com
Garam (natrium klorida) memainkan peran penting dalam keseimbangan cairan tubuh dan fungsi otot, tetapi konsumsi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan tulang. Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan ekskresi kalsium melalui urin.
Tubuh cenderung membuang lebih banyak kalsium saat kadar natrium tinggi, karena kedua mineral ini memiliki keterkaitan metabolik. Kehilangan kalsium dari tulang yang disebabkan oleh pola makan tinggi garam dapat meningkatkan risiko osteoporosis, terutama pada orang yang sudah memiliki risiko tinggi terhadap kondisi ini, seperti wanita pasca-menopause.
Penulis: mgg/Robiul Adil Robani