Brilio.net - Usai dilantik, para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih bersiap untuk menghadapi pembekalan di Lembah Tidar, Jawa Tengah. Rencananya, mereka akan menginap dalam tenda dari tanggal 25 hingga 27 Oktober 2024. Selain pembekalan, agenda ini juga mencakup kegiatan outbond untuk saling mengenal antar anggota kabinet.
Pemilihan Lembah Tidar sebagai lokasi pembekalan tentu bukan tanpa alasan. Gunung Tidar, yang terletak di Magelang, memiliki nilai strategis dan sejarah yang kaya. Menariknya, tempat ini juga memiliki kedekatan dengan latar belakang Presiden Prabowo Subianto sebagai alumnus Akademi Militer, menjadikannya pilihan yang tepat untuk acara penting ini.
BACA JUGA :
9 Potret tenda menteri-wamen Prabowo saat pembekalan di Akmil, fasilitas komplet serasa di rumah
Gunung Tidar atau Lembah Tidar bukan hanya sekadar lokasi, tetapi juga menyimpan banyak kisah dan legenda. Dengan tinggi 503 meter, gunung ini dijuluki "paku tanah Jawa" karena dipercaya memiliki peranan penting dalam kosmologi masyarakat Jawa.
Banyak orang meyakini bahwa tempat ini adalah pusat energi spiritual yang menghubungkan langit dan bumi. Nah seperti apa sejarahnya? Berikut rangkuman brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (24/8).
Sejarah dan legenda Gunung Tidar.
BACA JUGA :
Prabowo Subianto minta menteri ganti pejabat yang tak becus bekerja
foto: Instagram/@kebunrayagunungtidar
Sejarah Gunung Tidar sangat kental dengan mitos dan kepercayaan masyarakat setempat. Dikenal sebagai "pusatnya Tanah Jawa", letak geografisnya yang berada di tengah Pulau Jawa menambah bobot mitos ini. Masyarakat percaya bahwa pulau ini dulunya adalah pulau yang mengapung di lautan, dan demi menjaga keseimbangannya, para dewa menancapkan paku bumi yang kemudian menjadi Gunung Tidar.
Selain mitos tersebut, kisah Syaikh Subakir juga sangat terkenal. Pada abad ke-14, ia diutus untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa yang saat itu dikuasai kekuatan gaib jahat. Dengan kesaktiannya, Syaikh Subakir berhasil menaklukkan kekuatan jahat dan menancapkan tombak sakti di puncak gunung ini, yang diyakini sebagai "paku bumi" yang menjaga Pulau Jawa dari bencana.
Kisah Syaikh Subakir tercatat dalam berbagai sumber, termasuk "Babad Tanah Jawi" dan "Serat Centhini". Meskipun tidak ada bukti sejarah konkret, legenda ini menjadi bagian penting dari kepercayaan masyarakat Jawa. Makamnya yang terletak di lereng Gunung Tidar kini menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.
Akademi militer di Lembah Tidar
Kini, Lembah Tidar dikenal luas sebagai markas Akademi Militer (Akmil). Didirikan pada tahun 1945, akademi ini menjadi institusi utama yang mendidik calon perwira TNI Angkatan Darat. Lembah Tidar melambangkan ketangguhan dan disiplin, menjadi tempat di mana para taruna dan taruni dilatih dengan pendidikan fisik, mental, dan intelektual yang mumpuni.
Akmil di Lembah Tidar tidak hanya mengajarkan ilmu militer, tetapi juga nilai-nilai kepemimpinan dan dedikasi terhadap bangsa. Suasana alam yang mendukung menjadikan tempat ini ideal untuk pendidikan militer. Para peserta didik bisa fokus dalam membentuk karakter dan kemampuan taktis mereka.
Lokasi Lembah Tidar yang terpencil menambah kesan khidmat bagi para taruna dalam menjalani pendidikan. Dengan alam yang indah dan suasana yang tenang, mereka dapat lebih mudah merenung dan berpikir tentang masa depan mereka sebagai pemimpin bangsa. Keberadaan Akmil di sini juga menjadi bagian dari sejarah panjang Lembah Tidar, yang terus melahirkan generasi-generasi penerus yang siap mengabdi untuk tanah air.
Dengan segala keunikan dan nilai historisnya, Lembah Tidar bukan hanya sekadar tempat, tetapi juga simbol kebangkitan dan kekuatan. Pembekalan Kabinet Merah Putih di tempat ini membawa harapan akan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Sejarah, mitos, dan pendidikan berpadu dalam harmoni yang menarik, menjadikan Lembah Tidar sebagai lokasi yang penuh makna bagi setiap yang menginjakkan kaki di sini.