Brilio.net - Sebagai umat Islam dianjurkan untuk menjaga lisan agar mengucapkan kata-kata yang baik. Karena sesungguhnya lisan diibaratkan sebagai pisau yang bisa melukai orang lain jika tidak digunakan dengan baik.
Sehingga Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk selalu berkata baik dan jika memang tidak mampu, maka lebih baik diam. Dari situlah banyak muncul hadits berkata baik atau diam untuk menjaga lisan.
BACA JUGA :
100 Kata-kata semoga bisa ke Tanah Suci, cocok juga untuk doa setiap hari
Tidak hanya hadits berkata baik atau diam, Allah SWT juga berfirman dalam surat An-Nisa ayat 114 yang memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa menjaga lisannya dan menggantinya dengan berdzikir kepada Allah SWT. Adapun arti yang terkandung dalam surat An-Nisa ayat 114 sebagai berikut:
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."
Sehingga penting bagi setiap orang untuk tahu dan mengerti tentang hadits berkata baik atau diam, apalagi ketika menjalani ibadah puasa Ramadhan yang mengharuskan untuk menjaga lisan dengan sebaik mungkin.
BACA JUGA :
50 Hadits berkata baik, hindari sikap buruk agar tidak menyakiti orang lain
Hadits berkata baik atau diam mampu membantu kamu untuk tahu batasan dalam berkata saat bulan Ramadhan. Ada beberapa hadits mengenai berkata baik atau diam yang bisa menjadi pegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa hadits mengenai berkata baik atau diam yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (12/3).
1. Hadits Allah membenci Muslim yang berkata tanpa dasar
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kamu sering menggunakan lisan untuk berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu, namun perlu diketahui bahwa setiap apa yang dibicarakan itu memiliki batasan agar tidak menyakiti orang lain atau malah dibenci oleh Allah SWT. Karena Allah SWT tidak menyukai umat-Nya yang berkata tanpa dasar atau menanyakan sesuatu yang tidak bermanfaat kepada seseorang. Maka hendaklah menjaga lisan dan dasar ucapan yang ingin disampaikan kepada seseorang.
"Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga perkara pula. Allah meridhai kalian bila menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya, berpegang teguh pada tali (agama) dan tidak terpecah belah. dan Allah membenci kalian bila kalian suka berkata tanpa dasar, banyak bertanya yang tidak bermanfaat, serta menyia-nyiakan harta." (HR At-Tirmidzi).
2. Hadits menjaga lisan
"Sesungguhnya seorang hamba mengatakan suatu kalimat yang mendatangkan murka Allah Ta'ala yang ia tidak menaruh perhatian padanya namun mengakibatkan dijerumuskan ke dalam neraka jahanam." (HR Bukhari).
Melalui hadits tersebut, kamu harus lebih hati-hati dalam mengatakan sesuatu dan lebih menjaga lisan, karena sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui apa yang baik dan buruk untuk diucapkan oleh umat-Nya. Jangan sampai kamu mendapat murka dari Allah SWT hanya karena tidak menjaga lisan.
3. Hadits larangan menceritakan aib sendiri
"Setiap umatku mendapat pemaafan kecuali orang yang menceritakan aibnya sendiri. Sesungguhnya diantara perbuatan menceritakan aib sendiri adalah seorang yang melakukan suatu perbuatan (dosa) di malam hari dan sudah ditutupi oleh Allah SWT kemudian di pagi harinya dia sendiri membuka apa yang ditutupi Allah itu." (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Allah SWT sangat menyayangi umat-Nya sehingga rela untuk menutup segala aib umat-Nya. Namun ada beberapa orang yang justru dengan bangga menceritakan keburukan dirinya ke orang lain dengan menggunakan lisannya. Jangan sampai kamu tergolong dalam orang-orang tersebut, agar senantiasa mendapat ampunan dari Allah SWT.
4. Hadits tentang keutamaan diam
Rasulullah Muhammad SAW juga bersabda, "Diam adalah keamanan." (HR. Tirmidzi), kamu bisa menjaga lisan untuk tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu dan bisa merugikan diri sendiri atau orang lain. Ketika kamu memilih untuk diam dan menjaga perkataan saat berkomunikasi, maka setidaknya Allah SWT memberikan kamu keamanan dan senantiasa menutup aibmu agar tidak keluar dari mulut sendiri. Maka diamlah jika tidak bisa berkata dengan ucapan-ucapan yang baik.
5. Hadits tentang menahan amarah
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Siapa yang menahan amarahnya ketika dia mampu melampiaskannya, Allah akan memanggilnya di hadapan semua makhluk pada hari kiamat, lalu diizinkan untuk memilih huraunya." (HR. Abu Dawud).
Ketika sedang marah, tentunya kebanyakan orang kurang bisa mengontrol ucapan dan kata-kata yang keluar dari lisan. Sehingga hadits tentang manahan amarah, erat kaitannya dengan hadits berkata baik atau diam. Maka cobalah untuk menahan amarah dan perkataan agar tidak terjerumus ke dalam murka Allah SWT.
6. Hadits tentang berpikir sebelum berkata
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Apabila seorang di antara kalian ingin berbicara, hendaklah dia berpikir sebelumnya apakah kata-katanya itu akan membawanya ke surga atau ke neraka." (HR. Tirmidzi).
Melalui hadits tersebut diingatkan untuk selalu berpikir dahulu sebelum mengatakan sesuatu agar tidak menyakiti hati orang lain dan dibenci oleh Allah SWT. Maka biasakanlah diri untuk tidak tergesa-gesa dalam mengucapkan sesuatu, cobalah dipikir secara matang sebelum keluar dari mulut.
7. Hadits tentang bahaya lisan
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Sebagian besar dosa anak Adam berasal dari lisannya." (HR. Tirmidzi).
Menggunakan lisan memang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kamu harus bisa menjaga dan belajar untuk mengatakan hal-hal baik. Hadits tersebut menjelaskan dan sekaligus memberi peringatan keras bahwa kamu perlu tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam. Maka sebaiknya katakanlah ucapan yang baik atau diam agar senantiasa mendapat ridho Allah SWT.