Brilio.net - Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang mulai mencari cara untuk meredakan stres sekaligus menemukan ketenangan. Salah satu metode yang kini populer di kalangan Gen Z ialah silent walking (berjalan dalam keheningan). Aktivitas ini bukan hanya sekadar berjalan kaki, tapi juga cara untuk menyatu dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar tanpa gangguan suara.
Metode silent walking kini populer kembali di kalangan masyarakat Indonesia. Tak sedikit Gen Z memamerkan momen saat menikmati silent walking. Pasalnya, kamu bisa menikmati hari mu tanpa gangguan suara HP maupun kebisingan kehidupan sehari-hari. Metode healing ini dipopulerkan pertama kali oleh seorang konten kreator TikTok bernama Mady Maio pada April 2023.
BACA JUGA :
Agar komunikasi tetap nyambung, pahami 13 bahasa unik Gen Z yang sering digunakan di tempat kerja
Banyak yang menganggap metode ini efektif untuk melepas beban pikiran bahkan meningkatkan ketenangan batin. Dengan membiarkan pikiran tenang, kamu bisa merasa lebih damai sekaligus terhubung dengan alam. Silent walking biasanya dilakukan minimal 30 menit di pagi hari sebelum memulai aktivitas atau sore hari setelah bekerja.
Selain itu, silent walking memiliki manfaat kesehatan fisik yang tak kalah penting. Aktivitas ini bisa meningkatkan aliran darah, membantu relaksasi otot, hingga memberikan efek positif pada pernapasan. Tak heran jika semakin banyak orang yang menjadikannya sebagai rutinitas untuk healing setelah hari-hari yang penuh dengan tekanan.
Supaya lebih memahami metode healing sederhana ini, yuk simak ulasan lengkap apa itu silent walking dan manfaatnya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (25/11).
BACA JUGA :
Bukan cuma work-life balance, 9 company culture yang ditawarin perusahaan untuk gaet gen Z
Apa itu silent walking?
foto: freepik.com/freepik
Silent walking adalah aktivitas berjalan kaki yang dilakukan tanpa berbicara atau menggunakan perangkat elektronik seperti ponsel atau earphone untuk mendengarkan musik maupun podcast. Fokus utama dari silent walking adalah menikmati setiap langkah dengan penuh kesadaran lalu menciptakan koneksi antara tubuh, pikiran, dan lingkungan sekitar. Aktivitas ini bertujuan untuk membantu kamu mencapai ketenangan batin, melatih kesadaran penuh (mindfulness), hingga melepaskan diri dari distraksi dunia modern.
Dalam silent walking, seseorang diajak untuk benar-benar hadir di momen tersebut. Sensasi seperti suara langkah kaki, angin yang menerpa kulit, atau bahkan suara burung menjadi pengalaman yang lebih terasa. Berbeda dengan berjalan biasa, silent walking lebih menyerupai meditasi dalam bentuk gerakan. Tujuan utamanya memberikan waktu bagi diri sendiri untuk merenung, melepaskan stres, sekaligus mengembalikan energi mental yang terkuras oleh rutinitas harian.
Konsep silent walking sebenarnya berasal dari praktik meditasi berjalan (walking meditation) yang telah lama dikenal dalam tradisi Buddhisme. Namun kini, silent walking telah berkembang menjadi sebuah kegiatan wellness modern yang lebih mudah diakses lalu dipraktikkan oleh siapa saja. Berbeda dengan jogging atau power walking yang bertujuan untuk kebugaran fisik, silent walking lebih menekankan pada aspek kesehatan mental maupun keseimbangan pikiran.
Selain memberikan ketenangan mental, silent walking juga menjadi cara untuk lebih mengenali emosi serta pola pikir diri sendiri. Dengan berjalan tanpa gangguan, kamu memiliki kesempatan untuk memproses perasaan yang mungkin terabaikan di tengah kesibukan sehari-hari. Tidak heran jika silent walking semakin populer, terutama di kalangan generasi muda sebagai metode self-healing yang sederhana namun efektif.
Manfaat silent walking
foto: freepik.com/freepik
1. Menurunkan tingkat stres.
Silent walking menjadi cara yang ampuh untuk menurunkan tingkat stres dalam tubuh. Saat kamu berjalan dalam keheningan, tubuh akan melepaskan hormon endorfin yang berfungsi sebagai pereda stres alami. Kegiatan ini memberikan waktu untuk menenangkan pikiran dari berbagai tekanan pekerjaan, tugas kuliah, atau masalah pribadi yang mengganggu. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa melakukan silent walking secara rutin selama 30 menit dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) hingga 50 persen.
2. Meningkatkan kualitas tidur.
Berjalan dalam keheningan di pagi atau sore hari ternyata bisa membantu mengatur ritme sirkadian tubuh. Paparan sinar matahari dan aktivitas fisik ringan selama silent walking membantu tubuh memproduksi melatonin secara lebih optimal di malam hari. Kebiasaan ini juga membantu menenangkan pikiran sebelum tidur, sehingga kamu bisa lebih mudah terlelap sekaligus mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
3. Melatih fokus dan konsentrasi.
Ketika melakukan silent walking, kamu dilatih untuk fokus pada satu hal: berjalan lalu mengamati lingkungan sekitar. Praktik mindfulness ini membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi yang bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Rutin melakukan silent walking memiliki tingkat fokus yang lebih baik saat bekerja maupun belajar.
4. Memperkuat sistem imun.
foto: freepik.com/Lifestylememory
Aktivitas berjalan kaki di ruang terbuka membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Paparan sinar matahari pagi membantu produksi vitamin D, sementara gerakan fisik merangsang sirkulasi darah dan sistem limfatik. Silent walking yang dilakukan secara rutin juga membantu menurunkan peradangan dalam tubuh yang bisa memicu berbagai penyakit.
5. Meningkatkan kreativitas.
Silent walking memberikan ruang bagi pikiran untuk mengembara secara positif. Tanpa gangguan dari ponsel atau musik, otak mendapat kesempatan untuk memproses informasi dengan lebih baik lalu menciptakan koneksi-koneksi baru.
6. Membantu proses detoks digital.
Di era yang serba digital ini, silent walking menjadi cara efektif untuk melakukan digital detox ringan. Selama 30-60 menit berjalan, kamu bisa benar-benar lepas dari layar gadget hingga notifikasi yang tak henti-hentinya masuk. Kebiasaan ini membantu mengurangi kecemasan akibat kecanduan media sosial sekaligus menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan teknologi.
7. Meningkatkan kesadaran diri.
foto: freepik.com/rawpixel.com
Berjalan dalam keheningan membantu kamu lebih mengenal diri sendiri. Saat tidak ada distraksi eksternal, kamu bisa lebih mudah mengenali pola pikir, perasaan, hingga kebiasaan yang selama ini mungkin tidak disadari. Silent walking juga membantu meningkatkan kemampuan untuk mengelola emosi sekaligus mengambil keputusan dengan lebih bijak.
8. Memperbaiki postur tubuh.
Saat melakukan silent walking, kamu akan lebih sadar dengan postur dan cara berjalan. Kesadaran ini membantu memperbaiki keseimbangan tubuh serta mengurangi ketegangan otot. Praktik rutin bisa membantu mengatasi masalah postur akibat terlalu lama duduk di depan komputer atau penggunaan gadget yang berlebihan.