1. Home
  2. »
  3. Ragam
28 Oktober 2024 14:40

Jenis-jenis PLTA berdasarkan konstruksi dan cara membendung air

Pelajari berbagai jenis Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdasarkan konstruksi dan metode pembendungan air. Annisa Endriyati Utami

Brilio.net - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan listrik. PLTA tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga efisien dalam menghasilkan energi dalam jumlah besar. Berdasarkan konstruksi dan cara membendung air, PLTA dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Artikel ini akan membahas berbagai jenis PLTA dan karakteristik unik masing-masing.

1. PLTA Bendungan (Dam-based Hydropower)

PLTA bendungan adalah jenis yang paling umum dan dikenal luas. Dalam sistem ini, sebuah bendungan dibangun untuk menahan aliran sungai, menciptakan reservoir atau waduk. Air yang disimpan di waduk kemudian dialirkan melalui turbin untuk menghasilkan listrik. Bendungan ini tidak hanya berfungsi untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk pengendalian banjir dan penyediaan air irigasi. Contoh terkenal dari PLTA bendungan adalah Bendungan Hoover di Amerika Serikat.

BACA JUGA :
Fakta PLTB Sidrap yang baru diresmikan Presiden Jokowi


2. PLTA Aliran Sungai (Run-of-River Hydropower)

Berbeda dengan PLTA bendungan, PLTA aliran sungai tidak memerlukan waduk besar. Sistem ini memanfaatkan aliran air yang ada untuk menggerakkan turbin. PLTA aliran sungai lebih ramah lingkungan karena tidak mengganggu ekosistem sungai secara signifikan. Namun, produksi listriknya dapat bervariasi tergantung pada debit air sungai. PLTA ini cocok untuk daerah dengan aliran sungai yang stabil sepanjang tahun.

3. PLTA Terowongan (Diversion Hydropower)

PLTA terowongan, atau dikenal juga sebagai diversion hydropower, menggunakan terowongan atau kanal untuk mengalihkan sebagian aliran sungai ke turbin. Sistem ini tidak memerlukan bendungan besar, sehingga dampak lingkungannya lebih minimal. PLTA terowongan sering digunakan di daerah pegunungan di mana aliran air dapat dialihkan dengan mudah melalui gravitasi.

4. PLTA Penyimpanan Pompa (Pumped Storage Hydropower)

PLTA penyimpanan pompa adalah sistem yang lebih kompleks dan digunakan untuk menyimpan energi. Pada saat permintaan listrik rendah, air dipompa dari reservoir bawah ke reservoir atas. Ketika permintaan listrik meningkat, air dari reservoir atas dilepaskan kembali ke reservoir bawah melalui turbin, menghasilkan listrik. Sistem ini berfungsi sebagai baterai besar yang menyimpan energi untuk digunakan saat dibutuhkan.

BACA JUGA :
Ini yang dilakukan Telkomsel pasca pemadaman listrik

5. PLTA Pasang Surut (Tidal Hydropower)

Meskipun tidak sepenuhnya berbasis sungai, PLTA pasang surut memanfaatkan perbedaan ketinggian air laut akibat pasang surut untuk menghasilkan listrik. Bendungan dibangun di muara sungai atau teluk untuk menangkap air pasang. Ketika air surut, air dilepaskan melalui turbin untuk menghasilkan listrik. PLTA pasang surut memiliki potensi besar di daerah pesisir dengan perbedaan pasang surut yang signifikan.

Keuntungan dan Tantangan

Setiap jenis PLTA memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri. PLTA bendungan, misalnya, dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dan stabil, tetapi memerlukan investasi awal yang tinggi dan dapat berdampak pada ekosistem lokal. PLTA aliran sungai dan terowongan lebih ramah lingkungan tetapi mungkin tidak seefisien dalam menghasilkan listrik. Sementara itu, PLTA penyimpanan pompa menawarkan fleksibilitas dalam manajemen energi tetapi memerlukan infrastruktur yang kompleks.

Pemilihan jenis PLTA yang tepat sangat bergantung pada kondisi geografis dan kebutuhan energi suatu daerah. Dengan memahami berbagai jenis PLTA berdasarkan konstruksi dan cara membendung air, pengembang energi dapat merancang sistem yang efisien dan berkelanjutan. Energi air, sebagai sumber daya terbarukan, memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi global sambil meminimalkan dampak lingkungan. Dengan inovasi dan teknologi yang terus berkembang, PLTA akan terus menjadi pilar utama dalam transisi menuju energi bersih.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags