Brilio.net - Usai dinyatakan hamil, tentu seorang ibu harus selalu menjaga kesehatan agar pertumbuhan janin bisa berkembang dengan normal. Kebiasaan-kebiasaan sebelum hamil seperti makan sembarangan maupun makan tidak sehat harus segera dihindari sebab bisa memicu gangguan perkembangan janin.
Kondisi intrauterine growth restriction (IUGR) atau gangguan pada perkembangan janin dalam rahim ini merupakan kondisi di mana janin berukuran lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan ibunya. Oleh karena itu penting menjaga kesehatan sekaligus menghindari kebiasaan buruk ibu hamil yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.
BACA JUGA :
Kenali risiko dan bahaya kopi untuk ibu hamil, lengkap dengan anjuran batas maksimum konsumsi kafein
Penyebab ibu hamil mengalami gangguan perkembangan janin bisa terjadi karena faktor genetik maupun gaya hidup. Lantas apa saja kebiasaan yang memicu gangguan perkembangan janin ini? Yuk simak ulasan di bawah ini! Disadur brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (17/7)
Kebiasaan yang memicu gangguan perkembangan janin.
foto: freepik.com
BACA JUGA :
85 Kata-kata perjuangan ibu hamil, bikin kuat dan bersemangat dalam menunggu si buah hati
1. Kebiasaan merokok pasif maupun aktif.
Merokok selama kehamilan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada janin. Zat-zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, dapat mengurangi aliran oksigen ke janin, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit tertentu seperti berat lahir rendah, kelahiran prematur, cacat lahir, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), hingga masalah pernapasan dan perkembangan paru-paru si bayi.
2. Minum minuman yang tinggi kafein.
Sebelum hamil mungkin suka minum minuman yang tinggi kafein seperti kopi maupun teh. Saat hamil sebaiknya kurangi kebiasaan ini pasalnya konsumsi kafein secara berlebihan bisa menyebabkan keguguran janin, lahir dengan berat badan dibawah normal, hingga kematian janin sebelum kelahiran.
3. Konsumsi makanan & minuman manis.
Kebiasaan mengonsumsi serba manis sebaiknya dihindari. Sebab, bisa membuat sang ibu mengalami diabetes. Jika sang ibu mengalami diabetes selama proses kehamilan besar kemungkinan membuat si janin lebih mudah terinfeksi hingga menurunkan penyakit ke janinnya.
Selain itu, diabetes yang dialami oleh sang ibu juga memiliki risiko menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terganggu, seperti mengalami keguguran hingga pertumbuhan janin yang amat besar atau makrosomia.
4. Kebiasaan makan junk food.
Junk food atau makanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan. Jenis makanan ini minim kandungan nutrisi sehingga jika terus-menerus mengonsumsi bisa membuat pertumbuhan si janin jadi terganggu. Daripada konsumsi junk food sebaiknya ubah dengan makanan yang kaya nutrisi bermanfaat bagi janin, seperti sayur dan buah-buahan.
5. Tidak mengonsumsi buah dan sayur.
Malas mengonsumsi buah dan sayur menjadi kebiasaan yang harus dihindari. Selama kehamilan ibu membutuhkan banyak nutrisi yang diberikan ke janin. Oleh karena itu, buah dan sayur jadi sumber nutrisi yang baik untuk pertumbuhan bayi.
Selain itu, buah dan sayur kaya akan vitamin maupun mineral yang membantu perkembangan janin sekaligus menjaga kesehatan tubuh bumil. Dan nggak kalah penting, mengonsumsi buah dan sayur selama kehamilan juga membantu mengurangi keluhan serta mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.
6. Sering begadang.
Bumil sebaiknya lebih banyak beristirahat. Kebiasaan begadang bisa berdampak buruk bagi kesehatan janin. Bahkan mengganggu kualitas hidup ibu hamil seperti lebih sering cemas hingga stres selama kehamilan.
Bila tidak segera diatasi, bisa dikaitkan dengan kelahiran prematur, diabetes gestasional, preeklampsia, atau bahkan yang lebih parahnya bisa meningkatkan risiko baby blues usai melahirkan.
7. Tidak olahraga.
Kebiasaan tidak olahraga tidak hanya mengganggu kesehatan ibu tetapi juga mengganggu perkembangan janin. Padahal dengan olahraga ringan bisa membantu bumil dalam mencegah insomnia saat hamil, nyeri otot, kenaikan berat badan berlebih, masalah suasana hati, membantu perlancar persalinan, hingga membantu perbaiki posisi janin dalam kandungan.
8. Sering mandi air hangat.
Ibu hamil sebaiknya menghindari mandi air hangat. Pasalnya air hangat bisa berisiko menyebabkan gangguan pada janin, seperti keguguran, gangguan pada proses pembentukan otak maupun saraf, atau bahkan menyebabkan hernia pada bayi. Jika terpaksa mandi air hangat sebaiknya tidak melebihi 38 derajat celcius dan hindari berendam.
Cara mencegah gangguan pada janin.
foto: freepik.com
1. Perawatan prenatal yang baik.
Di masa kehamilan jangan lupa kunjungi dokter untuk melakukan proses pemeriksaan prenatal untuk memantau perkembangan janin dan kesehatan ibu.
Selain itu, perlakukan skrining dan tes yang direkomendasikan untuk mendeteksi masalah kesehatan potensial pada ibu dan janin sejak dini.
2. Konsumsi nutrisi yang seimbang.
Mengonsumsi makanan yang seimbang, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan produk susu. Jangan lupa konsumsi suplemen asam folat sebelum dan selama kehamilan supaya mencegah cacat tabung saraf.
Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi asupan yang cukup dari vitamin dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin D.
3. Hindari asap rokok dan alkohol.
Kedua benda tersebut tidak baik untuk ibu hamil. Zat rokok maupun alkohol bisa memicu gangguan pada janin atau bahkan kematian pada janin.
4. Sebisa mungkin tidak stres.
Apa yang dirasakan ibu berpotensi dirasakan oleh si janin. Oleh karena itu, seorang ibu harus menghindari stres dengan latihan yoga, meditasi, atau latihan pernapasan agar mengurangi stres.
Nggak cuma itu, seorang ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau lingkungan sekitarnya. Melalui dukungan tersebut membantu ibu hamil mengelola stres maupun kecemasan.