Brilio.net - Dalam berkomunikasi yang melibatkan orang banyak, pasti kamu mendengar istilah "persuasi/persuasif". Pada dasarnya, persuasi bermakna segala upaya yang dilakukan seseorang untuk meyakinkan/membujuk orang lain demi mencapai suatu pemahaman. Hal ini lumrah dilakukan oleh siapapun dan dalam konteks apapun.
Namun, perlu kamu tahu juga, bahwa upaya tersebut dapat berfungsi sebagai usaha yang positif atau malah berdampak negatif pada dirimu. Supaya kamu tidak terjerumus kedalam hal-hal negatif, kamu harus memahami mengenai pengertian dari kata persuasi juga dengan ciri-ciri, dan contoh penggunannya.
BACA JUGA :
20 Contoh kata populer menarik dan unik tahun 90-an, ada yang terdengar aneh tapi tetap gaul
Mempelajari lebih dalam seputar kata persuasi, dapat berguna juga saat kamu ingin menyamakan pemikiran atau pendapat dengan orang lain, agar pesan dan keinginan yang kamu mau bisa tersalurkan dengan efektif. Beberapa langkah juga perlu kamu lakukan, hingga pada akhirnya lawan bicara atau audiens yang menyimak pesan darimu dapat lebih menangkap intisari dari seluruh rangkaian komunikasi yang telah kamu jalin. Kata persuasi adalah kunci dari sekian banyak teknik komunikasi yang efisien, jika kamu ingin mempelajarinya, kamu bisa melihat informasi dibawah ini.
Tidak perlu berlama-lama lagi, yuk simak artikel ini hingga habis. Berikut pengertian, ciri, dan contoh dari kata persuasi. Seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (18/4).
Pengertian kata persuasi.
BACA JUGA :
75 Contoh kata ironi menusuk hati, penuh sindiran halus bagi yang mendengarnya
foto: freepik.com
Pengertian dari kata persuasi perlu diketahui terlebih dahulu dari makna persuasi. Persuasi adalah usaha untuk mengubah, memperkuat, atau mengarahkan sikap, keyakinan, atau perilaku seseorang atau kelompok melalui penggunaan kata-kata, argumen, atau teknik komunikasi lainnya. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang lain agar setuju atau bertindak sesuai dengan pandangan atau keinginan kita. Kata persuasi adalah melibatkan konsep komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, atau perilaku seseorang atau kelompok dengan menggunakan berbagai strategi dan teknik komunikasi.
Di dalam ilmu bahasa, persuasi sering dikaji dalam konteks retorika, yaitu seni atau ilmu tentang bagaimana menggunakan kata-kata dengan efektif untuk meyakinkan, menggerakkan, atau mempengaruhi orang lain. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kata persuasi bermakna serangkaian kata-kata yang memiliki tujuan untuk membujuk orang lain agar menjadi satu pandangan, pemikiran, ataupun keinginan dengan kita.
Dalam konteks ilmu bahasa, kata persuasi adalah pemahaman mendalam tentang struktur bahasa, kekuatan kata-kata, serta keterampilan dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan. Persuasi juga mencakup pemahaman tentang bagaimana bahasa dapat digunakan untuk membangun argumen yang kuat, memanipulasi emosi pendengar, dan mempengaruhi persepsi mereka.
Pengertian kata persuasi dalam ilmu bahasa Indonesia juga mencakup pemahaman tentang berbagai teknik dan strategi persuasif, seperti penggunaan analogi, perbandingan, retorika figuratif, dan berbagai jenis argumen. Selain itu, pemahaman tentang audiens juga merupakan bagian penting dari persuasi dalam konteks bahasa, termasuk dalam memilih gaya bahasa, kata-kata, dan argumen yang paling efektif untuk mencapai tujuan persuasif.
Dalam praktiknya, penggunaan kata persuasi dalam ilmu bahasa Indonesia dapat ditemui dalam berbagai situasi komunikasi, mulai dari pidato politik, iklan, kampanye sosial, hingga argumen dalam tulisan akademik. Pentingnya pemahaman tentang persuasi dalam konteks bahasa Indonesia adalah untuk memungkinkan individu untuk berkomunikasi dengan lebih efektif, meyakinkan, dan memengaruhi orang lain dengan cara yang bertanggung jawab dan etis.
(Magang/Zidan Fajri)
Ciri-ciri kata persuasi.
foto: freepik.com
Ciri-ciri dari kata persuasi memiliki karakteristiknya tersendiri, adapun lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Tujuan dari pesan yang jelas
Kata persuasi selalu memiliki tujuan yang jelas. Pihak yang ingin mempengaruhi orang lain akan memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai melalui upaya persuasi mereka. Tujuan ini bisa berupa mengubah sikap, keyakinan, atau perilaku seseorang, atau bahkan memperkuat keyakinan yang sudah ada.
2. Menggunakan argumentasi yang kuat
Kata persuasi biasanya selalu menggunakan argumentasi yang kuat dan relevan untuk mendukung pandangan atau tindakan yang diinginkan. Argumentasi yang kuat biasanya didasarkan pada fakta, data, logika, dan bukti yang meyakinkan. Hal ini memungkinkan pihak yang ingin mempengaruhi untuk membangun kasus yang kuat untuk mendukung posisi mereka.
3. Mampu memahami audiens
Salah satu ciri khas dari kata persuasi adalah kemampuan untuk memahami audiens dengan baik. Pihak yang ingin mempengaruhi akan mencoba untuk memahami nilai-nilai, kebutuhan, dan motivasi audiens mereka. Dengan memahami audiens, mereka dapat menyesuaikan pesan persuasif mereka sehingga lebih efektif dalam mencapai tujuan mereka.
4. Menggunakan teknik komunikasi yang efektif
Kata persuasi cenderung melibatkan penggunaan teknik komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan persuasifnya. Ini bisa termasuk penggunaan bahasa yang persuasif, penggunaan bukti yang kuat, penggunaan analogi atau perbandingan yang relevan, dan memanfaatkan elemen-elemen emosional dalam komunikasi.
5. Mampu membangun rasa kepercayaan
Salah satu aspek penting dari persuasi adalah membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiens. Pihak yang ingin mempengaruhi akan berusaha untuk membangun reputasi yang baik dan meyakinkan audiens bahwa mereka memiliki pengetahuan, pengalaman, atau otoritas yang cukup untuk dijadikan acuan.
6. Memiliki efek kepatuhan sukarela
Kata persuasi bertujuan untuk mencapai perubahan pikiran atau tindakan yang bersifat sukarela dari pihak yang dipengaruhi. Ini berarti bahwa penerima pesan persuasif tidak dipaksa untuk setuju atau bertindak, tetapi mereka diharapkan untuk memilih secara sukarela untuk mengikuti saran atau argumen yang disampaikan.
Contoh kata persuasi.
foto: freepik.com
Selain ciri-ciri, kamu juga harus mengetahui bagaimana contoh penggunaan dari kata persuasi dalam berbagai situasi dan kondisi, sebagaimana berikut:
1. Menggunakan kata kunci
Kata-kata seperti "pasti," "harus," atau "tentu saja" dapat meningkatkan kepercayaan dan meyakinkan pendengar. Contohnya, "pasti anda ingin meningkatkan kesehatan anda dengan makan makanan organik."
2. Pernyataan fakta atau otoritas
Mengutip fakta atau pendapat dari otoritas dalam bidang tertentu dapat memperkuat argumen. Contohnya, "menurut para ilmuwan terkemuka, pemanasan global adalah masalah yang mendesak yang perlu kita tangani."
3. Penggunaan emosi
Menyentuh emosi pendengar bisa menjadi strategi persuasi yang sangat kuat. Contohnya, "bayangkan betapa bahagianya keluarga anda akan menjadi jika anda mengambil langkah untuk merencanakan masa depan keuangan anda."
4. Penggunaan bandingan
Membandingkan situasi saat ini dengan situasi yang diinginkan bisa memperkuat kebutuhan akan perubahan. Contohnya, "bandung bisa menjadi kota yang lebih hijau dan bersih seperti singapura jika kita semua bekerja sama untuk menjaga lingkungan."
5. Penekanan pada manfaat pribadi
Menyampaikan manfaat pribadi yang akan didapat oleh pendengar bisa menjadi cara yang efektif untuk meyakinkan mereka. Contohnya, "dengan menggunakan produk ini, anda akan menghemat waktu dan uang."
Itulah pengertian, ciri, dan contoh dari kata persuasi. Harapannya, setelah kamu mengetahui informasi seputar kata persuasi tersebut, kamu dapat menerapkannya dalam berbagai situasi dan kondisi yang tepat. Penggunaan kata persuasi yang baik dapat membantumu dalam berbagai aktivitas sehari-hari dan memudahkanmu dalam berkomunikasi dengan orang-orang sekitarmu. Semoga informasi ini bermanfaat ya!