1. Home
  2. ยป
  3. Ragam
15 Juli 2024 19:40

Jangan disepelekan, 6 makanan yang perlu dihindari bagi penderita darah tinggi

Hipertensi terjadi ketika kondisi tekanan sistolik melebihi atau setara dengan 140 mmHg, Sri Jumiyarti Risno
HL: freepik.com

Brilio.net - Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi di mana terjadi tekanan darah pada arteri meningkat melebihi batas normal. Umumnya tekanan darah terdiri dari dua yakni tekanan darah sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik merupakan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara tekanan diastolik ialah tekanan saat jantung berada dalam kondisi rileks ketika menerima darah kembali ke ruang jantung lalu sebelum kembali memompanya ke seluruh tubuh.

BACA JUGA :
Waspada pemanis buatan, kenali jenis dan dampak buruknya terhadap kesehatan


Hipertensi atau tekanan darah tinggi ini dapat terjadi ketika kondisi tekanan sistolik melebihi atau setara dengan 140 mmHg, sedangkan diastolik melebihi atau sama dengan 90 mmHg. Jika hipertensi terjadi terus menerus dan dibiarkan begitu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Bahkan tak jarang mengakibatkan komplikasi penyakit serius, misalnya stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, dan sebagainya. Oleh karena itu, pentingnya aware pada penyakit ini sedini mungkin.

Penyebab hipertensi dapat terbagi menjadi dua yakni penyebab hipertensi primer dan sekunder. Penyebab hipertensi primer belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa faktor pemicu seperti genetik, gaya hidup tidak sehat, obesitas, hingga proses penuaan.

BACA JUGA :
Waspada pemanis buatan, kenali jenis dan dampak buruknya terhadap kesehatan

Sementara, hipertensi sekunder berkaitan dengan kondisi medis seperti penyakit ginjal, sindrom conn, sindrom cushing, tumor kelenjar adrenal, obstructive sleep apnea, koarktasio aorta, dan kebiasaan konsumsi obat-obatan tertentu seperti pil KB, anti nyeri, anti depresan dan sebagainya.

Nah, bagi kamu yang sudah didiagnosa mengidap hipertensi perlu menjaga makanan tertentu agar tekanan darah tidak melonjak batas normal. Lantas makanan apa saja yang picu tekanan darah atau hipertensi?

Berikut makanan yang perlu dihindari bagi penderita darah tinggi, disadur brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (15/7)

Makanan yang dihindari penderita darah tinggi.

foto: freepik.com

Menyadur dari laman Healthline dan Medical News Today, terdapat beberapa jenis makanan yang perlu dihindari pengidap hipertensi karena meningkatkan lonjakan tekanan darah, diantaranya:

1. Makanan tinggi garam.

Garam memiliki kandungan natrium yang tinggi, kandungan inilah sumber utara tekanan darah yang berakibat pada penyakit jantung. Pasalnya garam berpengaruh pada keseimbangan cairan dalam darah.

Umumnya garam meja mengandung sekitar 40% natrium. Jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memburuk kesehatan. Bagi pengidap hipertensi disarankan untuk konsumsi garam tidak lebih dari 2.300 mg natrium atau tidak lebih dari 1 sendok teh garam setiap harinya. Makanan yang tinggi natrium biasanya terdapat di cemilan atau makanan asin.

2. Daging olahan.

Selain makanan tinggi garam, daging olahan seperti sosis juga memiliki kandungan yang tinggi natrium. Selain sebagai pengawet, natrium tambahan pada daging olahan membuat rasanya lebih kaya rasa. Ketika konsumsi daging olahan kamu perlu berhati-hati jangan sampai berlebihan.

3. Acar.

Acar salah satu jenis makanan yang cukup digemari masyarakat. Terlebih sebagai tambahan makanan seperti martabak telur, nasi goreng, dan sejenisnya. Acar biasanya terdiri dari potongan sayur timur, wortel, dan sedikit cabai. Sekilas memang menyehatkan, namun ternyata acar diberi bahan tambahan garam agar awet.

Oleh sebab itu, tidak direkomendasikan dikonsumsi oleh pengidap hipertensi atau darah tinggi. Tambahan garam ini akan mengendap dalam mentimun sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memperparah kondisi si penderita darah tinggi.

4. Kulit ayam.

Kulit ayam memang sangat enak, apalagi jika digoreng lalu konsumsi bersama sambal atau nasi. Wah, menggiurkan selera. Tapi siapa sangka, kulit ayam menjadi salah satu makanan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap hipertensi. Sebab, kulit ayam mengandung banyak lemak jenuh hingga lemak trans. Apalagi diolah secara digoreng tentu tidak baik untuk kesehatan.

5. Makanan tinggi manis.

Makanan manis cenderung tinggi kalori ekstra maupun tinggi gula. Ketika kerap dikonsumsi dapat berakibat berat badan bertambah secara signifikan. Jika kelebihan berat badan menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Pasalnya tumpukan lemak dalam tubuh membuat jantung bekerja ekstra.

Alhasil terjadi penyempitan pembuluh darah yang berakibat tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, kamu perlu batasi konsumsi gula harian. Ingat tidak boleh jajan sembarangan karena berdampak buruk bagi kesehatan.

6. Makanan yang tinggi lemak jenuh.

Susu full cream, mentega, margarine, keju, mayonnaise, kuning telur, sapi, atau kambing. Bumbu seperti kecap, msg, terasi, saus, sambal maupun bumbu penyedap lainnya umumnya mengandung tinggi natrium.

Jenis makanan dan minuman ini juga memiliki tinggi kolesterol sekaligus lemak jenuh. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat memperparah penyakit hipertensi.

Faktor risiko hipertensi.

foto: freepik.com

Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang terkena hipertensi atau tekanan darah tinggi, meliputi:

1. Usia di atas 65 tahun.

2. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.

3. Obesitas.

4. Adanya riwayat keluarga pengidap hipertensi.

5. Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.

6. Jarang berolahraga.

7. Berlebihan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein.

8. Memiliki kebiasaan merokok.

9. Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.

10. Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.

11. Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.

Gejala hipertensi (tekanan darah tinggi)

foto: freepik.com

Hipertensi ringan:

- Sakit kepala

- Mimisan

- Masalah penglihatan

- Nyeri dada

- Telinga berdengung

- Sesak napas

- Aritmia

Hipertensi berat:

- Kelelahan

- Mual dan/atau muntah

- Kebingungan

- Merasa cemas

- Nyeri pada dada

- Tremor otot

- Adanya darah dalam urine

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags