1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
27 September 2024 01:40

Dua macam fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya: Penjelasan lengkap dan contohnya

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel sperma dan sel telur untuk membentuk zigot yang akan berkembang menjadi individu baru. Annisa Endriyati Utami

Brilio.net - Fertilisasi adalah proses penyatuan sel sperma dan sel telur untuk membentuk zigot yang akan berkembang menjadi individu baru. Proses ini merupakan bagian penting dari reproduksi seksual yang terjadi pada berbagai jenis organisme. Berdasarkan tempat terjadinya, fertilisasi dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara kedua jenis fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya, serta bagaimana mekanisme masing-masing bekerja di alam.

1. Fertilisasi internal

Fertilisasi internal adalah proses di mana penyatuan antara sel sperma dan sel telur terjadi di dalam tubuh individu betina. Jenis fertilisasi ini biasanya ditemukan pada hewan darat seperti mamalia, reptil, burung, dan sebagian ikan. Dalam fertilisasi internal, pejantan mengirimkan sperma langsung ke tubuh betina melalui alat kelamin, dan pembuahan terjadi di dalam saluran reproduksi betina.

BACA JUGA :
Ibu pengganti berisiko tinggi alami komplikasi kehamilan, ini 7 cara mencegahnya agar hamil tetap aman


Fertilisasi internal merupakan salah satu contoh fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya yang memberikan banyak keuntungan bagi organisme. Karena pembuahan terjadi di dalam tubuh, zigot yang terbentuk akan mendapatkan perlindungan yang lebih baik dari ancaman luar seperti perubahan suhu, predator, atau lingkungan yang tidak bersahabat. Dalam beberapa kasus, seperti pada mamalia, zigot berkembang menjadi embrio yang tetap dilindungi di dalam tubuh induknya hingga siap dilahirkan.

Salah satu ciri utama fertilisasi internal adalah tingginya tingkat keberhasilan pembuahan karena adanya kontrol lebih besar terhadap lingkungan tempat zigot berkembang. Contoh hewan yang menggunakan fertilisasi internal adalah manusia, singa, burung elang, dan ular.

Pada beberapa spesies, fertilisasi internal memerlukan energi yang lebih besar dari betina karena proses ini melibatkan penjagaan dan pemeliharaan zigot hingga siap dilahirkan atau dikeluarkan dalam bentuk telur. Namun, keunggulan ini sebanding dengan tingginya tingkat kelangsungan hidup keturunan.

BACA JUGA :
Hasil test pack positif tapi ternyata belum tentu hamil, ini 7 penyebabnya

Fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya berperan penting dalam pemahaman tentang proses pembuahan yang terjadi di dalam tubuh organisme betina, mencakup berbagai spesies hewan yang memiliki cara reproduksi yang efektif.

2. Fertilisasi eksternal

Sebaliknya, fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh organisme betina. Pada jenis fertilisasi ini, betina mengeluarkan sel telur ke lingkungan luar, sementara pejantan melepaskan sperma di tempat yang sama untuk membuahi telur-telur tersebut. Fertilisasi eksternal biasanya ditemukan pada hewan yang hidup di lingkungan air, seperti ikan, amfibi, dan beberapa spesies invertebrata.

Fertilisasi eksternal sebagai bagian dari fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya memerlukan kondisi lingkungan yang mendukung, terutama keberadaan air, karena sperma membutuhkan medium yang memungkinkan mereka bergerak menuju sel telur. Telur yang telah dibuahi kemudian berkembang di luar tubuh induknya, sering kali dalam lingkungan air atau tempat lembap yang memadai.

Salah satu contoh fertilisasi eksternal adalah pada ikan, di mana betina melepaskan telur-telurnya ke air dan pejantan melepaskan sperma di dekatnya untuk membuahi telur tersebut. Proses ini disebut juga pemijahan, yang banyak diamati pada ikan laut dan air tawar. Fertilisasi eksternal memungkinkan pembuahan terjadi dalam jumlah besar sekaligus, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi, terutama terhadap serangan predator atau perubahan lingkungan yang drastis.

Salah satu kekurangan dari fertilisasi eksternal adalah rendahnya tingkat kelangsungan hidup zigot. Meskipun jumlah telur yang dihasilkan sangat banyak, banyak di antaranya yang tidak berhasil dibuahi atau mati sebelum berkembang menjadi individu baru. Kendati demikian, fertilisasi eksternal masih efisien karena jumlah besar telur yang diproduksi dan potensi penyebaran yang luas.

Fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya dalam konteks fertilisasi eksternal menunjukkan betapa pembuahan di luar tubuh induk memiliki tantangan tersendiri, tetapi juga memiliki keunggulan dalam hal penyebaran keturunan dalam jumlah besar.

Perbedaan dan persamaan fertilisasi internal dan eksternal

Kedua jenis fertilisasi ini memiliki perbedaan mendasar berdasarkan tempat terjadinya. Fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh, memberikan perlindungan lebih baik untuk zigot dan embrio, sedangkan fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh, biasanya di lingkungan air, dan rentan terhadap ancaman lingkungan.

Namun, keduanya juga memiliki persamaan dalam hal tujuan, yaitu memastikan penyatuan sel sperma dan sel telur untuk membentuk individu baru. Baik fertilisasi internal maupun eksternal merupakan bentuk adaptasi yang memungkinkan spesies bertahan hidup dan berkembang biak sesuai dengan kondisi lingkungan tempat mereka hidup.

Dalam fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya, ada faktor lingkungan dan biologis yang mempengaruhi efisiensi masing-masing jenis fertilisasi. Pada fertilisasi internal, lingkungan tubuh induk menciptakan kondisi yang optimal bagi perkembangan zigot, sementara pada fertilisasi eksternal, lingkungan luar menjadi faktor penentu keberhasilan pembuahan.

Fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh organisme betina, memberikan perlindungan lebih baik dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup embrio. Di sisi lain, fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh, biasanya di lingkungan air, dengan risiko yang lebih besar tetapi menghasilkan keturunan dalam jumlah besar.

Memahami kedua jenis fertilisasi ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana berbagai spesies beradaptasi terhadap lingkungan mereka dan memastikan kelangsungan hidup generasi berikutnya. Fertilisasi internal dan eksternal sama-sama penting dalam mempertahankan keragaman dan kesinambungan kehidupan di bumi.

Dengan penjelasan ini, konsep fertilisasi berdasarkan tempat terjadinya menjadi lebih mudah dipahami, terutama dalam melihat bagaimana organisme yang berbeda mengembangkan strategi reproduksi sesuai dengan ekosistem tempat mereka hidup.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags