Brilio.net - Perusahaan zaman sekarang memang beda dari era boomer dulu. Anak-anak muda sekarang bisa menikmati kantor yang dilengkapi snack bar gratis plus ruang main pingpong untuk refresh otak. Fasilitas kerja yang dulu dianggap generasi boomer mewah ini sekarang jadi standar bagi perusahaan yang ingin menarik talenta Gen Z dan Milenial.
Mental health day atau cuti kesehatan mental juga jadi benefit yang makin umum ditawarkan perusahaan saat ini. Karyawan bisa mengambil libur beberapa hari untuk menjaga kesehatan mentalnya tanpa perlu surat dokter. Konsep yang membuat generasi baby boomer menggelengkan kepala ini justru terbukti meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.
BACA JUGA :
Tak cuma pasang virtual background aesthetic, 10 cara agar meeting online nggak berasa bicara sendiri
Tren benefit kerja terus berevolusi mengikuti kebutuhan generasi baru. Remote working maupun jam kerja fleksibel yang dulu dianggap tidak mungkin kini jadi kenyataan di banyak perusahaan. Pergeseran budaya kerja ini mencerminkan perubahan prioritas dari sekadar mengejar gaji tinggi menjadi keseimbangan hidup yang lebih baik.
Lantas apa saja tren company benefits yang bikin generasi boomers geleng-geleng kepala? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini, brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Selasa (29/10).
foto: freepik.com/tirachardz
BACA JUGA :
Biar nggak mudah burnout, ini 7 cara terapkan work life balance yang efektif
1. Cuti kesehatan mental atau mental health day.
Cuti khusus untuk kesehatan mental ini memungkinkan karyawan mengambil waktu istirahat saat merasa overwhelmed atau butuh me-time tanpa perlu surat dokter. Bagi generasi boomer yang terbiasa dengan budaya kerja keras tanpa mengeluh, konsep ini terasa aneh.
Padahal riset menunjukkan, mental health day justru meningkatkan produktivitas jangka panjang. Perusahaan seperti Google, Microsoft, hingga Unilever telah menerapkan kebijakan ini. Karyawan bisa mengambil 3-5 hari per tahun khusus untuk menjaga kesehatan mentalnya.
2. Snack bar dan game room.
Fasilitas kantor modern kini dilengkapi snack bar yang menyediakan camilan gratis sepanjang hari kerja. Ruang game dengan konsol PlayStation, meja pingpong, atau biliar juga menjadi standar di banyak startup.
Tentu hal ini nggak relevan bagi boomer yang menganggap kantor harus formal nan serius, pasalnya fasilitas ini terkesan memanjakan karyawan. Namun konsep ini terbukti meningkatkan interaksi antar karyawan, kreativitas, hingga menciptakan budaya kerja yang lebih menyenangkan. Perusahaan teknologi seperti Facebook bahkan menyediakan kafe maupun restoran gratis untuk karyawannya.
3. Jam kerja fleksibel atau flexible working hours.
Jam kerja fleksibel memungkinkan karyawan memilih sendiri waktu kerjanya, asal output terpenuhi. Beberapa perusahaan menerapkan core hours (misal 11:00-15:00) di mana semua karyawan harus online untuk meeting, sisanya fleksibel.
Konsep ini bertentangan dengan pandangan boomer tentang disiplin kerja jam 9 pagi hingga 5 sore. Namun, saat ini banyak orang merasa flexible hours lebih meningkatkan work-life balance sekaligus kepuasan kerja. Misalnya, perusahaan seperti Twitter maupun Spotify bahkan memberi kebebasan penuh pada karyawan untuk mengatur jam kerjanya.
4. Boleh membawa hingga mendapatkan asuransi hewan peliharaanataupet-friendly office.
Ada kantor yang memperbolehkan karyawan membawa hewan peliharaan mereka ke tempat kerja. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan fasilitas penitipan hewan dan tunjangan perawatan hewan.
Bagi generasi terdahulu, membawa hewan ke kantor menjadi hal yang tidak profesional. Meski begitu, kehadiran hewan peliharaan di kantor justru dapat mengurangi stres bahkan meningkatkan mood karyawan. Amazon maupun Google jadi contoh perusahaan besar yang menerapkan kebijakan pet-friendly ini.
5. Program kesehatan atau wellness programs.
Program kesehatan holistik mencakup kelas yoga, meditasi, nutrisi, hingga konseling. Perusahaan modern menyediakan budget khusus untuk program wellness karyawan, termasuk membership gym hingga aplikasi mindfulness.
Generasi boomer yang terbiasa memisahkan urusan pribadi dan kerja menganggap ini berlebihan. Namun program wellness terbukti mengurangi tingkat stres maupun biaya asuransi kesehatan perusahaan. Nggak heran bila perusahaan seperti Apple menyediakan pusat kebugaran lengkap di dalam kantornya.
6. Cuti tanpa batas atau unlimited paid time off (PTO).
Kebijakan cuti tak terbatas memberikan keleluasaan pada karyawan untuk mengambil libur sesuai kebutuhan tanpa batasan hari tertentu. Bagi boomer yang menganggap cuti harus diatur ketat, ini terdengar mustahil. Faktanya, perusahaan yang menerapkan unlimited PTO melaporkan tingkat kepuasan karyawan lebih tinggi bahkan turnover lebih rendah. Hal seperti ini dilakukan terbukti bisa mempertahankan talenta terbaiknya.
7. Dana pengembangan diri.
Ada kantor yang memberikan anggaran untuk pengembangan diri karyawan, bisa digunakan untuk kursus, workshop, atau sertifikasi apa pun yang diminati, bahkan di luar bidang kerja. Generasi boomer menganggap pelatihan cukup yang terkait pekerjaan saja.
Namun pendekatan pengembangan diri yang lebih luas ini mendorong kreativitas maupun inovasi. Perusahaan seperti Adobe memberikan budget tahunan hingga $10,000 per karyawan atau setara Rp 157 juta untuk pembelajaran mandiri.